Instrumen Penelitian Uji Coba Instrumen

commit to user 92 1. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan data skor kemampuan awal yang digunakan untuk pembagian kelompok, dan nilai prestasi belajar kognitif pada kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2009 2010. 2. Metode Angket Pada penelitian ini angket yang digunakan adalah jenis angket langsung dan tertutup, karena daftar pertanyaan diberikan langsung kepada responden dan jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada. Metode angket ini digunakan untuk mendapatkan data skor motivasi belajar yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dan nilai prestasi belajar afektif. 3. Metode Dokumentasi Dokumen dalam penelitian ini adalah data nilai mata pelajaran kimia sebelumnya, untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa sebelum pembelajaran Hideokarbon.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pelaksanaan pembelajaran Dalam tahap awal sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru harus mempersiapkan perangkat – perangkat permbelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Perangkat-perangkat ini meliputi : a. Silabus yang mencakup keseluruhan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai oleh siswa setelah pembelajaran; b. Rencana Program Pembelajaran RPP yang memuat rencana pembelajaran dalam satu pertemuan. Dalam penelitian ini Rencana Program Pembelajaran bermetode TGT-TTS untuk kelas eksperimen 1 dan Rencana commit to user 93 Program Pembelajaran bermetode TGT-RI untuk kelas eksperimen 2. 2. Instrumen Pengambilan Data Alat yang digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa adalah tes prestasi belajar kimia. Alat yang digunakan untuk mengambil data kemampuan awal siswa adalah tes kemampuan awal dengan materi ikatan kimia khususnya materi ikatan kovalen, sedangkan alat yang digunakan untuk mengambil data motivasi belajar siswa adalah angket motivasi belajar. Tes ini terlebih dahulu dibuat kisi- kisinya agar tidak terlepas dari indikator yang ingin dicapai. Setelah soal tes dibuat yang disertai dengan petunjuk pengisian maka terlebih dahulu soal ini diujicobakan kepada para siswa diluar subyek penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah alat ukur ini valid atau tidak dipakai sebagai alat pengumpul data dan perlu tidaknya dilakukan revisi instrumen tersebut, dengan menganalisa validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitasnya. Untuk pengambilan data afektif diperoleh dari tes angket afektif. Kriteria penyekoran 1 sampai dengan 4, sesuai dengan tingkat sikap siswa pada saat melaksanakan pembelajaran.

G. Uji Coba Instrumen

Tes objektif tersebut terdiri dari 35 butir soal. Sebelum tes digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut telah memenuhi persyaratan tes yang baik yaitu dalam hal validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Uji coba instrumen tes dilakukan pada siswa yang telah memperoleh pelajaran kimia, pada materi Hidrokarbon yaitu kelas X SMA Negeri 1 Polokarto tahun ajaran 20092010. commit to user 94 1. Instrumen Penilaian Kemampuan Awal dan Prestasi Belajar Kognitif a. Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda ini skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya terdiri atas angka 1 dan angka 0. Menurut Saifuddin Azwar 2006: 19 menjelaskan bahwa, dalam kasus yang salah satu variabelnya hanya terdiri dari dua macam, yaitu 1 dan 0, perhitungan koefisien korelasinya dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi point biserial atau koefisien korelasi biserial . Sehingga rumus perhitungan koefisien korelasi biserial yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan : pbi γ = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar p = siswa seluruh jumlah benar menjawab yang siswa banyaknya q = proporsi siswa yang menjawab salah q p S M M t t p pbi - = g commit to user 95 q = 1 – p Suharsimi Arikunto, 2006:7 Koefisien korelasi biserial pbi γ menunjukkan validitas item dari tes bentuk pilihan ganda yang selanjutnya disebut sebagai r hitung . Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 kriteria validitas suatu tes r hitung . Item dikatakan valid bila harga r hitung r tabel yang dikonsultasikan dengan r tabel hasil korelasi product moment Suharsimi Arikunto, 2006: 283. Hasil uji coba validitas instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel 3.2. Hasil uji coba validitas instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 33, dan 34. Tabel 3.2. Hasil uji coba validitas instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif. Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Kemampuan Awal 30 25 5 Kognitif 35 30 5 b. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek tidak sama pada waktu yang sama. Untuk menghitung koefisien realibilitas tes bentuk obyektif digunakan rumus KR 20 yaitu sebagai berikut : r 11 = Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar ú ú û ù ê ê ë é å - úû ù êë é - 2 2 S pq S 1 n n commit to user 96 q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah q = 1 – p å pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S 2 = varians dari tes Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91 - 1,00 : Sangat Tinggi 0,71 - 0,90 : Tinggi 0,41 - 0,70 : Cukup 0,21 - 0,40 : Rendah Negatif - 0,20 : Sangat Rendah Masidjo,1995 : 243 Hasil uji coba realibilitas instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel 3.3. Hasil uji coba realibilitas instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 33 dan 34. Tabel 3.3. Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif. Jenis Soal Jumlah Soal Realibilitas Kriteria Kemampuan Awal 30 0,8417 Tinggi Kognitif 35 0,8326 Tinggi c. Uji Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar atau soal dalam bentuk sedang. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index . Indeks Kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Untuk menentukan indeks kesukaran commit to user 97 digunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Adapun kriterianya adalah sebagai berikut : 0,81-1,00 : mudah sekali SM 0,61-0,80 : mudah Md 0,41-0,60 : sedangcukup Sd 0,21-0,40 : sukar S 0,00-0,20 : sukar sekali SS Masidjo, 1995 :243 Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif terangkum dalam tabel 3.4. Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 33 dan 34. Tabel 3.4. Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif. Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria SM Md Sd S SS Kemampuan Awal 30 - 13 10 7 - Kognitif 35 - 9 24 2 - d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka JS B P = commit to user 98 yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut : Keterangan : D = indeks diskriminasi J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P sebagai indeks kesukaran. = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi taraf pembeda soal: 0,80 -1,00 : Baik sekali BS 0,60-0,79 : Baik B 0,40-0,59 : Cukup C 0,20-0,39 : Jelek J 0,00-0,1 : Tidak baik TB Masidjo, 1995: 201 Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif terangkum dalam tabel 3.5. Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat B A B B A A P P J B J B D - = - = A A A J B P = B B B J B P = commit to user 99 dilihat pada Lampiran 33 dan 34. Tabel 3.5. Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal kemampuan awal dan soal penilaian kognitif. Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria BS B C J TB Kemampuan Awal 30 - 5 12 13 - Kognitif 35 - 7 20 8 - 2. Intrumen Afektif Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Responden atau siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang sudah disediakan. Untuk angket penilaian afektifnya sebelum digunakan dalam pengambilan data, instrumennya diujicobakan terlebih dahulu guna mengetahui kualitas item angket. Penyusunan angket ini terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Contoh Skor Penilaian Afektif pada tabel 3.6 sebagai berikut : commit to user 100 Tabel 3.6 . Contoh Skor Penilaian Afektif Jawaban Pertanyaan Skor Positif Negatif SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 4 3 2 1 1 2 3 4 Kurikulum 2004 SMA, 2003: 91 a. Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar dengan rumus sebagai berikut : r xy = Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan X = skor butir item nomor tertentu Y = skor total N = jumlah subyek Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 kriteria validitas suatu tes r xy selanjutnya disebut r hitung . Kemudian hasil perhitungan dapat dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Item dikatakan valid bila harga r hitung r tabel . Hasil uji coba validitas instrumen soal angket afektif yang dilakukan terangkum dalam tabel 3.7. Hasil uji coba validitas instrumen soal angket afektif [ ] 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N S - S S - S S S - S commit to user 101 yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 35. Tabel 3.7. Hasil uji coba validitas instrumen afektif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Instrumen afektif 46 36 10 b. