Efek Faktor terhadap Sifat Fisik Sediaan Gel Anti-aging Ekstrak

tipis sediaan dengan dosis yang tepat. Oleh karena itu, daya sebar dari suatu sediaan merupakan karakteristik yang penting dalam formulasi sehingga pasien dapat dengan mudah mengaplikasikan sediaan dan obat dapat dihantarkan dengan dosis yang tepat pula. Daya sebar yang diinginkan adalah pada rentang 5 - 7 cm. Pada rentang tersebut sediaan gel memberikan konsistensi semisolid yang sangat nyaman ketika digunakan Garg dkk., 2002. Daya sebar dari keempat formula yang dibuat ditunjukkan pada Tabel VIII. Semua formula memiliki daya sebar pada rentang yang diinginkan. Data daya sebar tersebut kemudian akan digunakan untuk mengetahui efek yang dominan dalam menentukan respon daya sebar. Data tersebut juga akan digunakan untuk memprediksikan area komposisi optimum faktor carbopol 940 dan propilen glikol menggunakan contour plot superimposed. Formula Daya sebar cm 1 6,775 ± 0,115 a 5,091 ± 1,057 b 6,817 ± 0,201 ab 5,692 ± 0,535

G. Efek Faktor terhadap Sifat Fisik Sediaan Gel Anti-aging Ekstrak

Spirulina platensis Viskositas merupakan faktor yang diamati dalam penelitian ini. Data viskositas yang didapatkan dalam penelitian ini kemudian dianalisis secara statistik pada taraf kepercayaan 95 dengan menggunakan software Design Tabel VIII. Daya sebar sediaan gel Expert 9.0.6. Persamaan respon viskositas yang diperoleh ditunjukkan pada persamaan 1. Viskositas = 235 + 8,33333 X 1 - 0,83333 X 2 + 0,33333 X 1 X 2 .................1 Pada persamaan 1 variabel X 1 merupakan faktor carbopol 940, X 2 merupakan faktor propilen glikol, dan X 1 X 2 merupakan interaksi dari carbopol 940 dan propilen glikol. Model persamaan tersebut signifikan karena memiliki p- value 0,05 pada Uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95. p-value persamaan viskositas ditunjukkan pada Tabel IX. Gambar 16 menunjukkan hubungan antara faktor carbopol 940 terhadap respon viskositas. Garis hitam merupakan level rendah dari propilen glikol dan garis merah merupakan level tinggi dari propilen glikol. Peningkatan carbopol 940 mampu meningkatkan viskositas sediaan gel pada propilen glikol level rendah dan level tinggi. Gambar 16. Hubungan faktor carbopol 940 terhadap respon viskositas. Gambar 17. Hubungan faktor propilen glikol dan respon viskositas. Gambar 17 menunjukkan hubungan antara faktor propilen glikol dengan respon viskositas. Garis hitam adalah level rendah carbopol 940 dan garis merah adalah level tinggi carbopol 940. Gambar 17 menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan propilen glikol pada level tinggi carbopol 940, maka akan terjadi peningkatan viskositas. Sebaliknya, seiring dengan pertambahan propilen glikol pada carbopol 940 level rendah, maka akan terjadi penurunan respon viskositas. Efek masing-masing faktor dan interaksi keduanya terhadap respon viskositas ditunjukkan pada Tabel IX. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan oleh variasi level dari faktor. Level pada penelitian ini adalah level rendah dan level tinggi dari masing-masing faktor, yaitu gelling agent carbopol 940 dan humektan propilen glikol. Faktor Efek p-value p-value persamaan Carbopol 940 36,67 0,0001 0,0006 Propilen glikol 3,33 0,5237 Interaksi 6,67 0,2191 Efek dari masing-masing faktor dan iteraksi keduanya terhadap respon viskositas secara berturut-turut adalah 36,67; 3,33; dan 6,67, seperti yang ditunjukkan pada Tabel IX. Efek dari masing-masing faktor dan interaksi keduanya bertanda positif, artinya bahwa tiap faktor dan interaksi keduanya memiliki efek meningkatkan respon viskositas. Efek yang paling dominan dalam menentukan respon viskositas adalah faktor carbopol 940 karena faktor ini memiliki nilai efek yang paling besar, yaitu 36,67. Efek yang dominan dari carbopol 940 ini signifikan karena memiliki p-value 0,05. Tabel IX. Efek faktor dan interaksi terhadap viskositas, p-value efek, dan p-value persamaan viskositas