dilarang penggunaannya ataupun kadarnya tidak sesuai dengan Permenkes RINo.033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan yang dapat memberi
efek terhadap kesehatan.
3.6 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.7 Metode Pengukuran
3.7.1 Analisis Zat Pewarna Sintetis
1. Pemeriksaan Secara Kualitatif
Prinsip pemeriksaan ini dilakukan dengan metode kromatografi kertas. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi jenis zat pewarnayang terdapat di dalam
sampel. Prosedur kerja metode kromatografi kertas sebagai berikut : 1.
Timbang 50 gr sampel, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia 100 ml. 2.
Tambahkan 10 ml asam asetat 10 kemudian masukkan benang wool, dididihkan selama 10 menit sambil diaduk.
3. Benang wool diambil dan dicuci dengan air dingin berulang- ulang hingga
bersih.
Bumbu giling: - cabe merah
- bawang merah - bawang putih
- kunyit - jahe
Pemeriksaan laboratorium
Pewarna Sintetis Pengawet
Penyedap Rasa Uji Kualitatif
Diizinkantidak diizinkan
pemakaiannya Uji Kuantitatif
Memenuhi tidak
memenuhi syarat
Diizinkan Tidak
Ya
Universitas Sumatera Utara
4. Pewarna dilarutkan dengan benang wool dan ditambahkan ammonia 10
di atas penangas air hingga sempurna. 5.
Benang wool dicuci lagi dengan air hingga bebas dari ammonia. 6.
Larutan yang didapat dan juga zat warna pembanding larutan pekatan yang berwarna merah gunakan pewarna zat warna merah, diteteskan di
atas kertas kromatografimenggunakan pipet kapiler dan biarkan mengering.
7. Setelah itu kertas kromatografi dimasukkan ke dalam bejana Chamber
yang sudah mengandung larutan eluen pilih salah satu eluen yang cocok eluen I etilmetilketon : aseton : air = 70 : 30 : 30 dan eluen II 2 g NaCl
dalam 100 ml etanol 50. Kemudian bejana ditutup kemudian biarkan dua sampai tiga jam.
8. Elusi dilakukan sampai pelarut merambat naik hingga dengan tinggi 14 cm
dari tepi bawah kertas. 9.
Elusi dihentikan dan kertas kromatografi dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan di udara.
10. Amati bercak-bercak yang timbul dan tandai dengan pensil
Perhitungan penentuan zat warna dengan cara mengukur nilai Rf dari masing- masing bercak tersebut, dengan cara Cahyadi, 2009 :
Rf =
�� �
� ��
� �
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah : a.
Alat : 1.
Beaker Glass
Universitas Sumatera Utara
2. Chamber
3. Gelas Ukur
4. Gunting
5. Water Bath Penangas air
6. Pensil
7. Pipet Kapiler
8. Timbangan Analitik
b. Bahan : 1.
Asam asetat 10 2.
Aquadest 3.
Benang Wool 4.
Cabe Merah Giling 5.
Kertas Kromatografi 6.
Larutan NH
4
OH 10 7.
Tri-Natrium citrat 2.
Pemeriksaan Secara Kuantitatif Prinsip pemeriksaan ini adalah melihat kadar zat pewarna yang terdapat pada
sampel. Kadar zat pewarna yang digunakan dapat diketahui melalui metode gravimetri dengan melakukan penimbangan terhadap benang wool sebelum dan
sesudah perlakuan. Prosedur kerjanya : 1.
Benang wool dicuci dengan n-Hexana lalu dikeringkan dalam oven dan didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang berat a.
2. 20-30 gr sampel ditambahkan dengan larutan KHSO4 encer. Jika sampel
padatan terlebih dahulu dicampurkan 25 gr sampel dengan air kemudian dihomogenkan, lalu diambil 20-30 gr dan ditambahkan dengan larutan
KHSO4 encer.
Universitas Sumatera Utara
3. Masukkan benang wool yang sudah ditimbang tersebut ke dalam larutan
lalu dididihkan selama 30 menit. 4.
Benang wool diangkat dan dicuci dengan air panas. 5.
Benang wool dikeringkan dan ditimbang kembali berat b dan dihitung selisih berat benang wool sebelum dan sesudah Cahyadi, 2009.
Perhitungan kadar zat pewarna yang digunakan adalah sebagai berikut : Kadar Zat Warna =
b − a
Berat Sampel
Keterangan : a = Berat benang wool sebelum perlakuan
b = Berat benang wool setelah penyerapan zat pewarna Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah :
a. Alat : 1.
Beaker Glass 2.
Botol Aquadest 3.
Desikator 4.
Gelas Ukur 50 ml 5.
Oven 6.
Neraca Analitik b. Bahan :
1. Aquadest
2. Benang wool
3. KHSO4
4. Cabe Merah Giling
3.7.2 Analisis Zat Pengawet
Pada penelitian ini analisis pengawet yaitu untuk mengidentifikasi adanya boraks dan Natrium Benzoat.
Universitas Sumatera Utara
a. Boraks