Uji Koefisien Regresi Secara Individual Uji t Pengujian Ketepatan Perkiraan R Pembahasan

Pengujian ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Run test dengan menggunakan SPSS. Menurut Ghozali 2005, jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif. 4.6.2.Pengujian Hipotesis Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dipaparkan seperti berikut ini :

a. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan Uji F

Uji F statistik dilakukan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. F statistik yang signifikan lebih besar dari F t abel pada tingkat resiko kesalahan α yang diambil. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis dengan one tail, yaitu sebagai berikut : 1 H 1 : β 1 = 0, tidak ada pengaruh yang berarti secara simultan pada variabel independen X1,X2,X3 terhadap variabel dependen Y. 2 H 1 : β 1 0, ada pengaruh yang berarti secara simultan pada variabel independen X1,X2,X3 terhadap variabel dependen Y.

b. Uji Koefisien Regresi Secara Individual Uji t

Uji t statistik dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap variabel independen yang lain konstan. Hipotesis nol yang digunakan adalah : H : βo = 0, Artinya apakah variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dan hipotesis alternatifnya adalah : Universitas Sumatera Utara H 1 : β 1 ≠ 0, Artinya apakah variabel independen merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t hitung. Jika nilai t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai t hitung t tabel maka H 1 ditolak, yang berarti variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

c. Pengujian Ketepatan Perkiraan R

2 Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk R 2 yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R 2 . Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Hasil Penelitian

Dana yang bersumber APBN, APBD, Swadaya pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat mandiri Perkotaan di Kota Medan dan penyebaran penduduk miskin dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Gambar 5.1 Dana APBN, APBD, Swadaya dan Penduduk Miskin KOTA MEDAN Universitas Sumatera Utara

5.1.1. Uji Normalitas

Dalam pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal. Analisis regresi umumya digunakan untuk memprediksi hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel tak bebas. Histogram seperti terlihat dibawah ini peneliti menganggap data tersebut normal distribusinya Gambar 5.1.1 Histogram Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji normalitas, yaitu One Sample Kolmogorov-Smirnov Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.1.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 149 Normal Parameters a,,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 2.26472004E3 Most Extreme Differences Absolute 0,164 Positive 0,164 Negative - 0,114 Kolmogorov-Smirnov Z 2.000 Asymp. Sig. 2-tailed 0,001 Hasil analisis yang telah dilakukan bahwa Kolmogorov-Smirnov Test dengan nilai K-S = 0,164 lebih besar dari 0,05 artinya kemiskinan dengan kurva normal tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan kemiskinan dengan kurva normal. Kesimpulannya Data kemiskinan memiliki distribusi yang normal. Tabel 5.1.1.2 Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 910,691 391,565 2,2326 0,21 APBN 0,941 0,887 0,282 1,060 0,291 APBD - 2,253 2,918 -0,196 -0,772 0,441 Swadaya 2,807 0,789 0,318 3,558 0,001 Dari pengujian di atas didapat persamaan sebagai berikut: Kemiskinan = 910,691+ 0,941 APBN – 2,253 APBD + 2,807 SWADAYA Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta tanpa APBN, APBD, dan Swadaya rata-rata kemiskinan Kota Medan sebesar 910,691 . Nilai di atas menunjukan nilai estimasi dimana koefisien dana APBN sebesar 0,941 artinya Apabila nilai Dana APBN meningkat satu juta rupiah maka nilai Kemiskinan akan naik sebesar 9 jiwa. Karena pengaruh ini tidak signifikan hal ini disebabkan APBN merupakan dana yang di peroleh dari pemerintah pusat dan di serahkan ke pemerintah daerah yang alokasinya hanya untuk kegiatan infrastruktur pedomannya telah di tetapkan dalam PMK 168072009 tentang dana penanggulangan kemiskinan daerah untuk tujuan penggurangan kemiskinan. Koefisien dana APBD sebesar -2,253 mengambarkan bahwa apabila nilai Dana APBD meningkat sebesar satu juta rupiah maka nilai kemiskinan akan turun sebesar 23 jiwa. Jadi APBD mempunyai peran yang sangat penting dalam penggurangan kemiskinan dalam PNPM perkotaan walaupun penggurangan sebesar 23 jiwa dari total kemiskinan per jiwa pada tahun berikutnya. Koefisien Dana Swadaya Masyarakat sebesar 2,807 mempunyai arti Apabila nilai Dana Swadaya Masyarakat meningkat satu juta rupiah maka nilai Kemiskinan akan naik sebesar 28 jiwa. Pengaruh ini tidak signifikan, hal ini di sebabkan karena Dana Swadaya yang di peroleh dari masyarakat ataupun pihak swasta berpengaruh positif dalam kemiskinan. Artinya dalam hal ini dana swadaya tidak berpengaruh lansung terhadap kemiskinan karena dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan berfokus pada tiga kegiatan Lingkungan, sosial dan ekonomi. Dalam dana swadaya terbesar bersumber dari kegiatan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh lansung terhadap kemiskinan, tetapi dalam dana ini dapat di gambarkan bahwa peran masyarakat dalam Program Nasional Universitas Sumatera Utara Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan berperan positif dalam partisipasi masyarakat dalam program kemiskinan. 5.1.2 Uji Multikolineritas 5.1.2.1 Metode Korelasi Tabel 5.1.2.1 Metode Korelasi Kemiskinan APBN APBD Swadaya Kemiskinan 1,000 0,246 0,194 0,377 APBN 0,246 1,000 0,951 0,472 APBD 0,194 0,951 1,000 0,383 Swadaya 0,377 0,472 0,383 1,000 Nilai Koefifisen Korelasi dapat dililat d tabel di atas 0,5 sehingga tidak ada Multikolineritas walaupun antara variabel APBN dan APBD mempunyai nilai 0,951 berarti APBN dan APBD mempunyai hubungan yang sangat kuat.

