Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain sebagainya. Penilaian ini lebih fokus pada tugas-tugas kompleks dan kontekstual, membuat anak untuk mampu menunjukan kompetensi yang dimiliki dalam pengaturan yang lebih otentik. Penilaian otentik sangat relevan dengan pembelajaran terpadu khususnya pada jenjang sekolah dasar.

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Dalam penelitian ini, model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model Kemp. Kemp mengatakan dalam Trianto 2010: 81 bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Dalam model Kemp terdapat siklus pengembangangan yang meliputi, identifikasi pembelajaran Instructional Problems, analisis siswa Learning Characteristic, analisis tugas Task Analysis, merumuskan indikator Instructional Objective, urutan isi Content Sequencing, strategi pembelajaran Instructional Strategies, cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran Instructional Delivery, penyusunan instrumen evaluasi Evaluation Instrument, pemilihan media atau sumber belajar Instructional Resources, pelayanan pendukung Support Rervices, kemudian evaluasi formatif Formative, dan evaluasi sumatif Summaratuve Evaluation yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat pembelajaran Revision. Berikut merupakan gambar siklus dan pemaparan pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp: Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Jerold. E. Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran Instructional Problems Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum. b. Analisis Siswa Learning Characteristic Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1 Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto 2010: 83 mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2 Karakteristik Peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto 2010: 83 analisis peserta didik sangat penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas Task Analysis Kemp mengatakan dalam Trianto 2010: 83 bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPPTH dan Lembar Kegiatan Siswa LKS. d. Merumuskan Indikator Instructional Objective Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e. Urutan Isi Content Sequencing Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran f. Strategi Pembelajaran Instructional Strategies Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran Instructional Delivery Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan menentuan gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi Evaluation Instrument Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran Instructional Resources, Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pda materi pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai apresiasi, serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan. j. Pelayanan Pendukung Support Services Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perlusatakan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan. k. Evaluasi formatif Formative Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari. l. Evaluasi Sumatif Summarative Evaluation Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu. m. Revisi Perangkat Pembelajaran Revision Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap pengembangan. Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas. Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada subtema Gemar Berolahraga kelas I SD. Pengembangan perangkat pembelajaran ialah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran yang berupa pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS, dan instrumen penilaian. Permendikbud Standar Proses, 2013: 4. Berikut mengenai perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam subtema Gemar Berolahraga untuk kelas I SD Permendikbud Standar Proses, 2013: 5. 1. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Dalam silabus meliputi: a. Identitas Sekolah meliputi satuan pendidikan dan kelas. b. Identitas Mata Pelajaran c. Kompetensi Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik. d. Kompetensi Dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran. e. Tema untuk SD f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. g. Kegiatan pembelajaran, memuat kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. h. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun. j. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak, elektronik, dan alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan, Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD. RPP disusun berdasarkan Kompetensi dasar atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 1. Komponen RPP terdiri atas: a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan b. Identitas mata pelajaran atau temasubtema c. Kelassemester d. Alokasi waktu ditentuakan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai. e. Kompetensi dasar f. Indikator pencapaian kompetensi g. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. h. Meteri pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. i. Model pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan pendekatan saintifik atau model pembelajaran lainnya yang menghantarkan peserta didik untuk memecahkan masalah. j. Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. k. Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. l. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. m. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melaui tahapan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. n. Penilaian hasil pembelajaran. 2. Prinsip Penyusun RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut, Permendikbud Standar Proses, 2013: 6. a Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; b Mendorong partisipasi aktif peserta didik; c Mengembangkan budaya membaca dan menulis; d Memberikan umpan balik dan tindak lanjut; e Keterkaitan dan keterpaduan antara KD , materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar, f mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. g menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Lembar Kerja Siswa Menurut Daryanto 2014: 175. Lembar Kerja Siswa Student Work Sheet adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS berisi tentang petunjuk, langkah- langkah untuk menyelesaikan suatu tugas baik teori maupun praktik. Melakukan analisis kurikulum KI, KD, indikator, dan materi pembelajaran. Menyusun peta kebutuhan LKS, menentukan judul menulis LKS, dan menentukan alat penilaian. LKS merupakan salah satu media pendidikan media cetak dengan tujuan untuk mengaktifkan siswa, memungkinkan siswa dapat belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya, serta merangsang siswa agar dalam proses pembelajaran siswa tidak menjadi bosan 4. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut: 1 Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4. 2 Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3 Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik 4 Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didikyang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. 5 Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester yang diuraikan sebagai berikut. a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan input, proses, sampai keluaran output pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan. b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan danatau kelompok di dalam danatau di luar kelas dalam kurun waktu tertentu. d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. e. Ulangan harian merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik. f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung penilaian proses maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan penilaian hasil belajar. Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik. Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Sikap