Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama
untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan uraian di atas pendekatan saintifik yang diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum
2013 merupakan suatu proses yang dilakukan siswa dengan mengedepankan ide-ide kreatif. Kemampuan siswa dapat
dikembangkan secara holistik mulai dari ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
e. Penilaian Otentik 1. Pengertian Penilaian Otentik
Penilaian dalam
Kurikulun 2013
mengacu pada
Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin
perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian.
Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efesien, dan sesuai dengan konteks budaya.
Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Kunandar, 2014: 35.
Menurut Permendikbud dalam Kunandar, 2014:35 mengatakan bahwa penilaian pendidikan adalah kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup, penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ujian akhir semester dan ujian nasional.
Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan
konsisten sebagai akutabilitas publik. Pusat Kurikulum 2009 dalam Majid 2014 : 236. Sedangkan menurut Johnson dalam
Majid 2014:236 mengatakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukan
apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran dan penilaian autentik berfokus pada
tujuan, melibatkan pembelajaran secaara langsung, membangun kerjasama dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
Penilaian autentik
dikembangkan karena
penilaian tradisional yang selama ini digunakan mengabaikan konteks
dunia nyata dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara holistik. Santrock dalam Majid 2014: 236.
Menurut Mueller dalam Majid 2014:238 mengatakan bahwa penilaian autentik merupakan suatu bentuk penilaian
yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas-tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan
penerapan keterampilan dan pengetahuan yang esensial yang bermakna.
2. Ciri-ciri Penilaian otentik