Saluran Tataniaga Analisis Tataniaga Kelinci Di Kabupaten Karo

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Saluran Tataniaga

Saluran tataniaga kelinci di daerah penelitian terdiri dari empat pola saluran. Tujuan utama dari saluran ini adalah mendistribusikan ternak kelinci dari produsen sampai ke tangan konsumen. Ada beberapa lembaga tataniaga yang dilibatkan dalam saluran ini, antara lain peternak, pedagang pengumpul di daerah maupun luar daerah dan pedagang pengecer luar daerah. Saluran pertama yaitu peternak menjual kelincinya ke tangan pedagang pengumpul di daerahnya. Kemudian, pedagang pengumpul di daerah ini menjual kelinci langsung ke tangan konsumen di Pasar Buah Berastagi. Saluran kedua yaitu pedagang pengumpul di daerah menjual kelinci ke pedagang pengecer luar daerah yaitu di Pasar Pancur batu. Dalam hal ini, pedagang pengumpul di daerah juga sekaligus bertindak sebagai peternak. Saluran pemasaran ketiga yaitu peternak yang menjual kelincinya ke pedagang pengumpul luar daerah. Pedagang pengumpul ini berasal dari Medan, Binjai dan Pematang Siantar. Pedagang ini kemudian langsung menjual kelincinya ke tangan konsumen akhir di luar daerah. Saluran keempat yaitu pedagang pengumpul daerah yang bertindak sebagai peternak menjual kelincinya ke pedagang pengumpul luar daerah yaitu Medan, Binjai, dan Pematang Siantar. Perbedaan antara saluran ketiga dengan keempat berada pada lembaga tataniaga yang menjadi penyedia kelinci bagi pedagang pengumpul luar daerah. Saluran ketiga memperoleh pasokan kelinci dari peternak langsung. Sedangkan saluran keempat memperoleh pasokan kelinci dari pedagang pengumpul daerah yang bertindak sebagai peternak. 36 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian, maka saluran tataniaga kelinci di Kecamatan Berastagi dapat dilihat pada Gambar 5. Keterangan : Tanda panah tanpa garis putus : menyatakan proses Tanda panah dengan garis putus : bertindak sebagai peternak dan menjualnya ke- Gambar 5. Skema Saluran Tataniaga Kelinci di Daerah Penelitian Sal ur an I II Sal ur an I Pedagang Pegecer Luar Daerah Konsumen Luar Daerah Saluran II Saluran IV Peternak Pedagang Pengumpul Luar Daerah Pedagang Pengumpul Daerah Konsumen Daerah 37 Universitas Sumatera Utara Saluran I Gambar 6. Skema Saluran I Tataniaga Kelinci Pada saluran I, peternak menjual kelinci langsung kepada pedagang pengumpul di daerah. Pedagang ini berada di Pasar Buah Berastagi. Kemudian, pedagang pengumpul menjual kelinci kepada konsumen. Biasanya, pedagang pengumpul membeli kelinci dalam jumlah 20-40 ekor dalam seminggu. Pedagang pengumpul membeli dan membawanya di dalam kandang berukuran kecil yang terbuat dari besi. Kemudian, pedagang ini membawa dengan menggunakan becak karena jarak antara pedagang pengumpul dan peternak relatif tidak terlalu jauh. Apabila kelinci tidak habis terjual, maka pedagang pengumpul juga bertindak sebagai peternak. Namun, hal ini tidak berlangsung lama serta tidak difokuskan untuk diteliti pada saluran I. Saluran II Keterangan : bertindak sebagai peternak dan menjual ke- Gambar 7. Skema Saluran II Tataniaga Kelinci Pada saluran II, peternak menjual kelinci ke pedagang pengumpul di daerah yang berada di Pasar Buah Berastagi. Kemudian, pedagang pengumpul di daerah ini sekaligus bertindak sebagai peternak dan kemudian menjual kembali ke pedagang pengecer luar daerah, seperti Pancur Batu. Melalui pedagang pengecer kemudian kelinci sampai ke tangan konsumen akhir di luar daerah. Dalam Peternak Konsumen Daerah Pedagang Pengumpul Daerah Peternak Pedagang Pengumpul Daerah Konsumen Luar Daerah Pedagang Pengecer Luar Daerah 38 Universitas Sumatera Utara melaksanakan kegiatannya, pedagang pengecer membawa kelinci bersamaan dengan barang-barang lain yang dijual di pasar Pancur Batu, seperti sayuran. Alat transportasi yang digunakan adalah kereta. Jadi biaya yang dikeluarkan relatif tidak terlalu besar. Jumlah kelinci yang diperdagangkan juga bersifat fluktuatif, kadang ada dan kadang tidak ada, tergantung pemesanan dengan konsumen. Jumlah terbanyak yang pernah dibawa hanya 5 ekor. Selain itu, pedagang pengecer juga bersifat tidak bertanggung jawab atas kelinci yang dijualnya. Artinya tidak ada risiko yang ditanggungnya. Risiko atas kerugiannya ditanggung oleh pedagang pengumpul daerah di pasar buah Berastagi. Harga pembelian dikenakan jika hanya kelinci laku terjual. Jika kelinci tidak terjual maka kelinci akan dikembalikan lagi ke pedagang pengumpul yang bertindak sekaligus peternak. Saluran III Gambar 8. Skema Saluran III Tataniaga Kelinci Dalam saluran III terlihat bahwa peternak murni menjual kelincinya ke pedagang pengumpul luar daerah, seperti Medan, Binjai serta Pematangsiantar. Saluran transportasi yang digunakan seluruhnya difasilitasi oleh pedagang pengumpul, demikian juga risikonya. Mengingat jarak yang cukup jauh maka pedagang pengumpul menggunakan fasilitas mobil pengangkut barang. Dari sini, kelinci kemudian dijual langsung ke tangan konsumen yang berada di luar daerah. Peternak Konsumen Luar Daerah Pedagang Pengumpul Luar Daerah 39 Universitas Sumatera Utara Saluran IV Keterangan : bertindak sebagai peternak dan menjual ke- Gambar 9. Skema Saluran IV Tataniaga Kelinci Dalam saluran IV dapat dilihat bahwa peternak menyalurkan kelincinya ke pedagang pengumpul yang bertindak sebagai peternak. Kemudian, ia menjual ternaknya ke pedagang pengumpul luar daerah seperti Medan, Binjai, dan Pematangsiantar. Kemudian ternak disalurkan ke tangan konsumen. Semua risiko yang terjadi dalam proses perdagangan ditanggung oleh pedagang pengumpul luar daerah.

5.2 Fungsi-Fungsi Tataniaga Lembaga Pemasaran