5.1.2.2 Metode Uji VIFTolerance

Tabel 5.3.2.2 Uji VIFTolerance Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 APBN 0,246 0,088 0,081 0,083 12,112 APBD 0,194 - 0,064 - 0,059 0,091 11,025 SWADAYA 0,377 0,283 0,272 0,731 1,367 Dependent Variable: Kemiskinan Dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di atas bahwa VIF dari 1 maka Variabel APBN, APBD, dan Dana Swadaya tidak memiliki gejala Multikolineritas. Universitas Sumatera Utara

5.1.3 Autokorelasi

nilai dalam penelitian ini 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif. 5.1.4 Pengujian Hipotesis 5.1.4.1Uji t Tabel 5.1.4.1 Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 910,691 391,565 2,2326 0,21 APBN 0,941 0,887 0,282 1,060 0,291 APBD - 2,253 2,918 -0,196 -0,772 0,441 Swadaya 2,807 0,789 0,318 3,558 0,001 1. t hitung = b 1 sb b 1 = 0,941 0,887 = 1,060 Karena t hitung 1,060 Berada di antara angka t tabel -2,609 dan 2,609 maka variabel APBN berpengaruh positif secara parsial terhadap penanggulangan kemiskinan Kota Medan. 2. t hitung = b 2 sb b 2 = -2,253 2,918 = -0,772 Universitas Sumatera Utara Karena t hitung -0,772 Berada di antara angka t tabel -2,609 dan 2,609 maka variabel APBD berpengaruh negatif secara parsial terhadap penanggulangan kemiskinan Kota Medan. 3. t hitung = b 3 sb b 3 = 2,807 0,798 = 3,558 Karena t hitung 3,558 Berada di atas angka t tabel -2,609 dan 2,609 Atau lebih besar maka variabel dana swadaya berpengaruh negatif secara parsial terhadap penanggulangan kemiskinan Kota Medan.

