daya sebar. Selain itu juga dapat diketahui formula komposisi optimum dan stabilitas dari sediaan gel yang dihasilkan.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain ekstraksi,
identifikasi aktivitas
antioksidan, orientasi
level, formulasi
menggunakan metode desain faktorial, pengukuran respon dan stabilitas, analisis data, dan validasi persamaan.
1. Rumusan masalah
a. Manakah yang lebih dominan dalam menentukan sifat fisik gel anti-aging
ekstrak Spirulina platensis diantara gelling agent carbopol 940, humektan propilen glikol, dan interaksi keduanya?
b. Adakah area optimum komposisi gelling agent carbopol 940 dan humektan
propilen glikol pada contour plot superimposed yang diprediksikan sebagai formula optimum gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis?
c. Bagaimana stabilitas gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis selama
penyimpanan satu bulan dan selama siklus freeze-thaw?
2. Keaslian penelitian
Penelitian terdahulu yang terkait: a.
Preparation and Evaluation of Topical Gel of Valdecovid yang dilakukan oleh Rupal, Kaushal, Mallikarjuna, dan Dipti pada tahun 2010. Penelitian
ini terkait formulasi dan evaluasi sediaan gel dengan menggunakan berbagai macam gelling agent, salah satunya adalah carbopol 940, dan
propilen glikol sebagai humektan.
b. Antiradical and Antioxidant Activities of Different Spirulina platensis
Extracts againts DPPH and ABTS Radical Assays yang dilakukan oleh Shalaby dan Shanab pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian tersebut
adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan aktivitas antiradikal dan antioksidan dari berbagai ekstrak Spirulina platensis dengan menggunakan
metode DPPH dan ABTS. Sejauh penelusuran pustaka yang telah dilakukan penulis, penelitian
mengenai optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol
sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Menambah pengetahuan mengenai bentuk sediaan gel
dengan zat aktif yang berasal dari bahan alam dengan menggunakan carbopol
940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan. b.
Manfaat metodologis. Menambah pengetahuan dalam bidang kefarmasian mengenai penggunaan desain faktorial dalam formulasi gel anti-aging
ekstrak Spirulina platensis. c.
Manfaat praktis. Menghasilkan sediaan gel ekstrak Spirulina platensis sebagai anti-aging sehingga pengembangan bahan alam dalam sediaan gel
dapat ditingkatkan.
B. Tujuan Penelitian