Eskalasi konflik Resolusi Konflik Tanah Warisan

77 kecemburuan pada keluarga sendiri. Dalam mengenali konflik tanah warisan ini bisa terjadi ketika ada ruang sebagai privasi tentang kepemilikan yang dapat mempengaruhi kesulitan ekonomi melalui kedekatan sebagai keluarga. Dapat disimpulkan bahwa konflik ini masih belum selesai akibat dari tidak ada kerjasama yang baik antar beberapa pihak sehingga konflik ini hanya fakum saja.

4.8.2 Eskalasi konflik

Suatu konflik yang meningkat sebagai akibat aksi maupun tindakan yang direncanakan atau tidak direncanakan oleh pihak-pihak yang mengalami konflik tanah warisan. Dalam menghadapi eskalasi konflik yang ada di kawasan parsaoran Ajibata, dapat mengganggu situasi dan kondisi yang mampu mengancam ketertiban masyarakat sekitarnya. Dilihat dari permasalahan yang ada konflik tanah dibagi menjadi beberapa macam seperti: a Masalah menyangkut prioritas untuk ditetapkan sebagai pemegang hak yang sah atas tanah yang berstatus maupun yang tidak berstatus untuk hak tanahnya. b Ketidakmauan atas hak atau bukti yang digunakan sebagai pemberian hak. c Kekeliruan antar pemberian hak yang disebabkan sebagai penerapan peraturan yang kurang atau tidak benar. d Masalah tanah harus mengandung pada hubungan pada aspek-aspek sosial yang praktis bersifat strategis. Jadi dapat disimpulkan bahwa permasalahan tanah meliputi pokok persoalan yang berkaitan dengan : 1. Penggunaan serta penguasaan atas tanah warisan Universitas Sumatera Utara 78 2. Keabsahan suatu hak atas tanah 3. Prosedur pemberian hak atas tanah 4. Pendaftaran hak atas tanah termasuk peralihan dan penerbitan tanda bukti haknya.

4.8.3 Resolusi Konflik Tanah Warisan

Penanganan konflik adalah persoalan kebiasaan dan pilihan. Setiap pilihan resolusi konflik yang seharusnya selalu mempertimbangkan kesesuaian budaya budaya dan lingkungan dimana resolusi itu dipergunakan, sehingga dapat menghindari hambatan-hambatan kultural dan struktur sosial Salahudin, 2002:35. Dengan demikian dalam mengatasi konflik dibidang tanah warisan harus melalui segala pendekatan mulai dari komunikasi yang dapat mendorong untuk mendirikan pemikiran yang menyelesaikan konflik agar tidak ketergantungan kepada keluarga dengan mempertimbangkan segala keputusan yang muncul keberadaannya di tengah- tengah keluarga. Eskalasi dan De-Eskalasi Sumber: Resolusi berbagai model dan strategi, M.Mukhsin Jamin.di akses 8Agustus2016,Pukul 22.15 WIB. Deference Contradiction Polarization Violence War Perang Agustus 2015 Ceasefire Agreement Normalization Reconciliation Universitas Sumatera Utara 79 Eskalasi Dan Tangga Konflik 2016 Agustus sampai saat ini terjadi perang atas penuntutan tanah warisan 2015 Juli, Terjadi Pertikaian antar pihak berkonflik 2013, Ada Penuntutan 2012,Fakum Konflik dapat dipahami sebagai proses mulai yang lebih rendah yaitu pada tahun 2012 yang masih fakum hingga ke bulan agustus 2015 terjadi perang yang lebih tinggi antar pihak penuntut dengan pemegang lahan. Disini dapat dilihat bahwa jika tidak ditangani dengan baik, sebuah konflik dapat melahirkan konflik baru dengan intensitas renggangnya kekeluargaan.

4.8.3 Renggangnya Hubungan Persaudaraan