Kriteria Inklusi untuk Kasus Kriteria Eksklusi untuk Kasus Kriteria Inklusi untuk Kontrol Kriteria Eksklusi untuk Kontrol

4.3.3. Sampel Penelitian

Mahasiswa FK USU angkatan 2011 – 2013, yang menderita akne vulgaris dan tidak menderita akne vulgaris, dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

A. Kriteria Inklusi untuk Kasus

a. Mahasiswa pria. b. Menderita akne vulgaris semua derajatgrade. c. Usia 17 – 25 tahun. d. Bersedia untuk ikut dalam penelitian dan menandatangani informed consent.

B. Kriteria Eksklusi untuk Kasus

a. Perokok. b. Memakai minyak rambut. c. Jam tidur per hari kurang dari 7 jam. d. Mahasiswa yang mengkonsumsi makanan berlemak selain susu dan produknya setiap hari. e. Mahasiswa yang menderita penyakit hati. f. Mahasiswa yang menderita diabetes mellitus. g. Memiliki riwayat akne vulgaris derajat berat dinilai dari adanya skar dalam keluarga. h. Mendapat pengobatan berupa antibiotika topikal ataupun antibiotika oral dalam waktu 2 bulan sebelum dilakukan penelitian. i. Mendapat pengobatan untuk akne vulgaris berupa isotretionin oral maupun pengobatan hormonal dalam waktu 1 bulan, sebelum dilakukan penelitian. j. Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan eksaserbasi akne vulgaris seperti kortikosteroid, antiepilepsi atau antikonvulsan Universitas Sumatera Utara difenilhidantoin, fenobarbital, dan trimetandion, antidepresan, INH, antineoplastik, antiviral, tetrasiklin, vitamin B12, antipsikosis, dan yodida dalam waktu 1 bulan sebelum mengikuti penelitian.

C. Kriteria Inklusi untuk Kontrol

a. Mahasiswa pria b. Tidak menderita akne vulgaris. c. Usia 17 – 25 tahun. d. Bersedia untuk ikut dalam penelitian dan menandatangani informed consent.

D. Kriteria Eksklusi untuk Kontrol

a. Perokok. b. Memakai minyak rambut. c. Jam tidur per hari kurang dari 7 jam. d. Mahasiswa yang mengkonsumsi makanan berlemak selain susu dan produknya setiap hari. e. Mahasiswa yang menderita penyakit hati. f. Mahasiswa yang menderita diabetes mellitus. g. Memiliki riwayat akne vulgaris derajat berat dinilai dari adanya skar dalam keluarga. h. Mendapat pengobatan berupa antibiotika topikal ataupun antibiotika oral dalam waktu 2 bulan sebelum dilakukan penelitian. i. Mendapat pengobatan untuk akne vulgaris berupa isotretionin oral maupun pengobatan hormonal dalam waktu 1 bulan, sebelum dilakukan penelitian. j. Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan eksaserbasi akne vulgaris seperti kortikosteroid, antiepilepsi atau antikonvulsan difenilhidantoin, fenobarbital, dan trimetandion, antidepresan, INH, antineoplastik, antiviral, tetrasiklin, vitamin B12, antipsikosis, dan yodida dalam waktu 1 bulan sebelum mengikuti penelitian. Universitas Sumatera Utara

E. Besar Sampel