variabel tersebut. Menurut Jogiyanto 2004 defenisi operasional
adalah”........hasil dari pengoperasionalan konsep operationnalizing the concept kedalam elemen – elemen yang dapat diobsevasi yang menyebabkan konsep dapat
diukur dan dioperasionalkan dalam konsep”. Suwarno 2006 “......defenisi operasional memungkinkan sebuah konsep
yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan penelitian dalam melakukan pengukuran”. Beberapa konsep dapat lansung
dipecah dan ditemukan elemen – elemen perilaku yang dapat diukur. Tetapi banyak konsep yang tidak dapat lansung ditemukan elemen – elemen perilaku,
tetapi lewat beberapa dimensi dulu. Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini mengunakan skala
interval. Menurut Erlina dan Mulyani 2007 menyebutkan “skala interval adalah skala pengukuran yang mengatakan kategori peringkat dan jarak konstruk yang
diukur tetapi mengunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan angka absolut”. Apabila skalanya interval maka rata-rata maka hitung yang
dipakai sebagai ukuran nilai sentral dan prosedur-prosedur statistik yang dapat dipakai adalah korelasi product moment. Uji t dan uji F dan lain-lain parametik
Cooper dan Emory: 1995
4.5.1. Kemiskinan
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan di Kota Medan.. Gambaran pencapaian dan keberhasilan PNPM Mandiri
Perkotaan adalah dapat mendukung upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM dengan pencapaian sasaran Millenium Development Goals
Universitas Sumatera Utara
MDGs sehingga tercapai pengurangan penduduk miskin sebesar 50 di tahun 2015.
Dalam hal ini target yang harus di capai pemerintah dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan PNPM-MP khususnya
Kota Medan yang penduduknya berjumlah 2.796.980 pada tahun 2010 berkurang 50 dari penduduk miskin yaitu sebesar 444.986 Jiwa atau menjadi 222.493 jiwa
saja penduduk miskin di tahun 2010 dan tahun 2011 menjadi 208.000 jiwa dari 416.015 jiwa penduduk miskin. Serta pada tahun 2012 sebesar 161.304 jiwa dari
jumlah penduduk miskin sebesar 322.609 jiwa dengan asumsi tidak ada lagi kenaikan penduduk miskin setiap tahunnya.
4.5.2. APBN
Laporan realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat atau
daerah dalam satu periode pelaporan yang telah di tentukan dalam PMK 1682009 pada Pasal 3 tentang prinsip pendanaan yang isinya antara lain :
1. Pendanaan Urusan Bersama untuk Penanggulangan Kemiskinan dapat didanai dari APBN, APBD, danatau didanai bersama APBN dan APBD.
2. Dalam hal Program Penanggulangan Kemiskinan didanai bersama sebagaimana dimaksud pada ayat 1, pendanaan yang bersumber dari
APBN dialokasikan melalui bagian anggaran KementerianLembaga dalam bentuk APBN dan pendanaan yang bersumber dari APBD
dialokasikan melalui SKPD dalam bentuk APBD.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan setelah adanya kesepakatan kedua belah pihak yang dituangkan dalam naskah perjanjian
antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. 4. Pengelolaan APBN dan APBD dilakukan dengan prinsip tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
4.5.3. APBD
Persentase besaran APBD ditetapkan oleh TNP2K dengan mempertimbangkan Indeks Fiskal dan Kemiskinan Daerah IFKD
4.5.4. Dana Swadaya Masyarakat.