5.1.4.2 Uji F

Tabel 5.1.4.2 Uji F Model Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin- Watson 1 0,151 8,614 3 145 .000 1,971 Dependent Variable: Kemiskinan Karena F hitung = 8,614 dari angka F tabel 2,67 berarti regresi dari APBN, APBD, dan dana swadaya masyarakat berpengaruh yang signifikan secara simultan terhadap penanggulangan kemiskinan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

5.1.4.3 Uji R

2 Tabel 5.1.4.3 Uji R 2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,389 a 0,151 0,134 2288,02824 Predictors: Constant, Swadaya, APBD, APBN Nilai Koefisien Determinasi atau R 2 = 0,151 artinya variansi variabel APBN, APBD dan dana swadaya masyarakat mampu menjelaskan variabel Kemiskinan sebesar 15,10 sedangkan sisanya sebesar 84,90 dijelaskan oleh variabel lain di luar model estimasi. Sedangkan adjusted R 2 = 0,134 atau sekitar 13,40 . Dan Nilai Durbin watsonnya sebesar 1,975. Adapun hasil analisis kemiskinan dengan model PLS Pooled least Square dengan pendekatan Random Effect Model REM adalah sebagai berikut: Tabel 5.1.4 Hasil PLS pendekatan REM Dependent Variable: KEMISKINAN Method: Pooled EGLS Two-way random effects Date: 040913 Time: 14:41 Sample: 1 149 Included observations: 149 Cross-sections included: 4 Total pool balanced observations: 596 Wansbeek and Kapteyn estimator of component variances White cross-section standard errors covariance d.f. corrected Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5527,976 415,2191 13,31339 0,0000 Random Effects Cross APBN--C -3340,397 Universitas Sumatera Utara APBD--C -3340,397 SWADAYA--C -3340,397 KEMISKINAN--C -3340,397 Random Effects Period 1--C -4681,976 2--C -4930,976 3--C -5072,976 4--C -3519,976 5--C -5185,976 6--C -4342,976 7--C 11644,02 8--C -1827,976 9--C -2995,976 10--C -2140,976 11--C -4900,976 12--C -4807,976 13--C -4679,976 14--C -4797,976 15--C -960,9756 16--C -5277,976 17--C -5086,976 18--C -4985,976 19--C -2645,976 20--C -5055,976 21--C -4683,976 22--C -5433,976 23--C -1483,976 24--C -3159,976 25--C -2959,976 26--C 1404,024 27--C -4396,976 28--C -5227,976 29--C -3880,976 30--C -4843,976 31--C -172,9756 32--C -4579,976 33--C -4539,976 Universitas Sumatera Utara 34--C -3855,976 35--C -4176,976 36--C -4295,976 37--C -5313,976 38--C -4374,976 39--C -5312,976 40--C -4849,976 41--C -5089,976 42--C -3652,976 43--C -4538,976 44--C -4642,976 45--C -4529,976 46--C -4667,976 47--C -4895,976 48--C -4537,976 49--C -5413,976 50--C -5400,976 51--C -5356,976 52--C -5432,976 53--C -4105,976 54--C -4738,976 55--C -3968,976 56--C -5467,976 57--C -4308,976 58--C -5042,976 59--C -727,9756 60--C -5320,976 61--C -1067,976 62--C -4922,976 63--C -4647,976 64--C -4902,976 65--C -4702,976 66--C -4812,976 67--C -5229,976 68--C -4539,976 69--C -4902,976 70--C -2860,976 71--C -4637,976 Universitas Sumatera Utara 72--C -1845,976 73--C -4157,976 74--C -4452,976 75--C -4454,976 76--C 2072,024 77--C 4138,024 78--C -3732,976 79--C 5174,024 80--C -2077,976 81--C -3712,976 82--C -4717,976 83--C -4513,976 84--C -3027,976 85--C -1639,976 86--C -3017,976 87--C 758,0244 88--C -4599,976 89--C -5131,976 90--C -3787,976 91--C -5293,976 92--C -5255,976 93--C -5249,976 94--C 577,0244 95--C -4235,976 96--C -3764,976 97--C 1972,024 98--C 1112,024 99--C -5349,976 100--C -4962,976 101--C -5430,976 102--C -5374,976 103--C -4820,976 104--C -4802,976 105--C -4349,976 106--C -4906,976 107--C -5324,976 108--C -3054,976 109--C -4058,976 Universitas Sumatera Utara 110--C -3782,976 111--C -4952,976 112--C -5110,976 113--C -4017,976 114--C -2518,976 115--C -3631,976 116--C -3382,976 117--C -2958,976 118--C -4367,976 119--C 312,0244 120--C -1737,976 121--C -4446,976 122--C -4366,976 123--C -4220,976 124--C -1414,976 125--C -4255,976 126--C -5417,976 127--C -4079,976 128--C -3017,976 129--C -4079,976 130--C -3659,976 131--C -4086,976 132--C -2171,976 133--C -2236,976 134--C -823,9756 135--C 1372,024 136--C -4327,976 137--C 1997,024 138--C -688,9756 139--C -4327,976 140--C -3508,976 141--C -1871,976 142--C -1799,976 143--C -292,9756 144--C -104,9756 145--C -4802,976 146--C -957,9756 147--C 2500,024 Universitas Sumatera Utara 148--C 526,0244 149—C -3553,976 1. Kelurahan Baru Ladang Bambu Kemiskinan = - 4681,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4681,971 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Baru Ladang Bambu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 2. Kelurahan Sidomulyo Kemiskinan = - 4930,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4930,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidomulyo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 3. Kelurahan Lau Chin Kemiskinan = - 5072,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5072,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Lau Chin dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 4. Kelurahan Namu Gajah Kemiskinan = - 3519,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3519,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Namu Gajah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 5. Kelurahan Kemenangan Tani Kemiskinan = - 5185,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5185,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kemenangan Tani dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 6. Kelurahan Simalingkar B Kemiskinan = - 4342,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4342,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Simalingkar B dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 7. Kelurahan Simpang Selayang Kemiskinan = 11644,02+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 11644,02 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Simpang Selayang dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 8. Kelurahan Tanjung Selamat Kemiskinan = -1827,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1827,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Selamat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 9. Kelurahan Mangga Kemiskinan = -2995,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2995,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Mangga dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 10. Kelurahan Kwala Berkala Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -2140,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2140,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kwala Berkala dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 11. Kelurahan Gedung Johor Kemiskinan = -4900,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4900,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Gedung Johor dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 12. Kelurahan Kedai Durian Kemiskinan = -4807,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4807,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kedai Durian dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 13. Kelurahan Suka Maju Kemiskinan = -4679,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4679,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Suka Maju dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 