b. Tujuan Pembelajaran Akuntansi
Mempelajari ilmu akuntansi dapat memberi manfaat positif bagi seseorang dalam mengelola keuangan pribadi maupun dunia
usahanya, sehingga dapat memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta dapat memperoleh sajian informasi
biaya dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Dengan ilmu ini juga seseorang dapat memprediksi dan meningkatkan rencana ke
depan.
12. Research and Development R D
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg and Gall 1989: 624,
educational research and development is a process used to develop and validate educational product. Atau dapat diartikan bahwa
penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk
menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai
suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2011 : 297. Selanjutnya, penelitian pengembangan atau research and
development RD adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik Sukmadinata, 2009.
Penelitian pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk
yang telah ada yang dapat
dipertanggungjawabkan Sujadi, 2003:164. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein 2007 : 1, pengembangan
adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan
evaluasi memproses dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non-pembelajaran
yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Motif penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Akker
1999 antara lain : a.
Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang
fokusnya pada analisis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam
pendidikan. b.
Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan
pendekatan penelitian yang lebih evolusioner interaktif dan siklis.
Model penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2009: 409, penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah, yaitu:
a. Potensi dan masalah.
Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah sedangkan
masalah perbedaan antara harapan dan kenyataan. b.
Pengumpulan data. Pengumpulan berbagai data yang diperlukan dalam perancangan
produk c.
Desain produk. Pembuatan rancangan produk awal yang akan dibuat lengkap
dengan spesifikasinya. d.
Validasi desain Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran
rasional bukan fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan tenaga ahli yang sesuai.
e. Revisi desain
Koreksi dari ahli dijadikan untuk bahan perbaikan produk. f.
Uji coba produk Hasil dari dari perbaikan dibuat prototipe jadi, kemudian
diujicobakan penggunaannya pada kelompok terbatas. Desain
ujicoba produk menggunakan desain eksperimen dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan
produk before-after atau menggunakan kelompok kontrol prestest-postest group desain. Kemudian dilakukan uji
efektifitas dengan menggunakan uji-t. g.
Revisi produk Proses perbaikan produk berdasarkan saran dan hasil uji
efektivitas pada uji coba produk. h.
Uji coba pemakaian Ujicoba produk pada kelompok yang lebih luas dan tetap dinilai
kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
i. Revisi produk
Perbaikan dilakukan apabila ada saran perbaikan dan usulan pada ujicoba pada kelompok luas.
j. Produksi massal
Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai effektif maka dapat dilakukan produksi secara massal.
Dengan model Borg dan Gall Sukmadinata, 2010:169-170, maka prosedur yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini
adalah sebagai berikut:
a. Penelitian dan pengumpulan data.
Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi
permasalahan dan merangkum permasalahan. b.
Perencanaan. Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi
keterampilan, perumusan tujuan, dan uji ahli atau uji coba pada skala kecil.
c. Pengembangan draf produk.
Mengembangkan jenisbentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat
evaluasi. d.
Uji coba lapangan awal. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 1-
3 sekolah menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan informasidata dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
kuesioner, dan dilanjutkan analisis data. e.
Merevisi hasil uji coba. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan
dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal. f.
Uji coba lapangan. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15
sekolah, dengan 30-100 subjek.
g. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan.
Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.
h. Uji pelaksanaan lapangan
Melakukan uji lapangan operasional dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek, data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan kuesioner. i.
Penyempurnaan produk akhir. perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji
coba lapangan. j.
