Tabel 4. Metode Pengumpulan Data
Jenis Data Sumber
Primer Wawancara dengan responden
Sekunder Dinas Peternakan Kabupaten Karo
Badan Pusat Statistik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
3.4 Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah 1 akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menganalisis saluran tataniaga kelinci yang terdapat di
daerah penelitian. Untuk identifikasi masalah 2 akan diuji dengan menggunakan analisis
deskriptif yaitu dengan menganalisis hubungan antara harga yang diterima peternak atau pedagang dengan harga yang dibayar oleh konsumen yang disebut
share margin. Dalam Sudiyono 2001 formula untuk menghitung margin tataniaga dan
distribusinya pada masing-masing lembaga tataniaga adalah sebagai berikut: MP = Pr – Pf
atau MP =
Keterangan: MP
= Margin Pemasaran Pr
= Harga di Tingkat Pengecer Pf
= Harga di tingkat PeternakProdusen = Jumlah biaya tiap lembaga perantara ke –i
= Jumlah keuntungan tiap lembaga perantara ke-i 25
Universitas Sumatera Utara
Share biaya Sbi masing-masing lembaga perantara menggunakan model: Sbi =
Share keuntungan SKi masing-masing lembaga perantara menggunakan model
:
Ski =
Share petani produsen Sf masing-masing lembaga perantara menggunakan model:
Sf = Nisbah margin keuntungan secara matematis dapat dicari dengan model:
Keterangan: Bti
= Biaya tataniaga masing-masing lembaga pemasaran tingkat ke-i I
= Keuntungan masing-masing lembaga pemasaran tingkat ke-i Untuk identifikasi masalah 3 akan diuji dengan metode analisis deskriptif
yaitu dengan menganalisis efisiensi tataniaga kelinci di Kabupaten Karo. Menurut Mubyarto 1980 syarat-syarat pemasaran yang efisien adalah 1 mampu
menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan 2 mampu mengadakan pembagian yang adil dari
keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut.
Herman dalam Gultom 1996 menuliskan cara untuk menghitung efisiensi tataniaga adalah dari share margin produsen dengan rumus sebagai berikut:
S = = 1 - 26
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: S
= Share Margin Produsen Pf
= Harga Jual Petani Pr
= Harga Beli Konsumen M
= Marketing Margin Apabila S 50 maka dikatakan efisien dan S 50 tidak efisien.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional