Pelaksanaan tindak HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara. 7. Melaksanakan yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaaan positif. 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. √ √ √ √

C. Pemanfaatan media pembelajaransumber

belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media. 2. Menghasilkan pesan yang menarik. 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. √ √ √ √

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara

keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaraan. 2. Merespons positif partisipasi siswa. 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa. 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. 5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar. √ √ √ √ √ √

E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran

bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif. √ √

F. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Melakukan penilaian awal. 2. Melakukan pemantauan kemajuan belajar. 3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi. 4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi √ √ √ √ G. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 3. Menyampaikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai. √ √ √ IV A. PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran yang melibatkan siswa. 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. √ √

B. Pelaksanaan tindak

lanjut 1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi. 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan. √ √ Catatan: lihat lampiran 21, hal. 203. Tabel 5.5 adalah deskripsi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Pada kegiatan pra pembelajaran guru telah melaksanakan pemeriksaan kelas, media pembelajaran, dan memeriksa kesiapan siswa. Hal ini dilakukan guru agar dalam proses pembelajaran berlangsung dengan baik tanpa adanya hambatan. Pada kegiatan awal, guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi melalui media powerpoint. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang alur pembelajaran berdasarkan metode role playing dan materi pelajarannya dengan menggunakan media powerpoint. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru melaksanakan pembelajaran secara runtut, terkoordinasi, dan bersifat kontekstual sehingga proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. Guru juga dapat menumbuhkan partisipasi siswa dan menunjukkan respons positif terhadap partisipasi siswa tersebut sehingga siswa menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar. Pada kegiatan akhir, guru mengajak siswa melakukan refleksi melalui lembar refleksi dan menyimpulkan proses pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam siklus satu ini guru mampu mengorganisasikan proses pembelajaran dengan menerapkan metode role playing dengan baik. Guru telah melaksanakan pembentukan kelompok, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, melaksanakan role playing dengan runtut, dan melakukan evaluasi secara lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan kegiatan siswa. 2 Observasi terhadap kegiatan siswa Observasi terhadap kegiatan siswa dilakukan bersamaan dengan dilaksanakan tindakannya. Adapun kegiatan siswa dalam proses pembelajaran disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.6 Aktivitas Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ Siswa menyiapkan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru √ Pada saat menjelaskan alur pembelajaran berdasarkan metode role playing dan materi pelajaran. 3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran √ Tidak ada pembahasan dalam pembelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting √ Siswa tidak mencatat hal-hal penting dikarenakan siswa sibuk dengan permainan role playing 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ Pada saat penerapan metode role playing 6 Siswa mendapat teguran dari guru √ Karena tidak ada siswa yang membuat kegaduhan di kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran siswa ribut karena membahas materi pelajaran 7 Ada persaingan yang sehat dari diri siswa √ Keinginan untuk memahami alur dan memastikan kebenaran dalam setiap transaksi 8 Siswa aktif dalam proses pembelajaran √ Setiap siswa aktif dalam proses pembelajaran karena setiap siswa memiliki peran masing- masing. 9 Siswa menjawab pertanyaan guru √ Pada saat guru menanyakan bukti apa saja yang dipegang oleh setiap bagian. 