3. Pengujian Signifikasi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis
diterima atau tidak pada tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran VI, hal
119 diperoleh F
hitung
sebesar 23,676. Bila F
hitung
pada taraf signifi- kasi 5, db pembilang 3 dan db penyebut 118 lebih besar daripada
F
tabel
2,681 maka berarti Ho ditolak. 4. Berdasarkan hasil pengujian di atas, lingkungan belajar di ke-
luarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa menunjukkan ada hubun-
gan positif dan signifikan. Artinya, hubungan positif antara ling- kungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkun-
gan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa dapat di- generalisasi pada populasi penelitian ini. .
C. Pembahasan
1. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar
siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di keluarga den- gan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil perhitungan nilai koefisien
korelasi r sebesar 0,572 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan nilai t hitung 4,914 lebih besar dari t tabel 1,657. Derajat
hubungan variabel lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa dikategorikan cukup kuat.
Lingkungan belajar di keluarga memiliki peranan yang penting dalam membentuk pola hidup dan sikap dari anak itu sendiri. Dalam
lingkungan belajar yang ada di keluarga siswa dapat mengalami perkembangan dan kematangan dalam belajar apabila di keluarga dapat
mendukung, membantu dan memahami situasi dan kondisi anak dalam kesempatan memperoleh belajar. Dari pihak keluarga seperti orang tua,
saudara dan juga pihak yang lain dalam hubungan keluarga harus dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki sebagai seorang siswa
seperti perlengkapan sekolah, buku-buku sekolah, uang saku dan sebagainya.
Selain itu lingkungan belajar di keluarga dapat me mbantu dalam proses belajar siswa seperti situasi dan kondisi di keluarga yang tenang,
cara mendidik orang tua yang menanamkan sikap yang mandiri dalam belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk
belajar lebih nyaman, kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup teratur dalam belajar dan lain- lain. Hal ini dalam lingkungan belajar yang
ada di keluarga akan melatih, membantu dan membimbing anak untuk lebih memiliki rasa tangggung jawab sebagai seorang siswa dalam
memperoleh prestasi belajar yang diharapkan oleh siswa dan keluarga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Alfonsa Mintarti 1998 yang mengungkapkan bahwa lingkungan belajar di keluarga berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal demikian disebabkan dukungan orang tua dalam pemberian dorongan, dan penyediaan fasilitas belajar
mendorong siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. 2. Hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar
siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan
dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh ha sil perhitungan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,416 dan hasil analisis uji t yang
menunjukkan hubungan nilai t hitung 1,802 lebih besar dari t tabel 1,657. Derajat hubungan variabel lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi
belajar siswa dikategorikan cukup kuat. Lingkungan belajar di sekolah memang sangat memiliki peranan
yang penting dalam mendukung suasana belajar siswa di sekolah, baik itu peranan guru yang ada, sarana dan prasarana yang ada di sekolah, suasana
lingkungan sekitas sekolah, hubungan atau interaksi yang ada di dalam sekolah maupun di kelas dapat membantu siswa mencapai hasil- hasil
belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di sekolah yang tidak
dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi belajar yang akan dicapai juga rendah.
Sekolah akan berusaha memaksimalkan usaha-usaha dalam menyelenggarakan pendidikan yang ada supaya para siswa dapat
meningkatkan prestasi belajarnya. Usaha-usaha yang ditempuh antara lain keadaan sekolah maupun kelas yang bersih dan rapi; pengadaan sarana dan
prasarana yang lebih modern seperti laboratorium komputer, projektor, laptop, buku-buku pelajaran yang terbaru, dan media pembelajaran yang
mendukung pembelajaran di sekolah terutama di dalam kelas, lingkungan sekolah yang tenang dan nyaman.
Selain itu dalam lingkungan sekolah dapat menciptakan situasi yang harmonis antar guru, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa
dan pihak-pihak sekolah yang lain. Diharapkan dalam lingkungan sekolah mampu berkomunikasi yang baik supaya tidak mengganggu kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat belajar lebih tenang dan serius dengan keadaan sekolah yang lebih memusatkan kepentingan para
muridnya dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dari sekolah harus memperhatikan lingkungan belajar di sekolah supaya para siswa
mampu belajar dengan maksimal dan sungguh-sungguh sehingga prestasi belajar yang diharapkan siswa dan sekolah juga akan baik. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian Alfonsa Mintarti 1998 yang men- gungkapkan bahwa lingkungan belajar di sekolah berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar siswa. Hal demikian disebabkan ketersediaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fasilitas belajar oleh sekolah yang dapat dikatakan lengkap dan mampu menunjang prestasi belajar siswa.
3. Hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar
siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil perhitungan nilai
koefisien korelasi r sebesar 0,411 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan nilai t hitung 2,002 lebih besar dari t tabel 1,657.
Derajat hubungan variabel lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa dikategorikan cukup kuat.
Setiap masyarakat dapat mempengaruhi pendidikan yang dicita- citakan oleh para siswa. Masyarakat dapat membantu para siswa dengan
menciptakan suasana masyarakat yang mendukung belajar sehingga dapat belajar dengan maksimal. Usaha- usaha yang dilakukan oleh lingkungan
masyarakat sekitar adalah sebagai berikut membantu menciptakan suasana yang tenang pada saat jam belajar, mengawasi anak-anak dalam pergaulan
di masyarakat, membatasi diri dalam pergaulan di masyarakat, dapat memilih acara-acara yang berguna di masyarakat, dapat menggunakan
media massa dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian anak dalam lingkungan masyarakat akan mempunyai rasa
tanggung jawab sebagai pelajar untuk menjalankan tugasnya yaitu belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga prestasi yang diperoleh akan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Alfonsa Mintarti 1998 yang mengungkapkan
bahwa lingkungan belajar di masyarakat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal demikian disebabkan adanya jam belajar
masyarakat mendorong setiap keluarga mengawasi kegiatan belajar anaknya selama di lingkungan masyarakat.
4. Pegujian hubungan antara lingkungan belajar di keluarga, lingkungan bela- jar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat, dengan prestasi belajar
siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif antara
lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung hasil
perhitungan nilai koefisien regresi ganda R
hitung
=
0,376 dan hasil pengujian nilai F pada taraf 5 yang menunjukan F hitung diperoleh
sebesar 23,676 sedangkan F tabel dengan derajat kebebasan db pembilang 3 dan db penyebut 118 sebesar 2,681. Derajat hubungan lingkungan bela-
jar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat, dengan prestasi belajar siswa dikategorikan cukup kuat.
Sumbangan efektif variabel lingkungan belajar di keluarga, di se- kolah, dan di masyarakat terhadap variabel prestasi belajar adalah sebagai
berikut: variabel lingkungan belajar di keluarga adalah 22,39, variabel lingkungan belajar di sekolah adalah 8,14, variabel lingkungan belajar di
masyarakat adalah 7,54. Sementara sumbangan relatif variabel lingkun- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan be- lajar di masyarakat terhadap variabel prestasi belajar adalah sebagai beri-
kut: variabel lingkungan belajar di keluarga adalah 58,82, variabel ling- kungan belajar di sekolah adalah 21,38, variabel lingkungan belajar di
masyarakat adalah 19,80. Dengan demikian lingkungan belajar di keluarga, lingkungan bela-
jar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat secara bersama-sama dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk meningkat-
kan prestasi belajar siswa tidak lepas dari lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat. Lingkun-
gan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat yang baik akan memacu siswa untuk belajar agar prestasi
belajar siswa semakin meningkat. Besarnya sumbangan efektif yang terdapat pada lampiran IX, hal 126 menunjukkan bahwa faktor lingkungan
belajar di keluarga memberikan sumbangan sangat besar terhadap prestasi belajar siswa yaitu 58,82 yang kemudian diikuti lingkungan belajar di
sekolah sebesar 21,38 dan lingkungan belajar di masyarakat sebesar 19,80. Hal ini disebabkan sebagian besar waktu siswa ada di keluarga
dibandingkan di sekolah. Lingkungan belajar di keluarga seperti situasi dan kondisi di keluarga yang tenang, cara mendidik orang tua yang
menanamkan sikap yang mandiri dalam belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk belajar lebih nyaman,
kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup teratur dalam belajar dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatkan prestasi belajar siswa. Sementara, lingkungan belajar di se- kolah tampak lebih besar pengaruhnya dibandingkan lingkungan belajar
masyarakat. Lingkungan belajar di sekolah lebih berpengaruh karena di sekolah siswa lebih mendapat pengawasan daripada ketika ia berada di
lingkungan belajar masyarakat.Selain itu adanya sarana dan prasarana yang tidak terdapat di lingkungan belajar masyarakat seperti adanya alat–
alat pendidikan dan terutama adanya guru di sekolah membuat lingkungan belajar di sekolah lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
66
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN