Media Pembelajaran Decanomial Bead Bar Box

membangun keterampilan-keterampilan praktis sehingga mereka dapat mencapai sebagian derajat kemandirian. Magini 2013: 54-55 menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan media berbasis Montessori diawali dengan 1 direktris mengambil media berbasis Montessori yang akan digunakan, 2 direktris menunjukkan pada siswa cara menggunakan media berbasis Montessori tersebut, dan diakhiri dengan 3 siswa bekerja menggunakan media Montessori tersebut sesuai dengan cara yang ditunjukkan oleh direktris. Dalam rangka menjamin karakteristik Montessori yaitu auto-education dan auto-correction, direktris mengevaluasi kesesuaian tindakan siswa dalam menggunakan media dengan arahan sebelumnya. Jika tindakan siswa sudah sesuai dengan arahan sebelumnya maka siswa sudah bisa bekerja sendiri menggunakan media tersebut di lain waktu. Jika tindakan siswa belum sesuai dengan arahan sebelumnya maka direktris akan memberikan bimbingan kembali. Montessori dalam Magini, 2013: 55 mengatakan bahwa dengan mengalami dan melakukannya sendiri, siswa akan mendapat pengalaman belajar. Oleh karena itu, Montessori 2002: xvii membela hak anak untuk aktif, untuk mengeksplorasi lingkungannya dan mengembangkan sumber daya sendiri melalui setiap penyelidikan dan usaha kreatif. Dengan demikian, Magini 2013: 54 mengatakan bahwa tujuan Montessori untuk membuat siswa-siswa mandiri dan melakukan segala sesuatunya sendiri dapat tercapai.

2.1.5 Media Pembelajaran

Hamdani 2011: 88 mengatakan bahwa media merupakan kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan media pembelajaran menurut Hamdani 2011: 90 adalah alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Sejalan dengan Hamdani, Anitah 2010: 5 juga mengemukakan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Lain hal nya dengan Anitah, Munadi 2010: 7 berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Sedangkan Kustandi dan Sutjipto 2013: 8 mengatakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan atau sarana meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna. Berdasarkan uraian diatas maka media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai suatu alat yang membantu proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru.

2.1.6 Decanomial Bead Bar Box

Decanomial Bead Bar Box adalah salah satu media berbasis Montessori. Media ini berupa kotak yang di dalamnya terdapat 10 kotak kecil yang berisi manik-manik. Setiap kotak kecil berisi manik-manik dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI warna yang berbeda. Berikut adalah tabel klasifikasi manik-manik media decanomial bead bar box. Tabel 2.1.6.1 Klasifikasi manik-manik media decanomial bead bar box. Kotak Kecil Rangkaian Warna Bilangan Pertama -0- Merah 1 Kedua -00- Hijau 2 Ketiga -000- Merah jambu 3 Keempat -0000- Kuning 4 Kelima -00000- Biru muda 5 Keenam -000000- Ungu 6 Ketujuh -0000000- Putih 7 Kedelapan -00000000- Cokelat 8 Kesembilan -000000000- Biru tua 9 Kesepuluh -0000000000- Emas 10 Selain tabel klasifikasi manik-manik media decanomial bead bar box, berikut merupakan gambar media decanomial bead bar box. Gambar 2.1.6.1 Media decanomial bead bar box. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Decanomial Bead Bar Box memiliki karakteristik media Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction. Montessori, 2002: 169 menjelaskan ciri media yang menarik berarti media tersebut menimbulkan reaksi dari siswa yang membuat pembelajaran dapat terlaksana nantinya. Media berupa rangkaian manik-manik yang berwarna-warni ini dapat menarik perhatian siswa untuk menggunakan media decanomial bead bar box tersebut. Prasetya 2014: 18 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan bergradasi dalam media Montessori berarti media tersebut mempunyai perbedaan warna yang menonjol agar siswa mudah membedakan media tersebut saat menggunakannya. Dengan kata lain, perbedaan warna pada setiap rangkaian manik-manik memudahkan siswa dalam membedakan jumlah bilangan berdasarkan warna manik-manik tersebut saat menggunakannya. Karakteristik media Montessori yang ketiga yaitu auto- education. Montessori 2002: 169 menjelaskan auto-education yang dimaksud adalah media tersebut dapat mendorong siswa untuk mempelajarinya sendiri berdasarkan pengamatan dan kebebasan. Media decanomial bead bar box ini memberikan pengetahuan baru dan pengalaman belajar pada siswa karena siswa sendiri yang menggunakan media decanomial bead bar box tersebut. Karakteristik media Montessori yang selanjutnya adalah auto- correction. Montessori 2002: 171 mengatakan auto-correction yaitu ketika siswa menemukan kesalahan dalam penggunaan media dalam berbagai cara. Magini 2013: 54 menambahkan bahwa setiap media Montessori memiliki unsur pengendali kesalahan. Dalam hal ini pengendali kesalahan decanomial bead bar box terletak pada jawaban dibalik kartu soal. Prasetya 2014: 18 menambahkan ciri media Montessori yaitu kontekstual. Lillard 2005: 32 mengatakan bahwa prinsip pembelajaran Montessori yaitu disesuaikan pada konteks dan material. Siswa dalam pembelajaran Montessori belajar dari melakukan sesuatu sesuai dengan konteks. Prasetya 2014: 20 menambahkan bahwa ciri kontekstual merujuk pada pemanfaatan benda-benda atau barang- barang yang merupakan potensi lokal sebagai bahan dasar dalam pembuatan media. Dalam hal ini yaitu penggunaan benda konkret dalam pembelajaran siswa usia Sekolah Dasar sesuai dengan tahap perkembangan belajar siswa dan bahan pembuatan media yang terdapat di lingkungan sekitar. Dari uraian yang telah disebutkan, media decanomial bead bar box memberikan pengetahuan baru dan pengalaman belajar pada siswa. Media tersebut juga merangsang indera penglihatan dan peraba siswa sehingga memudahkan siswa dalam membedakan jumlah bilangan dalam rangkaian manik-manik berdasarkan warna manik-maniknya. Oleh sebab itu, media ini dapat membantu siswa mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media Decanomial Bead Bar Box merupakan salah satu media berbasis Montessori berupa kotak yang berisi manik-manik dan memiliki karakteristik menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual.

2.1.7 Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH DENGAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Keterampilan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah Dengan Model Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas II SD Negeri 1 Jambon Tah

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH DENGAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Keterampilan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah Dengan Model Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas II SD Negeri 1 Jambon Tah

0 2 14

DESAIN DIDAKTIS UNTUK MENGATASI LEARNING OBSTACLES MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD.

0 5 38

Implementasi media bead frame montessori pada materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1.

1 25 263

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kelas 1 SD dengan media Kokoru

1 10 192

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU POSINEGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN.

1 22 174

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN.

0 0 176

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SD

0 0 87

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah pada siswa kelas II SD N Cancangan Cangkringan Sleman - USD Repository

0 0 89