14. Kelurahan Titi Kuning Kemiskinan = -4797,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4797,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Titi Kuning dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 15. Kelurahan Pangkalan Mansur Kemiskinan = -960,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 960,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pangkalan Mansur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN Universitas Sumatera Utara menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 16. Kelurahan Harjosari II Kemiskinan = -5277,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5277,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Harjosari II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 17. Kelurahan Sitirejo II Kemiskinan = -5086,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5277,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Sitirejo II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 18. Kelurahan Sitirejo III Kemiskinan = -4985,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4985,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sitirejo III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 19. Kelurahan Harjosari I Kemiskinan = -2645,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2645,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Harjosari I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 20. Kelurahan Amplas Kemiskinan = -5055,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5055,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Amplas dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 21. Kelurahan Timbang Deli Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4683,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4683,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Timbang Deli dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 22. Kelurahan Bangun Mulia Kemiskinan = -5433,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model Kelurahan Bangun Mulia menunjukan angka negatif sebesar 5433,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bangun Mulia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya Universitas Sumatera Utara menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 23. Kelurahan Binjai Kemiskinan = -1483,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1483,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Binjai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 24. Kelurahan Medan Tenggara Kemiskinan = -3159,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3159,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Medan Tenggara dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 25. Kelurahan Denai Kemiskinan = -2959,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2959,976 yang mengandung arti bahwa rata-rata kemiskinan Kelurahan Denai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 26. Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kemiskinan = 1404,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 1404,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari Mandala III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN Universitas Sumatera Utara menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 27. Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kemiskinan = -4396,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4396,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari Mandala II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 28. Kelurahan Tegal Sari Mandala I Kemiskinan = -5227,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5227,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 29. Kelurahan Pasar Merah Timur Kemiskinan = -3880,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3880,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pasar Merah Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 30. Kelurahan Tegal Sari II Kemiskinan = -4843,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4843,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 31. Kelurahan Tegal Sari III Kemiskinan = -172,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 172,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 32. Kelurahan Tegal Sari I Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4579,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4579,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Sari I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 33. Kelurahan Sukaramai I Kemiskinan = -4539,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4539,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sukaramai I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 34. Kelurahan Kota Matsum II Kemiskinan = -3855,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3855,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 35. Kelurahan Kota Matsum IV Kemiskinan = -4176,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4176,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum IV dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 36. Kelurahan Kota Matsum I Kemiskinan = -4295,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4295,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 37. Kelurahan Sei Rengas Permata Kemiskinan = -5313,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5313,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Rengas Permata dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN Universitas Sumatera Utara menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 38. Kelurahan Sukaramai II Kemiskinan = -4374,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4374,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sukaramai II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 39. Kelurahan Sei Rengas II Kemiskinan = -5312,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5312,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Sei Rengas II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 40. Kelurahan Pandau Hulu II Kemiskinan = -4849,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4849,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pandau Hulu II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 41. Kelurahan Sitirejo I Kemiskinan = -5089,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5089,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sitirejo I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 42. Kelurahan Sudirejo II Kemiskinan = -3652,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3652,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sudirejo II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 43. Kelurahan Sudirejo I Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4538,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4538,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sudirejo I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 44. Kelurahan Teladan Timur Kemiskinan = -4642,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4642,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Teladan Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 45. Kelurahan Teladan Barat Kemiskinan = -4529,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4529,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Teladan Barat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 46. Kelurahan Pasar Merah Barat Kemiskinan = -4667,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4667,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pasar Merah Barat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD Universitas Sumatera Utara menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 47. Kelurahan Mesjid Kemiskinan = -4895,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4895,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Mesjid dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 48. Kelurahan Kota Matsum III Kemiskinan = -4537,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4537,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Matsum III dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 49. Kelurahan Sei Rengas I Kemiskinan = -5413,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5413,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Rengas I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 50. Kelurahan Pasar Baru Kemiskinan = -5400,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5400,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Pasar Baru dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 51. Kelurahan Pusat Pasar Kemiskinan = -5356,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5356,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pusat Pasar dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 52. Kelurahan Pandau Hulu I Kemiskinan = -5432,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5432,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pandau Hulu I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 53. Kelurahan Kampung Baru Kemiskinan = -4105,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4105,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kampung Baru dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 54. Kelurahan Sei Mati Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4738,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4738,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Mati dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 55. Kelurahan Suka Raja Kemiskinan = -3968,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3968,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Suka Raja dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 56. Kelurahan Jati Kemiskinan = -5467,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5467,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Jati dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 57. Kelurahan Hamdan Kemiskinan = -4308,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4308,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Hamdan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 58. Kelurahan Aur Kemiskinan = -5042,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5042,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Aur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 59. Kelurahan Sari Rejo Kemiskinan = -727,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 727,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sari Rejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 60. Kelurahan Suka Damai Kemiskinan = -5320,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5320,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Suka Damai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 61. Kelurahan Polonia Kemiskinan = -1067,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1067,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Polonia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 62. Kelurahan Anggrung Kemiskinan = -4922,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4922,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Anggrung dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 63. Kelurahan Madras Hulu Kemiskinan = -4647,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4647,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Madras Hulu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 64. Kelurahan Titi Rantai Kemiskinan = -4902,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4902,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Titi Rantai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 65. Kelurahan Padang Bulan Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4702,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4702,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Padang Bulan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 66. Kelurahan Merdeka Kemiskinan = -4812,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4812,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Merdeka dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 67. Kelurahan Darat Kemiskinan = -5229,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5229,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Darat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 68. Kelurahan Babura Kemiskinan = -4539,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4539,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Babura dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 69. Kelurahan Petisah Hulu Kemiskinan = -4902,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4902,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Petisah Hulu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 70. Kelurahan Sempakata Kemiskinan = -2860,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2860,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sempakata dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 71. Kelurahan Beringin Kemiskinan = -4637,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4637,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Beringin dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 72. Kelurahan Padang Bulan Selayang II Kemiskinan = -1845,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1845,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Padang Bulan Selayang II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 73. Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kemiskinan = -4157,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4157,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Padang Bulan Selayang I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 74. Kelurahan Tanjung Sari Kemiskinan = -4452,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4452,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Sari dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 75. Kelurahan Asam Kumbang Kemiskinan = -4454,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4454,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Asam Kumbang dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 76. Kelurahan Sunggal Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = 2072,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 2072,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sunggal dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 77. Kelurahan Tanjung Rejo Kemiskinan = 4138,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 4138,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Rejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 78. Kelurahan Babura Kemiskinan = -3732,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3732,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Babura dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 79. Kelurahan Sei Kambing B Kemiskinan = 5174,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 5174,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kambing B dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 80. Kelurahan Lalang Kemiskinan = -2077,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2077,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Lalang dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 81. Kelurahan Cinta Damai Kemiskinan = -3712,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3712,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Cinta Damai dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 82. Kelurahan Sei Kambing C II Kemiskinan = -4712,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4712,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kambing C II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 83. Kelurahan Dwi Kora Kemiskinan = -4513,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4513,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Dwi Kora dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 84. Kelurahan Helvetia Timur Kemiskinan = -3027,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3027,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Helvetia Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 85. Kelurahan Helvetia Tengah Kemiskinan = -1639,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1639,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Helvetia Tengah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 86. Kelurahan Helvetia Kemiskinan = -3017,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3017,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Helvetia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 87. Kelurahan Tanjung Gusta Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = 758,0224+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 758,0224 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Gusta dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 88. Kelurahan Sei Kambing D Kemiskinan = -4599,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4559,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kambing D dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 89. Kelurahan Petisah Tengah Kemiskinan = -5131,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5131,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Petisah Tengah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 90. Kelurahan Sekip Kemiskinan = -3787,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3787,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sekip dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar Universitas Sumatera Utara 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 91. Kelurahan Sei Putih Timur II Kemiskinan = -5293,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5293,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Putih Timur II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 92. Kelurahan Sei putih Timur I Kemiskinan = -5255,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5255,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Putih Timur I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 93. Kelurahan Sei putih Tengah Kemiskinan = -5249,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5249,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei putih Tengah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 94. Kelurahan Sei Putih Barat Kemiskinan = 577,0244+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 577,0244 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Sei Putih Barat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 95. Kelurahan Kesawan Kemiskinan = -4235,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4235,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kesawan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 96. Kelurahan Silalas Kemiskinan = -3764,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3764,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Silalas dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 97. Kelurahan Sei Agul Kemiskinan = 1972,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 1972,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Agul dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 98. Kelurahan Karang Berombak Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = 1112,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 1112,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Karang Berombak dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 99. Kelurahan Glugur Kota Kemiskinan = -5349,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5349,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Glugur Kota dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 100. Kelurahan Pulo Brayan Kota Kemiskinan = -4962,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5255,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Kota dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 101. Kelurahan Sidodadi Kemiskinan = -5430,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5430,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidodadi dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 102. Kelurahan Perintis Kemiskinan = -5374,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5374,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Perintis dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 103. Kelurahan Gaharu Kemiskinan = -4820,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4820,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Gaharu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 104. Kelurahan Durian Kemiskinan = -4802,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4802,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Durian dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 105. Kelurahan Glugur Darat I Kemiskinan = -4349,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4349,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Glugur Darat I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 106. Kelurahan Glugur Darat II Kemiskinan = -4906,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4906,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Glugur Darat II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 107. Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kemiskinan = -5324,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5324,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Darat I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 108. Kelurahan Pulo Brayan Darat II Kemiskinan = -3054,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3054,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Darat II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 109. Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4058,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4058,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 110. Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Kemiskinan = -3782,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3782,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya Universitas Sumatera Utara menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 111. Kelurahan Pandau Hilir Kemiskinan = -4952,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4952,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pandau Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 112. Kelurahan Sei Kera Hulu Kemiskinan = -5110,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5110,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kera Hulu dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 113. Kelurahan Pahlawan Kemiskinan = -4017,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4017,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pahlawan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 114. Kelurahan Sei Kera Hilir I Kemiskinan = -2518,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2518,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kera Hilir I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 115. Kelurahan Sei Kera Hilir II Kemiskinan = -3631,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3631,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Kera Hilir II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 116. Kelurahan Sidorame Timur Kemiskinan = -3382,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3382,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Sidorame Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 117. Kelurahan Sidorame Barat II Kemiskinan = -2958,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2958,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorame Barat II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 118. Kelurahan Sidorame Barat I Kemiskinan = -4367,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4367,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorame Barat I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 119. Kelurahan Tegal Rejo Kemiskinan = 312,0244+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 312,0244 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tegal Rejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 120. Kelurahan Indra Kasih Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -1737,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1737,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Indra Kasih dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 121. Kelurahan Sidorejo Hilir Kemiskinan = -4446,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4446,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorejo Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 122. Kelurahan Sidorejo Kemiskinan = -4366,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4366,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sidorejo dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 123. Kelurahan Bantan Timur Kemiskinan = -4220,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4220,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bantan Timur dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 124. Kelurahan Bantan Selamat Kemiskinan = -1414,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1414,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bantan Selamat dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 125. Kelurahan Bantan Kemiskinan = -4255,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4255,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bantan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 126. Kelurahan Tembung Kemiskinan = -5417,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 5417,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tembung dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 127. Kelurahan Tanjung Mulia Kemiskinan = -4079,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4079,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Tanjung Mulia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 128. Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kemiskinan = -3017,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3017,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanjung Mulia Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. a. Nilai konstanta pada Random Effect Model Kota Medan menunjukan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa rata-rata kemiskinan 129. Kelurahan Mabar Hilir Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -4079,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4079,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Mabar Hilir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 130. Kelurahan Mabar Kemiskinan = -3659,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3659,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Sei Putih Timur I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 131. Kelurahan Kota Bangun Kemiskinan = -4086,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4086,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Kota Bangun dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 132. Kelurahan Titi Papan Kemiskinan = -2171,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2171,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Titi Papan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 133. Kelurahan Besar Kemiskinan = -2236,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 2236,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Besar dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 134. Kelurahan Tangkahan Kemiskinan = -823,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 823,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tangkahan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 135. Kelurahan Martubung Kemiskinan = 1372,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 1372,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Martubung dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 136. Kelurahan Sei Mati Kemiskinan = -4327,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4327,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Sei Mati dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 137. Kelurahan Pekan Labuhan Kemiskinan = 1997,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 1997,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Pekan Labuhan dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.

