UJi Prasyarat Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 112 dapat diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa dalam ranah afektif dengan menggunakan pembelajaran TGT-TTS nilai rata – ratanya sebesar 97,163 dengan simpangan baku sebesar 6,129 sedangkan nilai tertinggi dan terendahnya masing – masing adalah 109 dan 84, Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajarn TGT-RI nilai rata - ratanya sebesar 101,33 dengan simpangan baku sebesar 8,88 sedangkan nilai tertinggi dan terendahnya masing – masing adalah 120 dan 84.

B. UJi Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengevaluasi null hipothesis Ho yang menyatakan data mengikuti distribusi normal. Jika p-value nilai p pada hasil uji lebih besar daripada taraf signifikansi, maka menerima null hypothesis H dan kesimpulannya data yang diuji mengikuti distribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah Ryan-Joiner normality test. Sedangkan taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Uji normalitas dilakukan pada tiap kolom, baris dan sel desain faktorial sehingga jumlah keseluruhan terdapat 14 hasil uji normalitas pada tiap ranah prestasi belajar. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan perhitungan dengan minitab 15. Hasil uji normalitas pada ranah kognitif dan ranah afektif prestasi belajar disajikan pada tabel 4.7 dibawah ini. Tabel 4.7. Hasil uji normalitas prestasi belajar masing-masing kelompok No Kriteria Kelompok p-value Kesimpulan Kognitif Afektif Kognitif Afektif 1 Metode TGT-TTS 0.100 0.100 Normal Normal 2 Metode TGT-RI 0.100 0.100 Normal Normal 3 Kemampuan Awal KA Tinggi 0.100 0.100 Normal Normal 4 Kemampuan Awal KA Rendah 0.100 0.100 Normal Normal commit to user 113 5 Motivasi Belajar MB Tinggi 0.100 0.100 Normal Normal 6 Motivasi Belajar MB Rendah 0.100 0.100 Normal Normal 7 TGT-TTS KA TinggiMB Tinggi 0.100 0.100 Normal Normal 8 TGT-TTS KA TinggiMB Rendah 0.100 0.100 Normal Normal 9 TGT-TTS KA RendahMB Tinggi 0.100 0.100 Normal Normal 10 TGT-TTS KA RendahMB Rendah 0.100 0.100 Normal Normal 11 TGT-RIKA TinggiMB Tinggi 0.100 0.100 Normal Normal 12 TGT-RIKA TinggiMBRendah 0.100 0.100 Normal Normal 13 TGT-RIKA RendahMB Tinggi 0.100 0.100 Normal Normal 14 TGT-RIKA RendahMB Rendah 0.100 0.100 Normal Normal Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa harga p-value prestasi belajar kognitif untuk seluruh kriteria kelompok lebih besar dari 0,100 p- value 0,100, karena nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi, yaitu 0,05 maka keputusan ujinya adalah tidak menolak H yang berarti data prestasi belajar kognitif siswa pada tiap-tiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari tabel diatas harga p-value pada prestasi belajar afektif diatas dapat dilihat bahwa untuk seluruh kriteria kelompok lebih besar dari taraf signifikansi, yaitu 0,05 maka keputusan ujinya adalah tidak menolak H yang berarti data prestasi belajar afektif siswa pada tiap-tiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan variansi atau homogenitas antar populasi atau tingkatan faktor. Pada uji homogenitas, jika p-value lebih besar dari pada nilai alpha a , maka menerima null hypothesis hipotesis nol yang menyatakan bahwa variansi sampel sama atau homogen. Pada penelitian ini hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar metode TGT-TTS dan TGT-RI- ditunjukkan pada tabel 4.8 di bawah ini. commit to user 114 Tabel 4.8. Hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar Metode TGT-TTS dan TGT- RI Metode N F-test P-value Kognitif Afektif Kognitif Afektif TGT-TTS 43 1,01 1,76 0,965 0,071 TGT-RI 43 Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 47 pada lampiran 51 adalah menunjukkan hasil uji homogenitas prestasi belajar yang diberi pembelajaran TGT- TTS dan TGT-RI. Pada gambar 47 nampak jelas