Pengujian ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Run test dengan menggunakan SPSS. Menurut Ghozali 2005, jika nilai
signifikansi 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif.
4.6.2.Pengujian Hipotesis
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dipaparkan seperti berikut ini :
a. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan Uji F
Uji F statistik dilakukan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. F statistik yang
signifikan lebih besar dari F t abel pada tingkat resiko kesalahan α yang diambil.
Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis dengan one tail, yaitu sebagai berikut : 1 H
1
: β
1
= 0, tidak ada pengaruh yang berarti secara simultan pada variabel independen X1,X2,X3 terhadap variabel dependen Y.
2 H
1
: β
1
0, ada pengaruh yang berarti secara simultan pada variabel independen X1,X2,X3 terhadap variabel dependen Y.
b. Uji Koefisien Regresi Secara Individual Uji t
Uji t statistik dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap
variabel independen yang lain konstan. Hipotesis nol yang digunakan adalah : H
: βo = 0, Artinya apakah variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dan hipotesis
alternatifnya adalah :
Universitas Sumatera Utara
H
1
: β
1
≠ 0, Artinya apakah variabel independen merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi pengaruh
tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t hitung. Jika nilai t hitung t tabel maka H
ditolak dan H
1
diterima, yang berarti variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Sebaliknya, jika nilai t hitung t tabel maka H
1
ditolak, yang berarti variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.
c. Pengujian Ketepatan Perkiraan R
2
Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan
dalam koefisien determinasi majemuk R
2
yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen,
maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R
2
.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Hasil Penelitian
Dana yang bersumber APBN, APBD, Swadaya pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat mandiri Perkotaan di Kota Medan dan penyebaran
penduduk miskin dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 5.1 Dana APBN, APBD, Swadaya dan Penduduk Miskin KOTA MEDAN
Universitas Sumatera Utara
5.1.1. Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal. Analisis regresi umumya digunakan untuk memprediksi hubungan sebab
akibat antara variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel tak bebas. Histogram seperti terlihat dibawah ini peneliti menganggap
data tersebut normal distribusinya
Gambar 5.1.1 Histogram
Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji normalitas, yaitu One Sample Kolmogorov-Smirnov
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.1.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
149
Normal Parameters
a,,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 2.26472004E3
Most Extreme Differences
Absolute 0,164
Positive 0,164
Negative - 0,114
Kolmogorov-Smirnov Z 2.000
Asymp. Sig. 2-tailed 0,001
Hasil analisis yang telah dilakukan bahwa Kolmogorov-Smirnov Test dengan nilai K-S = 0,164 lebih besar dari 0,05 artinya kemiskinan dengan kurva
normal tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan kemiskinan dengan kurva normal. Kesimpulannya Data kemiskinan memiliki distribusi yang
normal. Tabel 5.1.1.2
Coefficients
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
B Std.
Error Beta
t Sig.
1 Constant
910,691 391,565
2,2326 0,21
APBN 0,941
0,887 0,282
1,060 0,291
APBD - 2,253
2,918 -0,196
-0,772 0,441
Swadaya 2,807
0,789 0,318
3,558 0,001
Dari pengujian di atas didapat persamaan sebagai berikut:
Kemiskinan = 910,691+ 0,941 APBN – 2,253 APBD + 2,807 SWADAYA
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta tanpa APBN, APBD, dan Swadaya rata-rata kemiskinan Kota Medan sebesar 910,691
.
Nilai di atas menunjukan nilai estimasi dimana
koefisien dana APBN sebesar 0,941 artinya Apabila nilai Dana APBN meningkat
satu juta rupiah maka nilai Kemiskinan akan naik sebesar 9 jiwa. Karena pengaruh ini tidak signifikan hal ini disebabkan APBN merupakan dana yang di peroleh
dari pemerintah pusat dan di serahkan ke pemerintah daerah yang alokasinya hanya untuk kegiatan infrastruktur pedomannya telah di tetapkan dalam PMK
168072009 tentang dana penanggulangan kemiskinan daerah untuk tujuan penggurangan kemiskinan.
Koefisien dana APBD sebesar -2,253 mengambarkan bahwa apabila nilai Dana APBD meningkat sebesar satu juta rupiah maka nilai kemiskinan akan turun
sebesar 23 jiwa. Jadi APBD mempunyai peran yang sangat penting dalam penggurangan kemiskinan dalam PNPM perkotaan walaupun penggurangan
sebesar 23 jiwa dari total kemiskinan per jiwa pada tahun berikutnya. Koefisien Dana Swadaya Masyarakat sebesar 2,807 mempunyai arti
Apabila nilai Dana Swadaya Masyarakat meningkat satu juta rupiah maka nilai Kemiskinan akan naik sebesar 28 jiwa. Pengaruh ini tidak signifikan, hal ini di
sebabkan karena Dana Swadaya yang di peroleh dari masyarakat ataupun pihak swasta berpengaruh positif dalam kemiskinan. Artinya dalam hal ini dana
swadaya tidak berpengaruh lansung terhadap kemiskinan karena dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan berfokus pada tiga kegiatan Lingkungan, sosial dan
ekonomi. Dalam dana swadaya terbesar bersumber dari kegiatan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh lansung terhadap kemiskinan, tetapi dalam dana ini
dapat di gambarkan bahwa peran masyarakat dalam Program Nasional
Universitas Sumatera Utara
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan berperan positif dalam partisipasi masyarakat dalam program kemiskinan.
5.1.2 Uji Multikolineritas 5.1.2.1 Metode Korelasi
Tabel 5.1.2.1 Metode Korelasi
Kemiskinan APBN
APBD Swadaya
Kemiskinan 1,000
0,246 0,194
0,377 APBN
0,246 1,000
0,951 0,472
APBD 0,194
0,951 1,000
0,383 Swadaya
0,377 0,472
0,383 1,000
Nilai Koefifisen Korelasi dapat dililat d tabel di atas 0,5 sehingga tidak ada Multikolineritas walaupun antara variabel APBN dan APBD mempunyai nilai
0,951 berarti APBN dan APBD mempunyai hubungan yang sangat kuat.
5.1.2.2 Metode Uji VIFTolerance
Tabel 5.3.2.2 Uji VIFTolerance
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial
Part Tolerance
VIF
1 APBN
0,246 0,088
0,081 0,083
12,112
APBD
0,194 - 0,064
- 0,059 0,091
11,025
SWADAYA
0,377 0,283
0,272 0,731
1,367
Dependent Variable: Kemiskinan
Dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di atas bahwa VIF dari 1 maka Variabel APBN, APBD, dan Dana Swadaya tidak memiliki gejala
Multikolineritas.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Autokorelasi
nilai dalam penelitian ini 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif.
5.1.4 Pengujian Hipotesis 5.1.4.1Uji t
Tabel 5.1.4.1 Uji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
B Std.
Error Beta
t Sig.
1 Constant
910,691 391,565
2,2326 0,21
APBN 0,941
0,887 0,282
1,060 0,291
APBD - 2,253
2,918 -0,196
-0,772 0,441
Swadaya 2,807
0,789 0,318
3,558 0,001
1. t
hitung
= b
1
sb b
1
= 0,941 0,887 = 1,060
Karena t hitung 1,060 Berada di antara angka t
tabel
-2,609 dan 2,609 maka variabel APBN berpengaruh positif secara parsial terhadap penanggulangan
kemiskinan Kota Medan. 2. t
hitung
= b
2
sb b
2
= -2,253 2,918 = -0,772
Universitas Sumatera Utara
Karena t
hitung
-0,772 Berada di antara angka t
tabel
-2,609 dan 2,609 maka variabel APBD berpengaruh negatif secara parsial terhadap penanggulangan
kemiskinan Kota Medan. 3. t
hitung
= b
3
sb b
3
= 2,807 0,798 = 3,558
Karena t
hitung
3,558 Berada di atas angka t
tabel
-2,609 dan 2,609 Atau lebih besar maka variabel dana swadaya berpengaruh negatif secara parsial
terhadap penanggulangan kemiskinan Kota Medan.
5.1.4.2 Uji F
Tabel 5.1.4.2 Uji F
Model Change Statistics
R Square Change
F Change df1
df2 Sig. F Change Durbin-
Watson
1 0,151
8,614 3
145 .000
1,971
Dependent Variable: Kemiskinan
Karena F
hitung
= 8,614 dari angka F
tabel
2,67 berarti regresi dari APBN, APBD, dan dana swadaya masyarakat berpengaruh yang signifikan secara
simultan terhadap penanggulangan kemiskinan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4.3 Uji R
2
Tabel 5.1.4.3 Uji R
2
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 0,389
a
0,151 0,134
2288,02824
Predictors: Constant, Swadaya, APBD, APBN
Nilai Koefisien Determinasi atau R
2
= 0,151 artinya variansi variabel APBN, APBD dan dana swadaya masyarakat mampu menjelaskan variabel
Kemiskinan sebesar 15,10 sedangkan sisanya sebesar 84,90 dijelaskan oleh variabel lain di luar model estimasi. Sedangkan adjusted R
2
= 0,134 atau sekitar 13,40 . Dan Nilai Durbin watsonnya sebesar 1,975.
Adapun hasil analisis kemiskinan dengan model PLS Pooled least Square
dengan pendekatan Random Effect Model REM adalah sebagai berikut: Tabel 5.1.4
Hasil PLS pendekatan REM
Dependent Variable: KEMISKINAN Method: Pooled EGLS Two-way random effects
Date: 040913 Time: 14:41 Sample: 1 149
Included observations: 149 Cross-sections included: 4
Total pool balanced observations: 596 Wansbeek and Kapteyn estimator of component variances
White cross-section standard errors covariance d.f. corrected Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 5527,976
415,2191 13,31339
0,0000 Random Effects
Cross APBN--C
-3340,397
Universitas Sumatera Utara
APBD--C -3340,397
SWADAYA--C -3340,397
KEMISKINAN--C -3340,397
Random Effects Period
1--C -4681,976
2--C -4930,976
3--C -5072,976
4--C -3519,976
5--C -5185,976
6--C -4342,976
7--C 11644,02
8--C -1827,976
9--C -2995,976
10--C -2140,976
11--C -4900,976
12--C -4807,976
13--C -4679,976
14--C -4797,976
15--C -960,9756
16--C -5277,976
17--C -5086,976
18--C -4985,976
19--C -2645,976
20--C -5055,976
21--C -4683,976
22--C -5433,976
23--C -1483,976
24--C -3159,976
25--C -2959,976
26--C 1404,024
27--C -4396,976
28--C -5227,976
29--C -3880,976
30--C -4843,976
31--C -172,9756
32--C -4579,976
33--C -4539,976
Universitas Sumatera Utara
34--C -3855,976
35--C -4176,976
36--C -4295,976
37--C -5313,976
38--C -4374,976
39--C -5312,976
40--C -4849,976
41--C -5089,976
42--C -3652,976
43--C -4538,976
44--C -4642,976
45--C -4529,976
46--C -4667,976
47--C -4895,976
48--C -4537,976
49--C -5413,976
50--C -5400,976
51--C -5356,976
52--C -5432,976
53--C -4105,976
54--C -4738,976
55--C -3968,976
56--C -5467,976
57--C -4308,976
58--C -5042,976
59--C -727,9756
60--C -5320,976
61--C -1067,976
62--C -4922,976
63--C -4647,976
64--C -4902,976
65--C -4702,976
66--C -4812,976
67--C -5229,976
68--C -4539,976
69--C -4902,976
70--C -2860,976
71--C -4637,976
Universitas Sumatera Utara
72--C -1845,976
73--C -4157,976
74--C -4452,976
75--C -4454,976
76--C 2072,024
77--C 4138,024
78--C -3732,976
79--C 5174,024
80--C -2077,976
81--C -3712,976
82--C -4717,976
83--C -4513,976
84--C -3027,976
85--C -1639,976
86--C -3017,976
87--C 758,0244
88--C -4599,976
89--C -5131,976
90--C -3787,976
91--C -5293,976
92--C -5255,976
93--C -5249,976
94--C 577,0244
95--C -4235,976
96--C -3764,976
97--C 1972,024
98--C 1112,024
99--C -5349,976
100--C -4962,976
101--C -5430,976
102--C -5374,976
103--C -4820,976
104--C -4802,976
105--C -4349,976
106--C -4906,976
107--C -5324,976
108--C -3054,976
109--C -4058,976
Universitas Sumatera Utara
110--C -3782,976
111--C -4952,976
112--C -5110,976
113--C -4017,976
114--C -2518,976
115--C -3631,976
116--C -3382,976
117--C -2958,976
118--C -4367,976
119--C 312,0244
120--C -1737,976
121--C -4446,976
122--C -4366,976
123--C -4220,976
124--C -1414,976
125--C -4255,976
126--C -5417,976
127--C -4079,976
128--C -3017,976
129--C -4079,976
130--C -3659,976
131--C -4086,976
132--C -2171,976
133--C -2236,976
134--C -823,9756
135--C 1372,024
136--C -4327,976
137--C 1997,024
138--C -688,9756
139--C -4327,976
140--C -3508,976
141--C -1871,976
142--C -1799,976
143--C -292,9756
144--C -104,9756
145--C -4802,976
146--C -957,9756
147--C 2500,024
Universitas Sumatera Utara
148--C 526,0244
149—C -3553,976
1. Kelurahan Baru Ladang Bambu
Kemiskinan = -
4681,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4681,971 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Baru Ladang Bambu dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 2. Kelurahan Sidomulyo
Kemiskinan = -
4930,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4930,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidomulyo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 3. Kelurahan Lau Chin
Kemiskinan = -
5072,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5072,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Lau Chin dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 4. Kelurahan Namu Gajah
Kemiskinan = -
3519,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3519,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Namu Gajah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 5. Kelurahan Kemenangan Tani
Kemiskinan = -
5185,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5185,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kemenangan Tani dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 6. Kelurahan Simalingkar B
Kemiskinan = -
4342,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4342,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Simalingkar B dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 7. Kelurahan Simpang Selayang
Kemiskinan =
11644,02+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 11644,02 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Simpang Selayang dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 8. Kelurahan Tanjung Selamat
Kemiskinan =
-1827,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1827,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Tanjung Selamat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 9. Kelurahan Mangga
Kemiskinan =
-2995,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2995,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Mangga dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 10. Kelurahan Kwala Berkala
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-2140,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2140,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kwala Berkala dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 11. Kelurahan Gedung Johor
Kemiskinan =
-4900,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4900,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Gedung Johor dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
12. Kelurahan Kedai Durian
Kemiskinan =
-4807,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4807,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kedai Durian dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 13. Kelurahan Suka Maju
Kemiskinan =
-4679,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4679,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Suka Maju dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 14. Kelurahan Titi Kuning
Kemiskinan =
-4797,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4797,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Titi Kuning dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 15. Kelurahan Pangkalan Mansur
Kemiskinan =
-960,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 960,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pangkalan Mansur dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN
Universitas Sumatera Utara
menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 16. Kelurahan Harjosari II
Kemiskinan =
-5277,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5277,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Harjosari II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 17. Kelurahan Sitirejo II
Kemiskinan =
-5086,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5277,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Sitirejo II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 18. Kelurahan Sitirejo III
Kemiskinan =
-4985,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4985,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sitirejo III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 19. Kelurahan Harjosari I
Kemiskinan =
-2645,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2645,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Harjosari I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 20. Kelurahan Amplas
Kemiskinan =
-5055,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5055,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Amplas dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 21. Kelurahan Timbang Deli
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4683,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4683,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Timbang Deli dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 22. Kelurahan Bangun Mulia
Kemiskinan =
-5433,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model Kelurahan Bangun
Mulia menunjukan angka negatif sebesar 5433,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bangun Mulia dan angka sebesar
910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa
APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya
Universitas Sumatera Utara
menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
23. Kelurahan Binjai
Kemiskinan =
-1483,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1483,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Binjai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa
jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar
2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 24. Kelurahan Medan Tenggara
Kemiskinan =
-3159,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3159,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Medan Tenggara dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 25. Kelurahan Denai
Kemiskinan =
-2959,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2959,976 yang mengandung arti bahwa rata-rata kemiskinan Kelurahan Denai dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 26. Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Kemiskinan =
1404,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 1404,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari Mandala III dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN
Universitas Sumatera Utara
menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 27. Kelurahan Tegal Sari Mandala II
Kemiskinan =
-4396,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4396,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari Mandala II dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 28. Kelurahan Tegal Sari Mandala I
Kemiskinan =
-5227,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5227,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN
menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 29. Kelurahan Pasar Merah Timur
Kemiskinan =
-3880,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3880,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pasar Merah Timur dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 30. Kelurahan Tegal Sari II
Kemiskinan =
-4843,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4843,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Tegal Sari II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 31. Kelurahan Tegal Sari III
Kemiskinan =
-172,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 172,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 32. Kelurahan Tegal Sari I
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4579,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4579,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 33. Kelurahan Sukaramai I
Kemiskinan =
-4539,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4539,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sukaramai I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
34. Kelurahan Kota Matsum II
Kemiskinan =
-3855,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3855,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 35. Kelurahan Kota Matsum IV
Kemiskinan =
-4176,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4176,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum IV dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 36. Kelurahan Kota Matsum I
Kemiskinan =
-4295,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4295,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 37. Kelurahan Sei Rengas Permata
Kemiskinan =
-5313,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5313,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Rengas Permata dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN
Universitas Sumatera Utara
menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 38. Kelurahan Sukaramai II
Kemiskinan =
-4374,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4374,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sukaramai II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 39. Kelurahan Sei Rengas II
Kemiskinan =
-5312,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5312,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Sei Rengas II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 40. Kelurahan Pandau Hulu II
Kemiskinan =
-4849,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4849,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pandau Hulu II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 41. Kelurahan Sitirejo I
Kemiskinan =
-5089,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5089,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Sitirejo I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 42. Kelurahan Sudirejo II
Kemiskinan =
-3652,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3652,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sudirejo II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 43. Kelurahan Sudirejo I
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4538,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4538,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sudirejo I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 44. Kelurahan Teladan Timur
Kemiskinan =
-4642,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4642,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Teladan Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
45. Kelurahan Teladan Barat
Kemiskinan =
-4529,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4529,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Teladan Barat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 46. Kelurahan Pasar Merah Barat
Kemiskinan =
-4667,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4667,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pasar Merah Barat dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
Universitas Sumatera Utara
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 47. Kelurahan Mesjid
Kemiskinan =
-4895,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4895,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Mesjid dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 48. Kelurahan Kota Matsum III
Kemiskinan =
-4537,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4537,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 49. Kelurahan Sei Rengas I
Kemiskinan =
-5413,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5413,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Rengas I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 50. Kelurahan Pasar Baru
Kemiskinan =
-5400,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5400,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Pasar Baru dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 51. Kelurahan Pusat Pasar
Kemiskinan =
-5356,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5356,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pusat Pasar dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 52. Kelurahan Pandau Hulu I
Kemiskinan =
-5432,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5432,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Pandau Hulu I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 53. Kelurahan Kampung Baru
Kemiskinan =
-4105,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4105,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kampung Baru dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 54. Kelurahan Sei Mati
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4738,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4738,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Mati dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 55. Kelurahan Suka Raja
Kemiskinan =
-3968,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3968,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Suka Raja dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
56. Kelurahan Jati
Kemiskinan =
-5467,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5467,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Jati dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa
jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar
2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 57. Kelurahan Hamdan
Kemiskinan =
-4308,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4308,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Hamdan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 58. Kelurahan Aur
Kemiskinan =
-5042,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5042,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Aur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa
jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar
2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 59. Kelurahan Sari Rejo
Kemiskinan =
-727,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 727,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sari Rejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 60. Kelurahan Suka Damai
Kemiskinan =
-5320,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5320,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Suka Damai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 61. Kelurahan Polonia
Kemiskinan =
-1067,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1067,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Polonia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 62. Kelurahan Anggrung
Kemiskinan =
-4922,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4922,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Anggrung dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 63. Kelurahan Madras Hulu
Kemiskinan =
-4647,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4647,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Madras Hulu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 64. Kelurahan Titi Rantai
Kemiskinan =
-4902,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4902,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Titi Rantai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 65. Kelurahan Padang Bulan
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4702,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4702,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Padang Bulan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 66. Kelurahan Merdeka
Kemiskinan =
-4812,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4812,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Merdeka dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
67. Kelurahan Darat
Kemiskinan =
-5229,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5229,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Darat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa
jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar
2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 68. Kelurahan Babura
Kemiskinan =
-4539,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4539,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Babura dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 69. Kelurahan Petisah Hulu
Kemiskinan =
-4902,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4902,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Petisah Hulu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 70. Kelurahan Sempakata
Kemiskinan =
-2860,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2860,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sempakata dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 71. Kelurahan Beringin
Kemiskinan =
-4637,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4637,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Beringin dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 72. Kelurahan Padang Bulan Selayang II
Kemiskinan =
-1845,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1845,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Padang Bulan Selayang II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN
menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 73. Kelurahan Padang Bulan Selayang I
Kemiskinan =
-4157,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4157,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Padang Bulan Selayang I dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 74. Kelurahan Tanjung Sari
Kemiskinan =
-4452,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4452,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Tanjung Sari dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 75. Kelurahan Asam Kumbang