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0 yaitu sebagai berikut: 11 r = ú û ù ê ë é S - úû ù êë é - 2 2 1 1 t i n n s s Keterangan : 11 r = reliabilitas yang dicari n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal å σ 2 i = jumlah varians skor tiap-tiap item σ 2 i = N N X X 2 i 2 i å å - σ 2 t = varians total σ 2 t = 2 t 2 t N X N X ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - å å Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91 - 1,00 : Sangat Tinggi 0,71 - 0,90 : Tinggi 0,41 - 0,70 : Cukup 0,21 - 0,40 : Rendah commit to user 102 Negatif - 0,20 : Sangat Rendah Masidjo, 1995 : 243 Hasil uji coba Realibilitas instrumen soal angket afektif yang dilakukan terangkum dalam tabel 3.8. Hasil uji coba validitas instrumen soal angket afektif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 35. Tabel 3.8. Hasil uji coba realibilitas instrumen afektif Jenis Soal Jumlah Soal Realibilitas Kriteria Instrumen afektif 46 0,893 Tinggi 3. Instrumen angket Motivasi a. Penyusunan kisi-kisi angket Setelah aspek dan indikator dirumuskan kemudian disusun kisi-kisi angket yang memuat tentang ruang lingkup variabel bebas sesuai dasar teori. Kisi - kisi angket tersebut dijadikan pedoman pembuatan pertanyaan dan persyaratan. b. Penyusunan item angket Meliputi pembuatan item-item pertanyaan, alternatif jawaban, surat pengantar angket, dan petunjuk pengisian angket. Item-item disesuaikan dengan indikator yang telah dirumuskan. Kriteria penilaian tiap item pernyataan adalah sebagai berikut: Pemberian skor skala 1 sampai 4, untuk item yang mengarah jawaban positif, pemberian skornya sebagai berikut : Skor 4 untuk jawaban terbaik Skor 3 untuk jawaban baik Skor 2 untuk jawaban sedang Skor 1 untuk jawaban kurang baik Item yang mengarah pada jawaban negatif, pemberian skornya sebagai berikut : commit to user 103 Skor 1 untuk jawaban terbaik Skor 2 untuk jawaban baik Skor 3 untuk jawaban sedang Skor 4 untuk jawaban kurang baik 1 Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar dengan rumus sebagai berikut : r xy = Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan, X = skor butir item nomor tertentu, Y = skor total, N = jumlah subyek. Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 kriteria validitas suatu tes r xy selanjutnya disebut r hitung . Kemudian hasil perhitungan dapat dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Item dikatakan valid bila harga r hitung r tabel . Hasil uji coba validitas instrumen soal angket motivasi belajar yang dilakukan terangkum dalam tabel 3.9. Hasil uji coba validitas instrumen soal angket afektif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 36. Tabel 3.9. Hasil uji coba validitas instrumen motivasi Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Angket motivasi belajar 28 24 4 [ ] 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N S - S S - S S S - S commit to user 104 2 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0 yaitu sebagai berikut: 11 r = ú û ù ê ë é S - úû ù êë é - 2 2 1 1 t i n n s s Keterangan : 11 r = reliabilitas yang dicari n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal å σ 2 i = jumlah varians skor tiap-tiap item σ 2 i = N N X X 2 i 2 i å å - σ 2 t = varians total σ 2 t = 2 t 2 t N X N X ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - å å Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91 - 1,00 : Sangat Tinggi 0,71 - 0,90 : Tinggi 0,41 - 0,70 : Cukup 0,21 - 0,40 : Rendah Negatif - 0,20 : Sangat Rendah Masidjo, 1995: 243 Hasil uji coba Reliabilitas instrumen soal angket afektif yang dilakukan terangkum dalam tabel 3.10. Hasil uji coba validitas instrumen soal angket afektif yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 36. commit to user 105 Tabel 3.10. Hasil uji coba realibilitas instrumen motivasi Jenis Soal Jumlah Soal Realibilitas Kriteria Angket Motivasi Belajar 28 0,8808 Tinggi

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis