Model Pengembangan Prosedur Pengembangan

35

BAB III METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan ResearchandDevelopment. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan ini merupakan penelitian yang menghasilkan sebuah produk yaitu blog pembelajaran yang berisi tentang materi pelajaran khususnya mata pelajaran akuntansi untuk siswa kelas XI IPS. Produk ini dibuat sebagai sumber belajar untuk memfasilitasi belajar siswa, sehingga guru dapat memberikan variasi lain yang dapat membuat siswa lebih mudah dalam memahami dan memperoleh materi pelajaran.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan produk blog pembelajaran ini mengadopsi langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg and Gall, dengan beberapa modifikasi. Langkah-langkah tersebut dikombinasikan dengan tahap-tahap desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick and Carey. 1. Analisis kebutuhan. Tahapan awal yang dilakukan untuk dapat menghasilkan sebuah produk adalah dengan menganalisis kebutuhan untuk menentukan produk yang perlu dikembangkan. 2. Perencanaan. Setelah menganalisis kebutuhan, tahapan berikutnya adalah perencanaan. Dalam tahapan ini yang dilakukan adalah membuat rancangan produk blog yang disebut dengan storyboard. Setelah membuat rancangan produknya lalu menyusun naskah yang akan dimasukkan ke dalam blog. 3. Validasi ahli materi dan ahli media. Setelah pembuatan produk blog selesai, tahapan selanjutnya adalah validasi dari tim ahli materi dan ahli media. Tim ahli materi dan tim ahli media terdiri satu guru ekonomi serta dua dosen yang ahli dalam materi akuntansi dan media pembelajaran. 4. Revisi validasi ahli materi dan ahli media. Revisi perbaikan produk dilakukan berdasarkan masukan dari masing-masing tim ahli. Revisi dilakukan untuk dapat menyempurnakan produk yang dibuat. Setelah merevisi produk dengan memilah masukan dan saran dari masing-masing tim, produk kembali diujikan kepada tim ahli materi dan ahli media hingga produk dinyatakan layak untuk diujicobakan pada siswa SMA. 5. Uji coba perorangan. Setelah produk dinyatakan layak untuk diujicobakan, tahap berikutnya adalah uji coba perorangan. Uji coba perorangan ini diikuti oleh 4 siswa SMA kelas XI IPS. Masing-masing siswa diberikan kuesioner yang akan diisi untuk menilai produk. Masing- masing siswa juga dapat memberikan saranmasukan serta kritik di tempat yang disediakan oleh peneliti. 6. Revisi berdasarkan data dari uji coba perorangan. Revisi kembali dilakukan jika terdapat beberapa masukan dan kritik dari uji coba perorangan dan blog dinilai kurang baik. 7. Uji coba kelompok kecil. Setelah merevisi berdasar data dari uji coba perorangan, tahap berikutnya adalah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil ini diikuti oleh 10 siswa SMA kelas XI IPS. Masing-masing siswa dapat menilai dan memberikan kritik dan saran melalui kuesioner yang diberikan oleh peneliti. 8. Revisi berdasarkan data dari uji coba kelompok kecil. Revisi dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari uji coba kelompok kecil. 9. Uji coba lapangan. Setelah merevisi berdasarkan data dari uji coba kelompok kecil, tahap selanjutnya adalah uji coba lapangan. Uji coba ini diikuti oleh 32 siswa SMA kelas XI IPS. Masing-masing siswa menilai produk dan dapat memberikan saran dan kritik dengan mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. 10. Revisi uji coba lapangan. Revisi terakhir dilakukan setelah uji coba lapangan. Revisi ini dilakukan untuk menyempurnakan produk sehingga produk blog ini dapat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

C. Desain Uji Coba