Pengumpulan Simplisia Pembuatan Ekstrak Spirulina platensis

40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Simplisia

Serbuk Spirulina platensis yang digunakan diperoleh dari CV. Blue Green Algae Biotechnology, Jepara. Surat keterangan yang menjelaskan kebenaran spesies ganggang yang digunakan ditunjukkan pada Lampiran 1. Surat keterangan hasil pengujian serbuk Spirulina platensis ditunjukkan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.

B. Pembuatan Ekstrak Spirulina platensis

Serbuk simplisia Spirulina platensis diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut aquadest seperti yang dilakukan oleh Shalaby dan Shanab 2013. Maserasi adalah proses perendaman sampel untuk menarik komponen yang diinginkan dengan kondisi dingin. Metode maserasi ini digunakan karena memberikan beberapa keuntungan, seperti sederhana, mudah, jumlah pelarut yang digunakan sedikit, dan tidak memerlukan pemanasan. Pelarut yang digunakan untuk merendam sampel adalah pelarut yang dapat melarutkan senyawa yang dituju. Pelarut tersebut akan mendesak masuk melalui dinding sel, kemudian masuk kedalam rongga sel dan akan melarutkan senyawa yang dituju Putra, Bogoriani, Diantariani, dan Sumadewi, 2014; Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985. Pelarut yang digunakan untuk maserasi serbuk Spirulina platensis adalah aquadest. Aquadest dipilih sebagai pelarut karena merupakan pelarut yang murah, tidak toksik, dan mampu melarutkan senyawa yang diinginkan, yaitu senyawa golongan fikobiliprotein. Senyawa tersebut akan berdifusi dari serbuk Spirulina platensis menuju ke pelarut akibat adanya perbedaan konsentrasi fikobiliprotein pada serbuk Spirulina platensis dan pada pelarut aquadest. Difusi ini akan berhenti sampai pelarut jenuh dengan zat terlarut. Ketika difusi berlangsung maka pelarut yang berkontak langsung dengan serbuk akan lebih cepat jenuh dan difusi akan terhenti, sedangkan pelarut yang tidak berkontak langsung dengan serbuk belum jenuh dengan zat terlarut. Cara yang dapat dilakukan supaya difusi tetap berlangsung sampai seluruh pelarut jenuh dengan zat terlarut adalah dengan melakukan penggojogan menggunakan shaker. Ketika dilakukan penggojogan dengan shaker maka zat terlarut akan terdistribusi secara homogen pada seluruh pelarut, kemudian akan terjadi perbedan konsentrasi kembali antara serbuk dengan pelarut dan difusi akan berlangsung sampai seluruh pelarut jenuh dengan zat terlarut. Ekstrak Spirulina platensis yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan, yaitu berwarna biru tua dan berbau khas Spirulina platensis. Ekstrak Spirulina platensis yang dihasilkan ditunjukkan pada Lampiran 4.

C. Pengujian Aktivitas Antioksidan

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi proses pencampuran gel repelan citronella oil dengan carbopol@6403%b/v sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan - USD Repository

0 1 105

Optimasi formula gel antiacne ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi, l) dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 95