Penilain otentik memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Basuki 2014:175-176 keunggulan dan kelemahan penilaian otentik dapat
dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Otentik
No Keunggulan
Kelemahan 1
Berfokus pada keterampilan analisis
dan keterpaduan
pengetahuan. Memerlukan waktu yang insiatif
untuk mengelolah, memantau, dan melakukan koordinasi.
2 Meningkatkan kreativitas.
Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan yang telah
ditetapkan secara legal.
3
Merefleksikan keterampilan
dan pengetahuan dunia nyata. Menantang
guru untuk
memberikan skema pemberian nilai yang konsisten.
4 Mendorong kerja kolaboratif.
Sifat subjek dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias.
5
Meningkatkan keterampilan
lisan dan tertulis Sifat penilaian yang unik mungkin
tidak dikenali siswa.
6 Langsung
menghubungkan kegiatan asesmen, kegiatan
pengajaran, dan
tujuan pembelajaran.
Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak siswa.
7 Menekankan pada keterpaduan
pembelajaran di
sepanjang waktu.
Hal yang
menantang untuk
mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran
tujuan pembelajaran.
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Daryanto 2014:v Perangkat Pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses
pembelajaran. Persiapan mengajar merupakan salah satu tolak ukur dari sukses seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan
merencanakan kegagalan. Bertemali dengan proses pembelajaran maka, guru
perlu mengembangkan perangkat pembelajaran.
Berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
PelaksanaanPembelajaran RPP yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
dan penyiapan LKS, dan instrumen penilaian. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan
pendekatan pembelajaran
yang digunakan.
Perangkat pembelajaran sebagai alat pandu pelaksanaan pembelajaran hendaknya
disusun guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Keempat elemen perangkat pembelajaran tersebut dapat dijabarkan berdasarkan Permendikbud
nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses sebagai berikut: 1.
Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Bertemali dengan silabus maka Permendikbud menyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
hal sebagai berikut: a.
Identitas mata
pelajaran khusus
SMPMTsSMPLBPaket BdanSMAMASMALBSMKMAKPaket C Paket C Kejuruan;
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran; d.
Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran; e.
Tema khusus SDMISDLBPaket A; f.
Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; h.
Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan j.
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Pengembangan silabus berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan SKL dan Standar Isi SI. Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Abidin 2014:291-292 dalam pengembangannya, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
sebagai berikut: a.
Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secar keilmuan. b.
Relevan Cakupan, kedalaman, tingkatan kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
c. Sitematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secar fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten ajeg, taat asas antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian. e.
Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup ntuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi poko, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni muktahir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. g.
Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang tejadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Bertemali dengan silabus Depdiknas 2007b dalam Abidin 2014:292 ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan guru dalam
menyusun silabus pembelajaran. Tahapan tersebut sebagai berikut: a.
Perencanan Guru yang menyusun silabus terlebih dahulu menyiapkan informasi,
kepustakaan atau referensi. Informasi yang disiap dapat dilakukan dengan memanfaatkan multimedia dan internet.
b. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus, guru perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus,
seperti Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar.
c. Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
d. Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria
dengan cukup baik sialbus tersebut dapat digunakan sebagai dasar menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
e. Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Kompetensi Dasar KD
yang telah ditetapkan. Setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
berdasarkan Kompetensi Dasar KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013, komponen RPP terdiri atas beberapa elemen dasar sebagai berikut:
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau temasubtema;
c. Kelassemester;
d. Materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai; j.
Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; l.
Langkah-langkah pembelajaran
dilakukan melalui
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.
Permendikbud nomor 65 tahun 2013, menyatakan bahwa dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, danatau lingkungan peserta didik. b.
Partisipasi aktif peserta didik. c.
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian. d.
Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e.
Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. g.
Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 3.
Lembar Kerja Siswa LKS Menurut Daryanto 2014:175-176 Lembar Kerja Siswa student work
sheet adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Daryanto juga menjelaskan struktur Lembar Kerja Siswa LKS secara umum adalah sebagai berikut:
a. Judul, mata pelajaran, semester.
b. Petunjuk belajar
c. Kompetensi yang akan dicapai
d. Indikator
e. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
4. Instrumen Penilaian
Penilaian yang dilakukan mencakup tiga kompetensi yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dimana instrumen penilaian yang
digunakan sebagai berikut: a.
Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat”peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan daftar cek atau skala
penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik Permendikbud 2013.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1 Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2 Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3 Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah danatau projek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas Permendikbud 2013.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. Instrumen penilaian yang digunakan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: 1.
Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2.
Konstruks yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan
3. Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik Permendikbud 2013.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga belum tersedia sumber
yang relevan dengan penelitian ini. Oleh sebab itu peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran. Berikut ini adalah tiga penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran.