Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

26

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab III terdiri dari 8 bagian yaitu tentang jenis penelitian, setting penelitian, desain penelitian, partisipan penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik pemeriksaan keabsahan data, dan teknik analisis data. Jenis penelitian memaparkan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti beserta alasan yang digunakan. Setting penelitian memuat tempat dan waktu. Selanjutnya, peneliti mendeskripsikan langkah-langkah penelitian pada bagian desain penelitian. Metode-metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data pada penelitian ini dibahas pada teknik pengumpulan data. Uraian mengenai pengalaman peneliti sebagai instrument dalam memasuki dunia sekolah. Peneliti juga menjelaskan mengenai teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data terdapat pada bagian teknik keabsahan data dan terakhir mengenai jenis analisis data sekaligus langkah-langkah dalam menganalisis data yang terdapat pada bagian teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Afrizal 2014: 13 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata lisan maupun tulisan dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif. Pendapat ini didukung oleh Moleong 2008 : 5 bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Menurut 27 mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Kirk dan Miller 1986 :9 mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena rumusan masalah atau pertanyaan penelitian pada penelitian ini dimulai dengan kata tanya apa. Kata apa yang mengawali rumusan masalah tersebut memberikan arahan untuk mendeskripsikan hal-hal yang terjadi. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengetahui fenomena-fenomena nyata yang terjadi dan dialami oleh subyek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui fenomena-fenomena nyata yang terjadi di SD Maju. Peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif dengan metode grounded theory karena peneliti hendak memaparkan dan menguraikan fenomena-fenomena nyata dari data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti yaitu fenomena kecemasan matematika yang dialami oleh siswa SD Maju, dan data yang sudah dikumpulkan dideskripsikan kembali. Arikunto Prastowo, 2104 : 203 mengatakan bahwa penelitian deskripsi tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala, atau keadaan. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam- dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling,bahkan samplingnya sangat terbatas. Jika data yang dikumpulkan sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada persoalan 28 kedalaman kualitas data bukan banyaknya kuantitatif data Kriyantono, 2009 : 56. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah bagian integral dari data, artinya peneliti ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, peneliti menjadi instrument penelitian yang harus terjun di lapangan. Oleh karena itu penelitian kualitatif bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik, bukan untuk digeneralisasikan. Desain penelitian dapat berubah ataiu disesuaikan dengan perkembangan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualititatif dengan menggunakan metode Grounded Theory. Glaser dan Strauss dalam Winarti, 2012:83 mengatakan bahwa Grounded Theory adalah “the discovery of the theory from data” Penemuan teory dari data. Penjelasan Strauss Corbin Denzin Lincoln, 1994: 273-274 tentang grounded theory adalah sebagai berikut “In this approach, researches are responsible for developing others theories the emerge from observing a group. The theories are grounded in the group’s ob: servable experiences, but researches add their own insight into why those experiences exist. In essence, grounded theory attempts to reach a theory or conceptual understanding through stepwise, inductive process. ”Intinya: “Dalam pendekatan ini, peneliti bertanggung jawab untuk mengembangkan teori-teori lain yang muncul dari pengamatan terhadap suatu kelompok. Teori-teori itu bersifat “grounded” dalam pengalaman-pengalaman kelompok yang diamati; tetapi peneliti menambahkan pemahamannya sendiri ke dalam pengalaman-pengalaman itu. 29 Alasan peneliti menggunakan metode Grounded Theory karena permasalahan yang diteliti sangat kompleks, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial yang kompleks, dinamis dan belum jelas problemnya tersebut dijaring dengan penelitian kuantitatif. Selain itu penggunaan metode ini peneliti maksudkan untuk memahami secara mendalam persoalan anak yang mengalami kecemasan dalam belajar matematika. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apa yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan dalam belajar matematika di SD Maju dengan cara melakukan pendataan melalui wawancara tidak terstruktur, observasi partisipan, dan dokumentasi yang relevan dengan judul yang berkaitan dengan penelitian, yaitu apa yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan dalam belajar matematika di SD Maju. Pada penelitian ini, peneliti berusaha menemukan penyebab siswa mengalami kecemasan dalam belajar matematika.

3.2 Setting Penelitian