rendah propilen glikol adalah pada 20 g, sedangkan level tinggi propilen glikol adalah pada 40 g.
E. Pembuatan Sediaan Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis
Sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis dibuat dalam 4 formula sesuai dengan metode desain faktorial. Masing- masing formula tersebut
dibuat dalam 3 replikasi. Gelling agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah carbopol 940. Carbopol 940 merupakan polimer sintetik hidrofilik dengan
bobot molekul yang besar, tersusun dari asam poliakrilat yang berikatan silang dengan alil sukrosa atau alil eter pentaeritritol Rowe dkk., 2009. Carbopol 940
digunakan sebagai gelling agent dalam penelitian ini karena memberikan beberapa keuntungan, seperti merupakan gelling agent yang baik dan efisien,
memiliki tingkat kejernihan yang bagus sehingga penampilannya menarik, memiliki stabilitas yang baik, bersifat sebagai antimikrobia dan nontoksik TDS,
2009; Ben dkk., 2013; Aeni dkk., 2012. Carbopol 940 yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada level
rendah 2 g 1 dan level tinggi 4 g 2 sesuai dengan hasil orientasi. Secara teoritis, carbopol 940 digunakan sebagai gelling agent pada rentang 0,5
– 2 Rowe dkk, 2009. Carbopol 940 perlu didispersikan didalam aquadest dan
didiamkan selama 24 jam supaya dapat mengembang dengan baik. Ketika didispersikan carbopol 940 akan segera terhidrasi dan mengembang. Selanjutnya
carbopol 940 diaduk dengan menggunakan mixer supaya tercampur dengan homogen. Penambahan metil paraben sebagai pengawet dan propilen glikol
sebagai humektan dilakukan dengan cara melarutkan metil paraben didalam propilen glikol. Hal ini dilakukan supaya tidak ada partikel pada sediaan sehingga
sediaan gel yang dihasilkan tidak keruh. Propilen glikol yang digunakan adalah pada level rendah 20 g 10 dan level tinggi 40 g 20 sesuai dengan hasil
orientasi, sedangkan penggunaan metil paraben adalah sebanyak 0,4 g 0,2. Propilen glikol digunakan dalam penelitian ini karena memiliki beberapa
keuntungan, yaitu merupakan senyawa yang tidak toksik, murah, dapat meningkatkan pelepasan obat, dan dapat meningkatkan aktivitas metil paraben
sebagai pengawet. Secara teoritis penggunaan metil paraben dalam sediaan topikal adalah pada rentang 0,02
– 0,3, sehingga penggunaan metil paraben dalam penelitian ini masih masuk pada rentang yang diperbolehkan Rowe dkk, 2009.
Carbopol 940 perlu dinetralisasi untuk mendapatkan viskositas yang diinginkan. Carbopol 940 memiliki pH antara 2,5-3,5, pada kondisi ini carbopol
940 memiliki viskositas yang sangat rendah. Netralisasi dapat dilakukan dengan mengubah gugus asam karboksilat dalam carbopol 940 kedalam bentuk garamnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan bahan penetral seperti basa anorganik dan senyawa amin dengan bobot molekul rendah. Pada penelitian ini,
bahan penetral yang digunakan adalah trietanolamin TEA. Ketika TEA ditambahkan, maka polimer carbopol 940 akan segera mengental. Mekanisme dari
penetralan ini adalah saat TEA ditambahkan maka akan bereaksi dengan gugus asam karboksilat sehingga akan terbentuk garam dan polimer carbopol 940 yang
berbentuk gulungan akan berubah menjadi bentuk uncoil berbentuk lurus. Perubahan bentuk polimer carbopol 940 inilah yang menyebabkan terjadinya
kenaikan viskositas. Penambahan bahan penetral dilakukan sampai sediaan gel memiliki pH sama dengan pH kulit wajah, yaitu antara 4,0
– 5,6. Hal ini dilakukan selain untuk mendapatkan viskositas sediaan gel yang diinginkan, pH
sediaan yang sama dengan pH fisiologis kulit akan menghindari terjadinya iritasi kulit Barel, Paye, dan Maibach, 2009; TDS, 2002.
Penambahan ekstrak Spirulina platensis dilakukan terakhir kali. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Shalaby dan
Shanab 2013, ekstrak air dari Spirulina platensis terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu ± 95,3 dengan menggunakan uji DPPH. Aktivitas
antioksidan tersebut dapat digunakan untuk mengatasi penuaan dini anti-aging yang disebabkan oleh radikal bebas yang terbentuk akibat paparan sinar matahari.
Aktivitas antioksidan dari Spirulina platensis ini disebabkan karena kandungan pigmen golongan fikobiliprotein. Fikobiliprotein merupakan golongan pigmen
fotosintetik yang berperan dalam tranfer energi secara efisien pada rantai fotosintetis. Fikobiliprotein merupakan golongan senyawa hirofilik, berwarna
hijau-biru, dan merupakan jenis pigmen protein yang dapat berfluoresensi Kamble dkk., 2013; Kabinawa, 2006.
F. Sifat Fisik Sediaan Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis