3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang bumbu giling di Pusat Pasar TradisionalKota Medan.
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan bahwa bumbu giling diambil dari pedagang yang menjual bumbu
giling dalam jumlah yang banyak, adanya perbedaan warna yang mencolok pada cabe merah giling yang dijual pedagang tersebut serta paling ramai dikunjungi
pembeli. Sampel dalam penelitian ini adalah bumbu giling yang paling banyak diproduksi pedagang dan lebih banyak dibeli oleh pembeli tetapi tidak habis
terjual dalam satu hari. Unit analisis bumbu giling yang terdiri dari cabe merah giling, bawang merah giling, bawang putih giling, kunyit giling dan jahe giling.
Dari 9 pedagang bumbu giling di Pusat Pasar Tradisional Kota Medan terdapat 5 pedagangyangmenjual bumbu giling dalam jumlah yang banyak. Dari lima
macam sampel tersebut diambil dari 5 pedagang tersebut, maka jumlah sampel sebanyak 25 sampel.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan
Daerah Kota Medan bagian Toksikologi terhadap zat pewarna sintetis, pengawet
Universitas Sumatera Utara
dan penyedap rasa yang terkandung dalam bumbu giling cabe merah, bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe secara kualitatif dan kuantitatif yang
dilakukan oleh peneliti dan dibantu dengan laboran.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder meliputi data yang berhubungan dengan substansi yang diperoleh dari literatur-literatur yang menjadi bahan masukan bagi penulis dan
studi kepustakaan.
3.5 Definisi Operasional
1. Bumbu giling adalah bubur hasil penggilingan dari masing-masing cabe merah,
bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe yang digunakan dalam keadaan segar dengan atau tanpa bahan tambahan pangan.
2. Pewarna sintetis adalah zat pewarna merah yang digunakan untuk memperbaiki
warna pada bumbu giling yaitu cabe merah giling agar terlihat menarik. 3.
Pengawet adalahzat pengawet meliputi boraks dan Natrium Benzoat yang digunakan untuk semua sampel bumbu giling cabe merah, bawang merah,
bawang putih, kunyit dan jahe untuk memperpanjang daya simpannya. 4.
Penyedap rasa adalah zat penyedap rasa yaitu monosodium glutamate MSG yang digunakan untuk menimbulkan rasa enak atau menekan rasa yang kurang
enak pada semua sampel bumbu giling cabe merah, bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe.
5. Status keamanan pangan adalah apabilaterdapat ada ataupun tidaknya
kandunganzat pewarna sintetis, zat pengawet dan zat penyedap rasa yang
Universitas Sumatera Utara
dilarang penggunaannya ataupun kadarnya tidak sesuai dengan Permenkes RINo.033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan yang dapat memberi
efek terhadap kesehatan.
3.6 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.7 Metode Pengukuran