138. Kelurahan Nelayan indah Kemiskinan =

-688,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 688,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Nelayan indah dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 139. Kelurahan Tanah Enam Ratus Kemiskinan = -4327,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4327,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Tanah Enam Ratus dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 140. Kelurahan Rengas Pulau Universitas Sumatera Utara Kemiskinan = -3508,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3508,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Rengas Pulau dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 141. Kelurahan Terjun Kemiskinan = -1871,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1871,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Terjun dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar Universitas Sumatera Utara 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 142. Kelurahan Paya Pasir Kemiskinan = -1799,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 1799,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Paya Pasir dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 143. Kelurahan Labuhan Deli Kemiskinan = -292,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 292,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Labuhan Deli dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif Universitas Sumatera Utara sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 144. Kelurahan Belawan Pulau Secanang Kemiskinan = -104,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 104,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan Pulau Secanang dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 145. Kelurahan Belawan Bahagia Kemiskinan = -4802,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 4802,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan Bahagia dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka Universitas Sumatera Utara sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 146. Kelurahan Belawan Bahari Kemiskinan = -957,9756+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 957,9756 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan Bahari dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 147. Kelurahan Belawan II Kemiskinan = 2500,024+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 2500,024 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Universitas Sumatera Utara Kelurahan Belawan II dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. 148. Kelurahan Bagan Deli Kemiskinan = 526,0224+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka sebesar 526,0224 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Bagan Deli dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.

149. Kelurahan Belawan I Kemiskinan =

-3553,976+910,691+0,941 APBN -2,253 APBD +2,807 SWADAYA Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta pada Random Effect Model menunjukan angka negatif sebesar 3553,976 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan Kelurahan Belawan I dan angka sebesar 910,691 yang mengandung arti bahwa jumlah kemiskinan di Kota Medan. APBN menunjukan angka sebesar 0,941 yang mengandung arti bahwa APBN berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan. APBD menunjukan angka negatif sebesar 2,253 yang mengandung arti bahwa APBD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Swadaya menunjukan angka sebesar 2,807 yang mengandung arti bahwa swadaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kemiskinan.

5.2 Pembahasan

Pada hasil penelitian ini di dapat persamaan sebagai berikut: Kemiskinan = 910,691+ 0,941 APBN – 2,253 APBD + 2,807 SWADAYA Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan APBD pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan akan berdampak penurunan kemiskinan per jiwa pada tahun berikutnya. Dari model dihasilkan koefisien variabel APBD adalah - 2,253 yang berarti setiap kenaikan satu juta rupiah dana APBD menurunkan penduduk miskin sebesar 23 jiwa pada tahun berikutnya. Sementara APBN berpengaruh positif terhadap kemiskinan pada tahun berikutnya. Artinya Setiap kenaikan APBN dapat juga menaikan kemiskinan. Besarnya koefisien variabel APBN adalah 0,941 yang berarti setiap kenaikan APBN sebesar satu juta rupiah akan menaikan kemiskinan sebesar 9 jiwa pada tahun berikutnya. Hal ini dapat disebabkan APBN tidak berfungsi secara lansung Universitas Sumatera Utara sebagai target dan tujuan penurunan kemiskinan tetapi APBN berfungsi sebagai transfer daerah dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan dalam penurunaan kemiskinan perkotaan di daerah terutama di Kota Medan. Dan APBN dalam program ini hanya dapat digunakan pada kegiatan infrastruktur yang sebenarnya tidak berhubungan lansung dengan kemiskinan seperti pembuatan jalan, drainase, jembatan dan lain- lain. Sedangkan pada variabel Dana swadaya masyarakat berpengaruh positif terhadap kemiskinan. Dengan nilai sebesar 2,807 artinya bila swadaya naik sebesar satu juta rupiah maka kemiskinan akan naik sebesar 28 jiwa pada tahun berikutnya. Hal ini disebakan karena fungsi dana swadaya masyarakat tidak lansung berhubungan dengan kemiskinan hal ini dapat di gambarkan peneliti bahwa sebagian besar dana swadaya masyarakat bersumber dari kegiatan lingkungan seperti dalam pembuatan jalan dan drainase sedangkan kegiatan ekonomi dan sosial yang berhubungan lansung terhadap penurunan kemiskinan itu masih minimum dana yang terkumpul dari masyarakat. Dalam hal ini fungsi dana swadaya harus di fokuskan pada kegiatan sosial dan ekonomi sehingga target dalam penurunan kemiskinan dapat tercapai.

5.3 Evaluasi dan Kebijakan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Review Peneliti Terdahulu - Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

1 1 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 0 15

Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 0 12