Kemiskinan =
-4454,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4454,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Asam Kumbang dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 76. Kelurahan Sunggal
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
2072,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 2072,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sunggal dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 77. Kelurahan Tanjung Rejo
Kemiskinan =
4138,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 4138,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Rejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
78. Kelurahan Babura
Kemiskinan =
-3732,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3732,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Babura dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 79. Kelurahan Sei Kambing B
Kemiskinan =
5174,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 5174,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kambing B dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 80. Kelurahan Lalang
Kemiskinan =
-2077,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2077,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Lalang dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 81. Kelurahan Cinta Damai
Kemiskinan =
-3712,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3712,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Cinta Damai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 82. Kelurahan Sei Kambing C II
Kemiskinan =
-4712,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4712,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kambing C II dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 83. Kelurahan Dwi Kora
Kemiskinan =
-4513,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4513,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Dwi Kora dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 84. Kelurahan Helvetia Timur
Kemiskinan =
-3027,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3027,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Helvetia Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 85. Kelurahan Helvetia Tengah
Kemiskinan =
-1639,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1639,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Helvetia Tengah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 86. Kelurahan Helvetia
Kemiskinan =
-3017,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3017,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Helvetia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 87. Kelurahan Tanjung Gusta
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
758,0224+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 758,0224 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Gusta dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 88. Kelurahan Sei Kambing D
Kemiskinan =
-4599,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4559,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kambing D dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
89. Kelurahan Petisah Tengah
Kemiskinan =
-5131,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5131,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Petisah Tengah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 90. Kelurahan Sekip
Kemiskinan =
-3787,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3787,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sekip dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa
jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 91. Kelurahan Sei Putih Timur II
Kemiskinan =
-5293,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5293,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Putih Timur II dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 92. Kelurahan Sei putih Timur I
Kemiskinan =
-5255,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5255,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Putih Timur I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 93. Kelurahan Sei putih Tengah
Kemiskinan =
-5249,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5249,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei putih Tengah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 94. Kelurahan Sei Putih Barat
Kemiskinan =
577,0244+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 577,0244 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Sei Putih Barat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 95. Kelurahan Kesawan
Kemiskinan =
-4235,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4235,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kesawan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 96. Kelurahan Silalas
Kemiskinan =
-3764,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3764,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Silalas dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 97. Kelurahan Sei Agul
Kemiskinan =
1972,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 1972,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Agul dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 98. Kelurahan Karang Berombak
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
1112,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 1112,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Karang Berombak dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 99. Kelurahan Glugur Kota
Kemiskinan =
-5349,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5349,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Glugur Kota dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
100. Kelurahan Pulo Brayan Kota
Kemiskinan =
-4962,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5255,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Kota dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 101. Kelurahan Sidodadi
Kemiskinan =
-5430,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5430,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidodadi dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 102. Kelurahan Perintis
Kemiskinan =
-5374,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5374,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Perintis dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 103. Kelurahan Gaharu
Kemiskinan =
-4820,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4820,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Gaharu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 104. Kelurahan Durian
Kemiskinan =
-4802,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4802,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Durian dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 105. Kelurahan Glugur Darat I
Kemiskinan =
-4349,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4349,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Glugur Darat I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 106. Kelurahan Glugur Darat II
Kemiskinan =
-4906,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4906,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Glugur Darat II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 107. Kelurahan Pulo Brayan Darat I
