d. Pendekatan Saintifik
Pembelajaran tematik
terpadu dalam
proses pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan
saintifik memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan
ilmiah, segala informasi bisa datang dari mana saja dan kapan saja tidak tergantung dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran
yang diharapkan mampu mendorong peserat didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, bukan diberi tahu Modul Diklat
Kurikulum 2013.
Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah sebuah pendekatan yang berbasis ilmiah dengan merujuk pada kegiatan
menginvestigasi atas sesuatu atau beberapa fenomena atau gejala dengan tujuan memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Dalam pendekatan saintifik menekankan kegiatan berbasis metode ilmiah yang meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah ini mempunyai ciri
tertentu yang terdiri dari dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Proses pembelajaran
dalam pendekatan
saintifik harus
dilaksanakan dengan menggunakan nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau
kriteria ilmiah. Menurut Sudarwan dalam Majid, 2014: 194.
Kondisi pembelajaran saat ini diharapkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah dengan banyak bertanya, bukan
hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis peserta
didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan bukan berpikir mekanitis rutin dengan mendengarkan dan menghafal semata.
Pendekatan pembelajaran ilmiah menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama di antara peserta didik dalam
menyelesaikan setiap permasalahan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru sedapat mungkin menciptakan pembelajaran
selain dengan tetap mengacu pada Standar Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berprilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak
untuk mengamati,
menanya, menalar,
merumuskan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan, sehingga peserta didik
dapat penguasaan materi yang dipelajari dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut adalah langkah-langakah pendekatan saintifik.
1. Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran seperti menyajikan media objek secara nyata,
peserta didik senang dan tertantang.
2. Menanya
Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru
menjawab pertanyaan , guru sebenarnya sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi penyimak dan pembelajar
yang baik. 3.
Menalar Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas
fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik
mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk menjadi sebuah
temuan pengetahuan, baik untuk mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru.
4. Mencoba
Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan eksperimen terkait materi pembelajaran untuk menemukan
kesimpulan dan mengetahui secara langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama proses ini berlangsung guru ikut
membimbing peserta didik yang bertujuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat
kegiatan pembelajaran. 5.
Membentuk jejaring
Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama
untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan uraian di atas pendekatan saintifik yang diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum
2013 merupakan suatu proses yang dilakukan siswa dengan mengedepankan ide-ide kreatif. Kemampuan siswa dapat
dikembangkan secara holistik mulai dari ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
e. Penilaian Otentik 1. Pengertian Penilaian Otentik