4. Pembuatan gel
Carbopol 940  ditimbang  sesuai  formula  dan  dikembangkan  dengan
aquadest  dalam  wadah  plastik  selama  24  jam.  Carbopol  940  yang  telah dikembangkan  dicampur  dengan  menggunakan  mixer  selama  3  menit.  Metil
paraben  dilarutkan  dalam  propilen  glikol  dan  ditambahkan  kedalam  wadah plastik,  kemudian  dicampur  dengan  mixer  selama  2  menit.  TEA  ditambahkan
kedalam  wadah  plastik  dan  dicampur  dengan  menggunakan    mixer  selama    1 menit.  Kemudian, ekstrak  Spirulina platensis  ditambahkan dan dicampur dengan
mixer  selama  3  menit.  Pengadukan  dilakukan  sampai  sediaan  homogen  pada kecepatan putar mixer leve1 1 dengan waktu total pengadukan selama 9 menit.
5. Evaluasi sediaan gel
a. Uji  organoleptis.  Sediaan  gel  diamati  warna,  bau,  dan  teksturnya.  Uji
dilakukan setelah 48 jam pembuatan gel selesai. b.
Uji pH. Sediaan gel dioleskan kepermukaan indikator pH universal dengan menggunakan  batang  pengaduk,  ditunggu  beberapa  saat  hingga  terjadi
perubahan  warna,  kemudian  bandingkan  dengan  skala  warna  pada kemasan  indikator  dan  tentukan  pH  dari  sediaan  gel  tersebut  setelah  48
jam dari pembuatan sediaan. c.
Uji  homogenitas.  Sejumlah  tertentu  sediaan  dioleskan  pada  dua  keping kaca  objek,  kemudian  diamati  ada  tidaknya  partikel  atau  butiran  kasar
pada sediaan setelah 48 jam dari pembuatan sediaan. d.
Uji  viskositas.  Pengukuran  dilakukan  dengan  menggunakan  viskotester seri VT 04 Rion-Japan. Sediaan gel dimasukan dalam cup dan dipasang
pada  portable  viscotester.  Viskositas  gel  diukur  menggunakan  padel nomor  2.  Viskositas  gel  diketahui  dengan  mengamati  jarum  penunjuk
viskositas. Pengujian ini dilakukan pada 48 jam setelah sediaan gel dibuat. e.
Uji  daya  sebar.  Sediaan  gel  ditimbang  sebanyak  1  gram  dan  diletakan ditengah kaca bulat berskala. Kemudian diatas gel diletakan kaca bulat lain
dan  pemberat  dengan  total  berat  125  gram.  Gel  didiamkan  selama  satu menit  dan  dicatat  diameter  penyebarannya.  Pengujian  ini  dilakukan  pada
48 jam setelah sediaan dibuat. f.
Uji stabilitas penyimpanan 1 bulan. Sediaan gel disimpan pada suhu ruang selama satu bulan dan viskositas dari sediaan diukur setiap minggu selama
satu  bulan  penyimpanan  dan  diamati  adanya  pergeseran  viskositas  yang terjadi pada sediaan gel.
g. Uji stabilitas freeze-thaw. Gel dibekukan pada suhu -18
o
C selama 22 jam, kemudian  disimpan  pada  suhu  30
o
C  selama  2  jam.  Proses  ini  dilakukan sebanyak 5 siklus, pada tiap akhir siklus dilakukan pengukuran viskositas
yang dilakukan dengan langkah-langkah seperti pada poin d. h.
Sineresis.  10  g  sediaan  gel  masing-masing  formula  dimasukan  kedalam tabung  sentrifugasi,  kemudian  disentrifigasi  selama  15  menit  pada
kecepatan  putar  900  rpm.  Ukur  volume  air  yang  memisah  dari  sediaan dengan menggunakan gelas ukur.
i. Subjective  assesment.  Kuesioner  dibagikan  kepada  30  orang  responden
untuk  mengetahui  gambaran  penerimaan  konsumen  terhadap  sediaan  gel
yang  dihasilkan.  Kuesioner  yang  digunakan  terlebih  dahulu  telah divalidasi.
G. Analisis Data