Bagan Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

22 sebelumnya dengan apa yang diteliti oleh peneliti akan dijelaskan melalui bagan pada gambar 2.1

2.1 Bagan Penelitian yang Relevan

Kecemasan Matematika Kuntoro 2007 yang berjudul Kontribusi perfeksionisme siswa dan persepsi terhadap pola asuh orang tua siswa dan karakteristik guru pada kecemasan matematika Widyaningrum 2011 yang berjudul “Hubungan antara kecemasan menjelang ujian nasional dengan prestasi belajar siswa SMP ” Dzulfikar 2013 yang berjudul “pembelajaran kooperatif dalam mengatasi kecemasan matematika dan mengembangkan self efficacy matematis pada diri siswa SD ” Kecemasan Matematika pada Siswa SD 23

2.2 Kerangka Berpikir

Pendidikan Sekolah Dasar adalah sebuah cabang pendidikan yang diselenggarakan untuk mencerdaskan anak bangsa ditingkat awal setelah anak menyelesaikan masa pendidikan usia dini. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, mata pelajaran yang diajarkan masih beragam, salah satu pelajaran yang dipelajari di bangku SD dan dianggap sangat penting adalah pelajaran matematika. Pelajaran matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan. Dalam pelajaran matematika siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir yang logis membuat banyak siswa kurang menyukai pelajaran matematika. Pelajaran matematika menjadi salah satu pelajaran inti yang merupakan penentu bagi kelulusan. Tidak mengherankan jika orangtua, maupun guru berusaha melakukan berbagai cara supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran matematika dan menghasilkan nilai yang baik. Adanya pandangan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, menimbulkan rasa tidak suka dalam diri siswa. Timbulnya rasa tidak suka terhadap matematika akan menimbulkan reaksi-reaksi yang kurang wajar saat belajar matematika yang disebut dengan kecemasan. Siswa yang mengalami kecemasan dalam belajar matematika akan menunjukkan reaksi yang dapat dilihat oleh orang lain maupun reaksi yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan. Berdasarkan observasi di SD Maju, peneliti menemukan ada seorang siswa yang mengalami kecemasan dalam belajar matematika yang bernama Ian. Umumnya kecemasan matematika dialami oleh mereka yang memperoleh 24 hasil yang rendah. Namun, yang terjadi pada Ian justru sebaliknya. Ian selalu memperoleh hasil yang baik dalam pelajaran matematika namun mengalami kecemasan matematika. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari tahu apa yang menyebabkan Ian mengalami kecemasan dalam belajar matematika dengan menggunakan metode grounded theory. Peneliti menggunakan metode grounded theory karena peneliti ingin menemukan suatu teori yang baru apa yang menyebabkan Ian cemas dalam belajar matematika. Data akan diperoleh melalui kegiatan pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti melakukan wawancara mendalam dan observasi untuk mendapatkan informasi yang terpercaya dari sumber-sumber yang ingin digali oleh peneliti. Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berpikir Kecemasan Matematika pada Siswa SD Siswa SD berprestasi Mengalami Kecemasan Matematika 25

2.3 Pertanyaan Penelitian