Kemiskinan =
-5324,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5324,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Pulo Brayan Darat I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN
menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 108. Kelurahan Pulo Brayan Darat II
Kemiskinan =
-3054,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3054,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Darat II dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 109. Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4058,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4058,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 110. Kelurahan Pulo Brayan Bengkel
Kemiskinan =
-3782,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3782,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya
Universitas Sumatera Utara
menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
111. Kelurahan Pandau Hilir
Kemiskinan =
-4952,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4952,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pandau Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 112. Kelurahan Sei Kera Hulu
Kemiskinan =
-5110,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5110,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kera Hulu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 113. Kelurahan Pahlawan
Kemiskinan =
-4017,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4017,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pahlawan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 114. Kelurahan Sei Kera Hilir I
Kemiskinan =
-2518,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2518,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kera Hilir I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 115. Kelurahan Sei Kera Hilir II
Kemiskinan =
-3631,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3631,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kera Hilir II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 116. Kelurahan Sidorame Timur
Kemiskinan =
-3382,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3382,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Sidorame Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 117. Kelurahan Sidorame Barat II
Kemiskinan =
-2958,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2958,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorame Barat II dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 118. Kelurahan Sidorame Barat I
Kemiskinan =
-4367,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4367,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Sidorame Barat I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 119. Kelurahan Tegal Rejo
Kemiskinan =
312,0244+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 312,0244 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Rejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 120. Kelurahan Indra Kasih
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-1737,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1737,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Indra Kasih dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 121. Kelurahan Sidorejo Hilir
Kemiskinan =
-4446,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4446,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorejo Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
122. Kelurahan Sidorejo
Kemiskinan =
-4366,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4366,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 123. Kelurahan Bantan Timur
Kemiskinan =
-4220,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4220,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bantan Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 124. Kelurahan Bantan Selamat
Kemiskinan =
-1414,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1414,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bantan Selamat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 125. Kelurahan Bantan
Kemiskinan =
-4255,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4255,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bantan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 126. Kelurahan Tembung
Kemiskinan =
-5417,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 5417,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tembung dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 127. Kelurahan Tanjung Mulia
Kemiskinan =
-4079,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4079,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Tanjung Mulia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 128. Kelurahan Tanjung Mulia Hilir
Kemiskinan =
-3017,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3017,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Mulia Hilir dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. a. Nilai konstanta pada Random Effect Model Kota Medan menunjukan
angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa rata-rata kemiskinan 129. Kelurahan Mabar Hilir
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-4079,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4079,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Mabar Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 130. Kelurahan Mabar
Kemiskinan =
-3659,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3659,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Putih Timur I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
131. Kelurahan Kota Bangun
Kemiskinan =
-4086,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4086,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Bangun dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 132. Kelurahan Titi Papan
Kemiskinan =
-2171,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2171,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Titi Papan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 133. Kelurahan Besar
Kemiskinan =
-2236,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 2236,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Besar dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa
jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar
2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 134. Kelurahan Tangkahan
Kemiskinan =
-823,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 823,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tangkahan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 135. Kelurahan Martubung
Kemiskinan =
1372,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 1372,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Martubung dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 136. Kelurahan Sei Mati
Kemiskinan =
-4327,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4327,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Sei Mati dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 137. Kelurahan Pekan Labuhan
Kemiskinan =
1997,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 1997,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pekan Labuhan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan.
138. Kelurahan Nelayan indah Kemiskinan =
-688,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 688,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Nelayan indah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 139. Kelurahan Tanah Enam Ratus
Kemiskinan =
-4327,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4327,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanah Enam Ratus dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 140. Kelurahan Rengas Pulau
Universitas Sumatera Utara
Kemiskinan =
-3508,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 3508,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Rengas Pulau dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 141. Kelurahan Terjun
Kemiskinan =
-1871,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1871,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Terjun dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar
Universitas Sumatera Utara
2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.
142. Kelurahan Paya Pasir
Kemiskinan =
-1799,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 1799,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Paya Pasir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 143. Kelurahan Labuhan Deli
Kemiskinan =
-292,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 292,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Labuhan Deli dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 144. Kelurahan Belawan Pulau Secanang
Kemiskinan =
-104,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 104,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan Pulau Secanang dan angka sebesar 910,691 yang
mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD
menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa
APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 145. Kelurahan Belawan Bahagia
Kemiskinan =
-4802,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 4802,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan Bahagia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 146. Kelurahan Belawan Bahari
Kemiskinan =
-957,9756+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
negatif sebesar 957,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan Bahari dan angka sebesar 910,691 yang mengandung
arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 147. Kelurahan Belawan II
Kemiskinan =
2500,024+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 2500,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Belawan II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan. 148. Kelurahan Bagan Deli
Kemiskinan =
526,0224+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka
sebesar 526,0224 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bagan Deli dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti
bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan.
149. Kelurahan Belawan I Kemiskinan =
-3553,976+910,691+0,941
APBN
-2,253
APBD
+2,807
SWADAYA
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3553,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan
Kelurahan Belawan I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka
sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif
sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kemiskinan.
5.2 Pembahasan
Pada hasil penelitian ini di dapat persamaan sebagai berikut:
Kemiskinan = 910,691+ 0,941
APBN
– 2,253
APBD
+ 2,807
SWADAYA
Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan APBD pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan akan berdampak penurunan
kemiskinan per jiwa pada tahun berikutnya. Dari model dihasilkan koefisien variabel APBD adalah - 2,253 yang berarti setiap kenaikan satu juta rupiah dana
APBD menurunkan penduduk miskin sebesar 23 jiwa pada tahun berikutnya. Sementara APBN berpengaruh positif terhadap kemiskinan pada tahun
berikutnya. Artinya Setiap kenaikan APBN dapat juga menaikan kemiskinan. Besarnya koefisien variabel APBN adalah 0,941 yang berarti setiap kenaikan
APBN sebesar satu juta rupiah akan menaikan kemiskinan sebesar 9 jiwa pada tahun berikutnya. Hal ini dapat disebabkan APBN tidak berfungsi secara lansung
Universitas Sumatera Utara
sebagai target dan tujuan penurunan kemiskinan tetapi APBN berfungsi sebagai transfer daerah dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PNPM Mandiri Perkotaan dalam penurunaan kemiskinan perkotaan di daerah terutama di Kota Medan. Dan APBN dalam program ini hanya dapat digunakan
pada kegiatan infrastruktur yang sebenarnya tidak berhubungan lansung dengan kemiskinan seperti pembuatan jalan, drainase, jembatan dan lain- lain.
Sedangkan pada variabel Dana swadaya masyarakat berpengaruh positif
terhadap kemiskinan. Dengan nilai sebesar 2,807 artinya bila swadaya naik
sebesar satu juta rupiah maka kemiskinan akan naik sebesar 28 jiwa pada tahun berikutnya. Hal ini disebakan karena fungsi dana swadaya masyarakat tidak
lansung berhubungan dengan kemiskinan hal ini dapat di gambarkan peneliti bahwa sebagian besar dana swadaya masyarakat bersumber dari kegiatan
lingkungan seperti dalam pembuatan jalan dan drainase sedangkan kegiatan ekonomi dan sosial yang berhubungan lansung terhadap penurunan kemiskinan
itu masih minimum dana yang terkumpul dari masyarakat. Dalam hal ini fungsi dana swadaya harus di fokuskan pada kegiatan sosial dan ekonomi sehingga target
dalam penurunan kemiskinan dapat tercapai.
5.3 Evaluasi dan Kebijakan