Uji Normalitas Metode Analisis Data

5.1.1. Uji Normalitas

Dalam pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal. Analisis regresi umumya digunakan untuk memprediksi hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel tak bebas. Histogram seperti terlihat dibawah ini peneliti menganggap data tersebut normal distribusinya Gambar 5.1.1 Histogram Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji normalitas, yaitu One Sample Kolmogorov-Smirnov Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.1.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 149 Normal Parameters a,,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 2.26472004E3 Most Extreme Differences Absolute 0,164 Positive 0,164 Negative - 0,114 Kolmogorov-Smirnov Z 2.000 Asymp. Sig. 2-tailed 0,001 Hasil analisis yang telah dilakukan bahwa Kolmogorov-Smirnov Test dengan nilai K-S = 0,164 lebih besar dari 0,05 artinya kemiskinan dengan kurva normal tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan kemiskinan dengan kurva normal. Kesimpulannya Data kemiskinan memiliki distribusi yang normal. Tabel 5.1.1.2 Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 910,691 391,565 2,2326 0,21 APBN 0,941 0,887 0,282 1,060 0,291 APBD - 2,253 2,918 -0,196 -0,772 0,441 Swadaya 2,807 0,789 0,318 3,558 0,001 Dari pengujian di atas didapat persamaan sebagai berikut: Kemiskinan = 910,691+ 0,941 APBN – 2,253 APBD + 2,807 SWADAYA Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta tanpa APBN, APBD, dan Swadaya rata-rata kemiskinan Kota Medan sebesar 910,691 . Nilai di atas menunjukan nilai estimasi dimana koefisien dana APBN sebesar 0,941 artinya Apabila nilai Dana APBN meningkat satu juta rupiah maka nilai Kemiskinan akan naik sebesar 9 jiwa. Karena pengaruh ini tidak signifikan hal ini disebabkan APBN merupakan dana yang di peroleh dari pemerintah pusat dan di serahkan ke pemerintah daerah yang alokasinya hanya untuk kegiatan infrastruktur pedomannya telah di tetapkan dalam PMK 168072009 tentang dana penanggulangan kemiskinan daerah untuk tujuan penggurangan kemiskinan. Koefisien dana APBD sebesar -2,253 mengambarkan bahwa apabila nilai Dana APBD meningkat sebesar satu juta rupiah maka nilai kemiskinan akan turun sebesar 23 jiwa. Jadi APBD mempunyai peran yang sangat penting dalam penggurangan kemiskinan dalam PNPM perkotaan walaupun penggurangan sebesar 23 jiwa dari total kemiskinan per jiwa pada tahun berikutnya. Koefisien Dana Swadaya Masyarakat sebesar 2,807 mempunyai arti Apabila nilai Dana Swadaya Masyarakat meningkat satu juta rupiah maka nilai Kemiskinan akan naik sebesar 28 jiwa. Pengaruh ini tidak signifikan, hal ini di sebabkan karena Dana Swadaya yang di peroleh dari masyarakat ataupun pihak swasta berpengaruh positif dalam kemiskinan. Artinya dalam hal ini dana swadaya tidak berpengaruh lansung terhadap kemiskinan karena dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan berfokus pada tiga kegiatan Lingkungan, sosial dan ekonomi. Dalam dana swadaya terbesar bersumber dari kegiatan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh lansung terhadap kemiskinan, tetapi dalam dana ini dapat di gambarkan bahwa peran masyarakat dalam Program Nasional Universitas Sumatera Utara Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan berperan positif dalam partisipasi masyarakat dalam program kemiskinan. 5.1.2 Uji Multikolineritas 5.1.2.1 Metode Korelasi

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Review Peneliti Terdahulu - Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

1 1 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 0 15

Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 0 12