BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Dari 90 orang mahasiswa FK USU, terdapat 79 orang 87,8 mahasiswa
yang mengkonsumsi susu. Mahasiswa yang mengkonsumsi susu paling banyak ditemukan pada mahasiswa angkatan 2011 dan 2013 90 usia
terbanyak 20 tahun 26,7. Jenis susu yang paling banyak dikonsumsi adalah susu kental manis 30 dan frekuensi terbanyak adalah “selalu”
7 kaliminggu 52,2. 2. Dari 90 orang mahasiswa FK USU, terdapat 45 orang 50 mahasiswa
yang menderita akne vulgaris dan 45 orang 50 mahasiswa yang tidak menderita akne vulgaris. Mahasiswa yang berusia 19 tahun 28,9
ditemukan paling banyak pada mahasiswa yang menderita akne vulgaris. 3. Mahasiswa FK USU yang menderita akne vulgaris ditemukan paling
banyak pada mahasiswa yang mengkonsumsi susu 88,9. Begitu juga dengan mahasiswa FK USU yang tidak menderita akne vulgaris ditemukan
paling banyak pada mahasiswa yang mengkonsumsi susu 86,7. 4. Berdasarkan analisis statistik yang telah dilakukan dengan metode chi
square, didapatkan p value lebih besar dari α p value = 0,748 α = 0,05
95 CI dengan OR 1,23 95 CI: 1,12 – 1,34. Maka, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi susu dengan kejadian akne vulgaris pada penelitian ini dan tidak signifikan
secara statistik. OR sebesar 1,23 menunjukkan bahwa konsumsi susu, yang awalnya diduga sebagai faktor resiko, ternyata tidak memiliki pengaruh
dalam terjadinya akne vulgaris.
Universitas Sumatera Utara
6.2. Saran
Penelitian ini masih sangat sederhana, dimana jumlah sampel masih sedikit dan masih sulit untuk menyingkirkan faktor-faktor resiko lainnya seperti faktor
genetik, tipe kulit yang dimiliki responden, keadaan hormonal responden, konsumsi makanan lain yang mengandung indeks glikemik yang tinggi seperti
jajanan dan minuman berkarbonasi, kondisi kebersihan responden, kebiasaan mencuci muka, durasi terpapar sinar matahari, status sosioekonomi, dan tingkat
pengetahuan, sehingga tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan rancangan penelitian eksperimental dan
memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dengan menyingkirkan lebih banyak faktor pembias, sehinga dapat dilihat hubungan yang sebenarnya antara kebiasaan
konsumsi susu terhadap timbulnya akne vulgaris.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Akne Vulgaris 2.1.1. Defenisi Akne Vulgaris