Evaluasi dan Kebijakan Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

sebagai target dan tujuan penurunan kemiskinan tetapi APBN berfungsi sebagai transfer daerah dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan dalam penurunaan kemiskinan perkotaan di daerah terutama di Kota Medan. Dan APBN dalam program ini hanya dapat digunakan pada kegiatan infrastruktur yang sebenarnya tidak berhubungan lansung dengan kemiskinan seperti pembuatan jalan, drainase, jembatan dan lain- lain. Sedangkan pada variabel Dana swadaya masyarakat berpengaruh positif terhadap kemiskinan. Dengan nilai sebesar 2,807 artinya bila swadaya naik sebesar satu juta rupiah maka kemiskinan akan naik sebesar 28 jiwa pada tahun berikutnya. Hal ini disebakan karena fungsi dana swadaya masyarakat tidak lansung berhubungan dengan kemiskinan hal ini dapat di gambarkan peneliti bahwa sebagian besar dana swadaya masyarakat bersumber dari kegiatan lingkungan seperti dalam pembuatan jalan dan drainase sedangkan kegiatan ekonomi dan sosial yang berhubungan lansung terhadap penurunan kemiskinan itu masih minimum dana yang terkumpul dari masyarakat. Dalam hal ini fungsi dana swadaya harus di fokuskan pada kegiatan sosial dan ekonomi sehingga target dalam penurunan kemiskinan dapat tercapai.

5.3 Evaluasi dan Kebijakan

Dari analisa hasil penelitian ini dapat di evalauasi dan diambil kebijakan dalam tujuan penurunan kemiskinan di Kota Medan adalah sebagai berikut: 1. Kemiskinan sudah merata dan menyebar adapun lumbung-lumbung kemiskinan terbesar terdapat di wilayah utara Kota Medan antara lain kelurahan-kelurahan yang ada di kecamatan Medan Belawan, Medan Universitas Sumatera Utara Marelan, Medan Deli dan daerah pinggiran yang berbatasan lansung dengan Kabupaten Deli Serdang yang ada seperti kelurahan yang ada di kecamatan Medan Tembung, Medan Selayang, Medan Tuntungan dan Medan Sunggal. Dalam tujuan penurunan kemiskinan sesuai target MDG’s 2015 pemerintah Kota Medan dapat di ambil kebijakan yakni penekanan APBD sebagai sumber dana pemerintah daerah berfokus pada masyarakat miskin pro-poor dapat merata yang ada di daerah tersebut sehingga tidak terjadi tupang tindih anggaran pada kegiatan atau program pada dinas-dinas yang lain. 2. Peran dan fungsi APBN dalam program ini mengacu PMK 168 No. 072009 pasal 7 adalah pada rencana daerah penyelenggara Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk penanggulangan kemiskinan dan alokasi anggaran APBN disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara, indeks fiskal dan kemiskinan daerah, serta indikator teknis. Dan Indikator teknis, adalah indikator yang digunakan untuk penetapan sasaran lokasi dan alokasi program targeting, yang dimaksudkan agar pengalokasian APBN untuk Program atau Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan sesuai dengan karakteristik sektoral, kebutuhan, dan potensi daerah. Dalam hal ini tugasnya pemerintah daerah atau SKPD yang menanggani program PNPM ini dalam melaksanankan skala prioritas kegiatan proritas penurunan kemiskinan di daerah. 3. Peran dan fungsi APBD dalam hal ini perlu di tingkatkan menginggat pengaruhnya sangat berperan aktif dalam penurunan kemiskinan terutama dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan PNPM- Universitas Sumatera Utara MP dan tugas pemerintah di daerah juga melakukan pengawasan dana PNPM ini dengan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaanya sehinggga target MDG’s 50 masyarakat miskin berkurang dapat tercapai pada tahun 2015 dan dapat jadi tolak ukur penilaian pemerintah. 4. Dana Swadaya Masyarakat yang di dapat tidak hanya dari kegiatan lingkungan sebagian besarnya tetapi juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan lansung dalam penurunan kemiskinan seperti kegiatan sosial dan ekonomi yang kegunaan antara lain : pembagian sembako kepada masyarakat miskin, bantuan kepada jompo, bantuan modal, dan perkembangan usaha kecil. Dalam hal ini pemerintah daerah sebagai yang memfasilitasi yang memberikan kepercayaan dan jaminan dalam memberikan kepada masyarakat dalam pengumpulan dana ini dan penggunaan dana harus tranparan dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin secara lansung sehingga dana ini dapat berperan dalam penurunan kemiskinan. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Review Peneliti Terdahulu - Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

1 1 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 0 15

Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 0 12