Gambar 18 menunjukkan contour plot dari respon viskositas. Contour plot respon viskositas tersebut menunjukkan bahwa penambahan carbopol 940 dan propilen glikol pada pembuatan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis akan menyebabkan kenaikan viskositas. Daerah pada contour plot yang berwarna biru menunjukkan nilai viskositas yang semakin kecil, sedangkan daerah yang berwarna kuning menunjukkan nilai viskositas yang semakin besar. Daya sebar juga merupakan respon yang diamati dalam penelitian ini. Data daya sebar yang didapatkan kemudian dianalisis statistik sama dengan analisis statistik yang dilakukan pada respon viskositas. Persamaan respon daya sebar ditunjukkan pada persamaan 2. Daya sebar = 7,97633 - 0,62150 X 1 – 0,00920000 X 2 + 0,00564167 X 1 X 2 ..........2 Pada persamaan 2 variabel X 1 merupakan faktor carbopol 940, X 2 merupakan faktor propilen glikol, dan X 1 X 2 merupakan interaksi dari carbopol 940 dan propilen glikol. Model persamaan tersebut signifikan karena memiliki p- Gambar 18. Contour plot respon viskositas. value 0,05 pada Uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95. p-value persamaan viskositas ditunjukkan pada Tabel X. Gambar 19 menunjukkan hubungan antara faktor carbopol 940 dengan respon daya sebar. Garis hitam adalah propilen glikol pada level rendah, sedangkan garis merah adalah propilen glikol level tinggi. Gambar tesebut menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan jumlah carbopol 940 pada propilen glikol level rendah dan level tinggi, maka akan terjadi penurunan respon daya sebar. Gambar 19. Hubungan faktor carbopol 940 terhadap respon daya sebar. Gambar 20. Hubungan faktor propilen glikol dengan respon daya sebar. Gambar 20 menunjukkan hubungan antara faktor propilen glikol dengan respon daya sebar. Garis hitam adalah carbopol 940 level rendah, sedangkan garis merah adalah carbopol 940 level tinggi. Gambar 20 menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan jumlah propilen glikol pada carbopol 940 level redah dan level tinggi, maka akan terjadi kenaikan respon daya sebar. Efek dari masing-masing faktor dan interaksi keduanya pada respon daya sebar ditunjukkan pada Tabel X. Efek dari masing-masing faktor dan interaksi keduannya terhadap respon daya sebar secara berturut-turut adalah -0,90; 0,15; dan 0,11. Efek dari carbopol 940 bertanda negatif, artinya efek dari carbopol 940 adalah menurunkan respon daya sebar. Efek yang bertanda positif adalah efek dari propilen glikol dan interaksi kedua faktor, artinya efek dari propilen glikol dan interaksi kedua faktor adalah menaikan respon daya sebar. Jika dilihat dari nilai efeknya, carbopol 940 merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan respon daya sebar karena memiliki nilai mutlak yang paling besar, yaitu 0,90. Efek yang dominan dari carbopol 940 ini signifikan karena memliki p-value 0,05. Gambar 21 menunjukkan contour plot dari respon daya sebar. Gambar tesebut menunjukkan bahwa penambahan carbopol 940 dan propilen glikol dalam pembuatan sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis akan menurunkan Faktor Efek p-value p-value persamaan Carbopol 940 |-0,90| 0,0001 0,0001 Propilen glikol 0,15 0,0802 Interaksi 0,11 0,1818 Tabel X. Efek faktor dan interaksi terhadap daya sebar, p-value efek, dan p-value persamaan daya sebar respon daya sebar. Daerah berwarna biru menunjukkan nilai daya sebar yang semakin kecil, sedangkan daerah yang berwarna kuning menunjukkan nilai daya sebar yang semakin besar.

H. Optimasi Area Komposisi Optimum Sediaan Gel Anti-aging Ekstrak

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi proses pencampuran gel repelan citronella oil dengan carbopol@6403%b/v sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan - USD Repository

0 1 105

Optimasi formula gel antiacne ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi, l) dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 95