Universitas Sumatera Utara 4.2
Hasil Uji Daya Terima Kue Pao Modifikasi Berbahan Mocaf, Bit dan Kolang-kaling
Analisis daya terima kue pao modifikasi berbahan mocaf, bit dan kolang- kaling dilakukan pada panelis yang dipilih secara acak dari mahasiswa yang ada
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebanyak 30 orang. Berikut ini merupakan hasil uji daya terima kue pao modifikasi berbahan bit,
mocaf dan kolang-kaling terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur.
4.2.1 Hasil Uji Daya Terima Warna Kue Pao Modifikasi Berbahan Mocaf, Bit dan Kolang-kaling
Warna yang dihasilkan kue pao perlakuan I dan perlakuan II umumnya dihasilkan dari perpaduan bahannya. Warna terigu dan mocaf nyaris tidak
berbeda. Tapi kombinasi dengan komposisi yang berbeda ternyata memberi efek warna yang berbeda pada dua perlakuan. Warna kue pao A1 dan A2 pada
umumnya adalah putih cenderung krem. Kue pao A2 yang memiliki komposisi mocaf lebih banyak memiliki warna yang cenderung lebih krem daripada kue pao
A1. Hasil uji daya terima warna kue pao dapat dilihat dalam tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Analisis Daya Terima Warna Kue Pao Modifikasi Berbahan
Mocaf, Bit dan Kolang-kaling
Keterangan : A1 adalah kue pao perlakuan I
A2 adalah kue pao perlakuan II
Tabel 4.2 menunnjukkan bahwa kue pao perlakuan I mendapat total
persentase skor sejumlah 92,2 yang berarti bahwa kue pao tersebut disukai
Kriteria Warna Panelis
Skor A1
A2 A1 A2
A1 A2
Suka 23
22 69
66 76,7
73,3 Kurang suka
7 7
14 14
15,5 15,5
Tidak suka 1
1 1,1
Total 30
30 88
81 92,2
89.9
Universitas Sumatera Utara
warnanya oleh para panelis. Kue pao perlakuan II mendapat total persentase skor sejumlah 89,9 yang berarti bahwa panelis menyukai warnanya. Jika
dibandingkan maka kue pao perlakuan II mendapat persentase skor lebih rendah. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue pao dengan perlakuan I dan II
disukai warnanya oleh panelis.
4.2.2 Hasil Uji Daya Terima Aroma Kue Pao Modifikasi Berbahan Mocaf, Bit dan Kolang-kaling
Kue pao perlakuan I dan II menghasilkan aroma yang tidak jauh berbeda. Aroma yang dihasilkan umumnya berasal dari kombinasi bahan kulit dan
isiannya. Bahan kulit yang terdiri dari kombinasi tepung terigu dan mocaf menghasilkan bau khas yang berbeda dari kue pao pada umumnya. Mocaf yang
dikukud memang memiliki aroma yang berbeda dengan terigu yang dikukus. Perpaduan keduanya menghasilkan aroma yang khas.
Aroma yang dihasilkan tidak hanya dihasilkan oleh kulit kue pao tapi juga isiannya. Saat kue pao dimakan mencapai bagian tengah isiannya akan tercium
aroma khas kolang-kaling bercampur selai bit bercampur aroma pandan vanila. Perpaduan aroma tersebut cukup menggugah selera. Hasil uji daya terima aroma
kue pao dapat dilihat dalam tabel 4.3
Tabel 4.3 Daya Terima Aroma Kue Pao Modifikasi Berbahan Mocaf, Bit dan Kolang-kaling
Keterangan : A1 adalah kue pao perlakuan I
A2 adalah kue pao perlakuan II
Kriteria Aroma Panelis
Skor A1
A2 A1 A2
A1 A2
Suka 16
16 48
48 53,3
53,3 Kurang suka
14 13
28 26
31,1 28,9
Tidak suka 1
1 1,1
Total 30
30 76
75 84,4
83,3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kue pao perlakuan I mendapat total persentase skor sejumlah 84,4 yang berarti bahwa kue tersebut disukai
aromanya oleh panelis. Kue pao perlakuan II memperoleh total skor sejumlah 83,3 yang berati bahwa kue tersebut juga disukai aromanya oleh para panelis
walau pun persentasenya lebih rendah. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kua pao perlakuan I dan II disukai aromanya oleh para panelis.
4.2.3 Hasil Uji Daya Terima Rasa Kue Pao Modifikasi Berbahan Mocaf, Bit dan Kolang-kaling