16
2.1.1.2 Matematika
Menurut Crockholf Runtukahu, 2014, dewasa ini matematika diajarkan untuk memenuhi kebutuhan industri, ilmu pengetahuan, perdagangan, teknologi,
dan untuk hampir semua kebutuhan manusia sehari-hari. Seperti yang kita ketahui di Indonesia, bahkan matematika merupakan salah satu mata pelajaran sebagai
penentu kelulusan sejak tingkat SD sampai dengan SMA. Oleh sebab itu Matematika dianggap sangat penting untuk dapat dikuasai terutama pada jenjang
sekolah. Menurut Kline Runtukahu 2014, matematika adalah pengetahuan yang
tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Menurut Bruner
Runtukahu 2014, anak-anak membentuk konsep matematika melalui tiga tahap sebagai berikut :
a. Tahap enaktif : dalam tahap enaktif, anak langsung terlibat dalam
memanipulasi objek-objek. b.
Tahap ikonik : dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan kegiatan mentalnya terhadap objek-objek yang
dimanipulasinya. c.
Tahap simbolik : anak memanipulasi simbol atau lambang objek-objek tertentu. Siswa mampu menggunakan notasi tanpa tergantung pada objek-
objek nyata. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti berpendapat bahwa
dalam pembentukan konsep matematika terdapat tahap-tahap yang harus dilalui oleh siswa yang melibatkan obyek nyata.
17
2.1.1.3 Pelajaran Matematika SD
Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan Sujono, 1988 : 4. Bidang
studi matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar. Matematika diwajibkan ada karena matematika dapat menjadi sebuah pondasi awal bagi siswa
dalam berpikir bagi pemecahan masalah yang sedang dialami. Peletakan dasar matematika ketika anak berada pada bangku SD sangatlah penting. Seorang anak
dengan pengetahuan dasar yang kuat dengan mudah memahami instruksi matematika pada level berikutnya. Pembelajaran matematika pada SD sangat
berpengaruh terhadap keseluruhan proses dalam mempelajari matematika di tahun-tahun berikutnya. Jika konsep dasar yang diletakkan tidak kuat atau anak
mendapatkan kesan buruk pada perkenalan pertamanya dengan matematika, maka tahap berikutnya akan menjadi masa-masa sulit dan penuh perjuangan Setyono,
2008 : 10. Mata pelajaran matematika perlu kepada semua peserta didik untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistimatis, kritis
dan kreatif serta kemampuan untuk bekerja sama Daryanto, 2012:240. Sujono 1988 : 14 mengungkapkan bahwa pada kenyatannya matematika
sering dipandang sebagai pelajaran yang sulit oleh sebagian siswa sekolah. Anak merasa deg-degan, cemas dan takut setiap belajar matematika di sekolah karena
dihadapkan pada angka-angka yang membutuhkan kemauan, kemampuan, dan kecerdasan tertentu. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh peneliti, pelajaran
matematika di sekolah lebih sering membahas teori dari buku, kemudian memberikan rumus-rumusnya dan contoh soal latihan.
18
2.1.1.4 Kecemasan Matematika