Derajat Keparahan Akne Vulgaris

Kista Kista merupakan lesi yang sering sangat mengganggu dan dapat bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan kebanyakan kelainan kulit superfisial yang lain. Beberapa lesi menjadi kronis, dengan akibat bisa terbentuk kista yang permanen. Jika timbul dalam jumlah yang sangat banyak dapat disebut dengan istilah „akne konglobata‟. Parut Jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang sudah hilang. Sering disebut dengan lesi nodulokistik yang mengalami peradangan yang besar. Beberapa bentuk jaringan parut :  Ice-pick scar merupakan jaringan parut depresi dengan bentuk ireguler terutama pada wajah  Fibrosis peri-folikuler ditandai dengan cincin kuning disekita folikel  Jaringan parut hipertrofik atau keloid, sering terdapat di dada, punggung, garis rahang jaw line dan telinga, lebih sering ditemukan pada orang berkulit gelap.

2.1.6. Derajat Keparahan Akne Vulgaris

Selama ini tidak terdapat standar internasional untuk pengelompokan dan sistem grading acne. Hal ini tidak jarang menimbulkan kesulitan dalam pengelompokan akne. Saat ini, terdapat lebih dari 20 metode berbeda yang digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan akne Sutanto, 2013. Carmen Thomas dari Philadelphia diduga sebagai orang pertama yang menggunakan sistem penilaian pada akne vulgaris. Dia menghitung lesi yang ada pada catatannya sejak tahun 1930. Universitas Sumatera Utara Sistem penilaian yang paling awal diketahui yaitu sistem yang diterbitkan oleh Pillsburry, Shelley dan Kligman pada tahun 1956. Grading tersebut meliputi:  Grade 1 : Komedo dan kista dalam jumlah sedikit terbatas pada wajah  Grade 2 : Komedo, kista, dan pustula dalam jumlah sedikit terbatas pada wajah  Grade 3 : Komedo dalam jumlah banyak, papul dan pustula yang berukuran kecil dan besar, lebih luas, tetapi terbatas pada wajah  Grade 4 : Komedo dalam jumlah banyak dan lesi yang mendalam cenderung menyatu dan melibatkan wajah dan punggung bagian atas Beberapa sistem untuk menentukan gradasi akne vulgaris terus dilanjutkan hingga gradasi yang terakhir ditentukan oleh Hayashi et al. pada tahun 2008. Mereka menghitung jumlah lesi akne vulgaris dan mengklasifikasikannya dalam empat kelompok, yaitu Adityan, Kumari, dan Thappa, 2009:  0-5 : Ringan  6-20 : Sedang  21-50 : Berat  Lebih dari 50 : Sangat berat Di Indonesia sendiri, Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUIRSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membuat gradasi akne vulgaris sebagai berikut Wasitaatmadja, 2011: a. Ringan, bila : - Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi - Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi - Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi Universitas Sumatera Utara b. Sedang, bila : - Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi - Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi - Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi - Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi c. Berat, bila : - Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi - Banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi Catatan : - sedikit 5, beberapa 5 – 10, banyak 10 lesi - tak beradang : komedo putih, komedo hitam, papul - beradang : pustula, nodul, kista.

2.1.7. Diagnosis Akne Vulgaris