bahwa DotPlot dan BoxPlot sama- sama memperlihatkan sebaran prestasi belajar kognitif antara metode TGT-TTS dan TGT-RI yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,965 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Begitu pula pada gambar 51 lampiran 51 nampak jelas bahwa DotPlot dan BoxPlot sama- sama memperlihatkan sebaran prestasi belajar afektif antara metode TGT-TTS dan TGT-RI yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,071 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Selanjutnya uji homogenitas prestasi belajar ditinjau dari kemapuan awal tinggi dan rendah ditunjukkan pada tabel 4.9 dibawah ini. Tabel 4.9. Hasil uji homogenitas prestasi belajar kemampuan awal KA N F-test P-value kognitif afektif kognitif afektif Rendah 46 0,76 1,04 0,381 0,890 Tinggi 40 Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 48 pada lampiran 51 adalah menunjukkan hasil uji homogenitas prestasi belajar kognitif yang ditinjau dari kemampuan awal tinggi dan rendah. Pada gambar 48 nampak jelas bahwa DotPlot dan BoxPlot sama-sama memperlihatkan sebaran prestasi belajar kognitif antara commit to user 115 kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,381 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Begitu pula pada gambar 52 lampiran 51 nampak jelas bahwa DotPlot dan BoxPlot sama-sama memperlihatkan sebaran prestasi belajar afektif ditinjau dari kemampuan awal yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,890 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Selanjutnya uji homogenitas prestasi belajar ditinjau dari motivasi tinggi dan rendah ditunjukkan pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10. Hasil uji homogenitas prestasi belajar Motivasi belajar Motivasi Belajar N F-test P-value kognitif afektif kognitif afektif Rendah 39 0,70 1,26 0,255 0,463 Tinggi 48 Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 49 pada lampiran 51 adalah menunjukkan hasil uji homogenitas prestasi belajar kognitif yang ditinjau dari motivasi belajar tinggi dan rendah. Pada gambar 49 nampak jelas bahwa DotPlot dan BoxPlot sama-sama memperlihatkan sebaran prestasi belajar kognitif antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah yang tidak berbeda jauh. Nilai p- value besarnya 0,255 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Begitu pula pada gambar 53 nampak jelas bahwa DotPlot dan BoxPlot sama-sama memperlihatkan sebaran prestasi belajar afektif ditinjau dari motivasi belajar yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,890 commit to user 116 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Selanjutnya uji homogenitas prestasi belajar ditinjau dari motivasi tinggi dan rendah ditunjukkan pada tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11. Hasil uji homogenitas prestasi belajar ditinjau dari metode, KA dan motivasi belajar F-test P-value Kognitif Afektif Kognitif Afektif 7,00 8,13 0,428 0,321 Pada uji homogenitas prestasi belajar ditinjau dari metode TGT-TTS dan TGT-RI, kemampuan awal, dan motivasi belajar dilakukan menggunakan uji Bartlett. Pada gambar 50 lampiran 51 nampak jelas bahwa DotPlot memperlihatkan sebaran prestasi belajar kognitif antara metode, kemampuan awal, dan motivasi belajar yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,428 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Begitu pula pada uji homogenitas prestasi afektif belajar ditinjau dari metode TGT-TTS dan TGT-RI, kemampuan awal, dan motivasi belajar dilakukan menggunakan uji Bartlett. Pada gambar 54 lampiran 51 nampak jelas bahwa DotPlot memperlihatkan sebaran prestasi belajar afektif antara metode, kemampuan awal, dan motivasi belajar yang tidak berbeda jauh. Nilia p-value besarnya 0,321 atau nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen.

C. Pengujian Hipotesis