Diseminasi dan implementasi. Mendesiminasikan
dan mengimplementasikan
produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan
dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol
kualitas. Model prosedur pengembangan blog yang diadaptasi dan
dimodifikasi dari Borg dan Gall terdiri dari 10 langkah diatas dapat terlihat pada gambar berikut Sukmadinata, 2010:169-
170:
Dalam buku Educational Research, Brog Gall menyatakan bahwa
model yang
digunakan dalam
penelitian dan
pengembangan pendidikan adalah model pendekatan sistem yang didesain oleh Dick Carey yang terdiri dari 10 langkah
seperti terlihat pada gambar berikut Brog Gall, 2003: 570- 571:
Penelitian Pendahuluan Analisis Kebutuhan, Kajian Pustaka, Pengamatan Kelas
Uji coba ahli materi
dan ahli
media Analisis
Uji coba perorangan
Analisis
Revisi I
Revisi II
Uji coba kelompok
kecil
Analisis Revisi III
Uji coba lapangan
Revisi IV
Analisis
BLOG PEMBELAJARAN
Perencanaan Membuat
storyboard
M embuat naskah
Dick and Carey Instructional Design Model
Gambar 2: Model Pendekatan Sistem Penelitian dan Pengembangan
Model pengembangan blog pembelajaran ini terdiri dari sepuluh langkah yang dirancang Dick Carey dan dikombinasikan dengan
model Borg Gall yaitu: 1.
Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan produk yang akan dikembangkan.
2. Melakukan identifikasi pembelajaran yaitu menyiapkan materi, SK
dan KD, menentukan strategi pembelajarn, dan menentukan jenis evaluasi.
3. Melakukan analisis siswa terhadap keterampilan spesifik,
pengetahuan awal, gaya belajar, dan sikap siswa untuk siap melakukan pembelajaran dengan menggunakan blog pembelajaran.
Develop and Conduct
Informative
Develop and Conduct
Summative Identify Entry
Behaviors Revise
Instruction Conduct
Instructional
Identify Instructional
Write P erformance
Objectives Develop
Criterion Referenced Test
Develop Instructional
Strategy Develop and
Select Instrucsional
4. Merumuskan tujuan umum dan khusus yaitu perumusan indikator
pencapaian kompetensi sebagai dasar dalam mengembangkan kisi- kisi tes pembelajaran.
5. Mengembangkan produk blog pembelajaran.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran yaitu aktivitas pra pembelajaran, kegiatan inti, latihan, evaluasi,
refleksi dan aktivitas selanjutnya sehingga dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
Pengembangan dan memilih bahan pembelajaran dapat berupa pembuatan format produk awal, mencakup mendesain blog
pembelajaran, yaitu dengan pemilihan jenis blog, pengorganisasian materi, dan mendesain storyboard.
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
Merancang produk dan melakukan evaluasi formatif yaitu evaluasi yang digunakan sebagai masukan memperbaiki produk. Empat
langkah evaluasi formatif yang terdiri atas: 1 validasi ahli media yaitu seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam
bidang multimedia, ahli materi yaitu seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam materi pelajaran terutama dasar-dasar
akuntansi; 2 uji coba perorangan dilakukan pada satu sekolah yang melibatkan 5 siswa; 3 uji coba kelompok kecil dilakukan
pada satu sekolah yang melibatkan 10 siswa; 4 uji coba lapangan dilakukan pada satu sekolah yang melibatkan 30 siswa.
9. Melakukan Revisi
Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dirangkum kemudian digunakan sebagai bahan untuk merevisi produk.
10. Melakukan evaluasi sumatif yaitu untuk menentukan tingkat
efektivitas produk secara keseluruhan dibandingkan dengan produk lain.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Belum banyak peneliti yang mengembangkan blog sebagai media pembelajaran akuntansi khusunya pada materi siklus akuntansi
perusahaan jasa. Akan tetapi, pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ediyanto 2009 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Fisika Berbasis Komputer untuk Siswa SMA Kelas XII pada Materi Radioaktivitas”. Evaluasi aspek tampilan oleh ahli media untuk program
media pembelajaran ini dikatakan layak dengan persentase 92.71. Evaluasi aspek kelayakan oleh ahli media untuk program media
pembelajaran ini dikatakan layak dengan persentase 80.30. Evaluasi aspek materi oleh ahli materi untuk program media pembelajaran ini
dikatakan layak dengan persentase 93.24. Evaluasi aspek bahasa dan