10 Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal √ Pada saat menjawab pertanyaan guru. Catatan: lihat lampiran 22 hal.205. Tabel 5.6 menunjukkan deskripsi aktivitaskegiatan siswa pada siklus satu yang menujukkan bahwa siswa mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan role playing secara runtut dan baik. Sebelum memulai pembelajaran siswa menyiapkan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan inti, siswa memilih peran sesuai dengan kemauan dan kemampuannya. Kemudian, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas dan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Siswa pun mempraktikkan alur pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dengan baik. Pada awal penerapan metode role playing, siswa mengalami kebingungan terhadap alur metode role playing dan mulai bertanya kepada teman satu kelompok atau sekedar melirik pekerjaan kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi agak gaduh. Tetapi keadaan tersebut tidak berlangsung lama karena guru memberi arahan dan waktu kepada siswa untuk memahami alur role playing pada setiap transaksi. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa ribut karena membahas hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Tetapi ada 3 orang siswa yang ribut yakni siswa kelompok 2, karena membahas hal-hal di luar materi pembelajaran, tetapi keributan tersebut tidak dihiraukan oleh siswa yang lainnya karena siswa yang lainnya terlihat sangat menikmati kegiatan pembelajaran. Siswa telihat antusias dan sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan akhir, 3 orang siswa menjawab pertanyaan guru secara lisan dan membuat refleksi pembelajaran melalui lembar refleksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa telah mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dengan baik mulai dari memilih peran pada masing- masing siswa dalam kelompok, mempraktikkan alur pembelajaran, melakukan evaluasi secara lisan, dan membuat refleksi secara tertulis. 3 Observasi terhadap kondisi kelas Observasi terhadap kondisi kelas dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Adapun keadaan kondisi kelas dalam proses pembelajaran disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.7 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran No Deskriptor Ya Tidak Keterangan 1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran √ 1 buah papan tulis, 1 buah whiteboard, 1 buah laptop dan viewer, 30 buah kursi dan meja 2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran √ Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan serius 3 Siswa membuat keributankegaduhan √ Ada 3 siswa yang ribut membicarakan hal-hal di luar materi pelajaran. 4 Siswa mengerjakan latihan soal √ Tidak ada latihan soal 5 Siswa aktif bertanya pada guru jika √ Hanya ada 1 siswa yang mengalami kesulitan bertanya pada guru karena mengalami kesulitan pada posting ke buku besar 6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal √ Pada saat siswa mampu menjawab pertanyaan guru 7 Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran √ Hal ini telihat ketika para siswa aktif mengikuti proses pembelajaran 8 Adanya sumber belajar dalam kelas yang mendukung proses pembelajaran √ Sumber belajar tidak ada di kelas tetapi ada di perpustakaan Catatan: lihat lampiran 23, hal. 207. Tabel 5.7 menunjukkan kondisi kelas selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing berlangsung. Dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa fasilitas yang ada di dalam kelas dapat mendukung proses pembelajaran. Walaupun ada 3 siswa yang ribut membicarakan hal-hal di luar pelajaran, kondisi kelas masih dapat terjaga dan masih cukup kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi belajar tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang permanen yang dilandasi dengan tujuan tertentu. Salah satu bentuk yang menunjukkan seorang siswa termotivasi adalah adanya keinginan untuk berhasil. Berikut ini disajikan deskripsi motivasi belajar siswa setelah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan role playing. Deskripsi motivasi belajar disajikan berdasarkan PAP II: Tabel 5.8 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus 1 Skala Motivasi Belajar Siswa Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria 69 – 80 6 21 Sangat tinggi 60 – 68 13 46 Tinggi 54 – 59 8 29 Cukup 48 – 53 1 4 Kurang 5 – 47 Sangat Kurang JUMLAH 28 100 - Catatan: lihat lampiran 30, hal. 224. Tabel 5.8 adalah tabel yang menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa pada siklsu 1. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 21, Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi adalah 46, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 29, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang adalah 4, dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat kurang adalah 0. Hasil perhitungan nilai mean = 62,21; median = 61,5; dan modus = 60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sesudah penerapan metode role playing ini dilakukan adalah dalam kriteria tinggi. e. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil analisis observasi terhadap motivasi belajar siswa. Berikut ini disajikan hasil evaluasi guru dan siswa: 1 Evaluasi a Kesan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran Tabel 5.9 Kesan Guru Mitra Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran b. Kesiapan Materi Ajar c. Kesiapan Bahan Ajar bukti transaksi, buku siklus akuntansi, dan bahan lainnya untuk keperluan pembelajaran d. Handout siswa e. Soal kuistes f. Kunci Soal g. Cara kerja siswa h. Suasana kelas Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat kondusif 2 Penilaian guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran: a. Siswa mendengarkan penjelasan guru b. Siswa mengikuti prosedur pembelajaran menggunakan metode role playing c. Siswa mengajukan pertanyaan d. Mitra mensimulasikan role playing e. Siswa bekerja sama dengan teman yang lainnya tanpa memandang suku dan ras f. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan role playing g. Siswa menyimpulkan sendiri tentang kegiatan pembelajaran h. Siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Ya, secara baik Ya Ya Ya Ya Ya Kurang Kurang, karena refleksi hanya tertulis Catatan: lihat lampiran 24, hal. 208. Tabel 5.9 adalah tabel yang menunjukkan kesan guru mitra setelah melaksanakan serangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Secara keseluruhan guru menilai pelaksanaan pembelajaran dan metode role playing yang diterapkan sudah baik. Hal tersebut tampak pada komponen pembelajaran seperti: RPP, materi ajar, bahan ajar, handout siswa, soal kuistes, kunci soal, dan cara kerja siswa yang dinilai baik oleh guru mitra. Pada saat pelaksanaan tindakanpembelajaran, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa juga mengikuti prosedur pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Selama pembelajaran berlangsung ada 1 siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru dan hal itu direspon positif oleh guru. Dalam kelompok, siswa dapat bekerja sama tanpa memandang suku dan ras. Siswa juga terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan role playing. Namun, ada beberapa komponen yang dirasa kurang baik dan perlu diperbaiki, yakni siswa kurang turut menyimpulkan tentang kegiatan pembelajaran dan merefleksikan proses pembelajaran hanya secara tertulis. Hal tersebut dikarenakan kurangnya waktu yang diberikan jika hanya diterapkan dengan 2 jam pelajaran. b Kesan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran Tabel 5.10 Kesan Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran No Aspek Yang Diamati Skala Penilaian SS S TS STS 1 Bagaimana mengenai proses pembelajaran: a. Pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa b. Suasana Kelas c. Kerjasama tim d. Penampilan guru 50 14 25 18 50 72 75 64 7 18 Berminat Tidak Berminat 2 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran role playing 100 Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya : a. Memilih peran 57 43 sendiri sesuai kemauan saya b. Memilih peran sendiri sesuai dengan kemampuan saya c. Mengacaukan kegiatan d. Bingung terhadap proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran role playing 57 18 21 43 82 79 Catatan: lihat lampiran 25, hal.209. Keterangan: SS = Sangat Senang S = Senang TS = Tidak Senang STS = Sangat Tidak Senang Tabel 5.10 menunjukkan evaluasi siswa setelah melaksanakan serangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Secara keseluruhan siswa menilai pelaksanaan pembelajaran dan metode role playing yang diterapkan sudah baik. Berkaitan dengan proses pembelajaran, siswa mengaku merasa senang. Hal ini tampak pada persentase mengenai proses pembelajaran pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa, suasana kelas, kerja sama tim, dan penampilan guru lebih dari atau sama dengan 50. Berkaitan dengan minat siswa, semua siswa berminat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Selama tindakan berlangsung, rata-rata siswa memilih peran sesuai dengan kemauan dan kemampuannya sendiri, tidak mengacaukan kegiatan, dan tidak bingung terhadap proses pembelajaran. 2 Pemaknaanrefleksi a Guru Tabel 5.11 Refleksi Guru terhadap Pelaksanaan Pembelajaran No Uraian Komentar 1 Manfaat yang diperoleh dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode role playing - Gambaran dan pemahaman materi Akuntansi lebih kontektual sehingga siswa dapat mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. - Proses pembelajaran lebih menyenangkan. - Dapat merangsang pengetahuan siswa agar lebih memahami materi melalui peran yang telah dimainkan oleh masing- masing siswa - Ada metode pembelajaran baru yang dapat digunakan siswa sebagai praktik Akuntansi. 2 Hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode role playing - Perlunya persiapan perencanaan, media dan bahan dalam jangka waktu lama yang akan digunakan untuk pembelajaran. - Membutuhkan waktu yang lama untuk layout tempat. 3 Siswa berminat dan aktif berkatifitas dalam - Ya, siswa berminat dan aktif dalam kegiatan menggunakan metode pembelajaran role playing pembelajaran. Kelas yang lain pun ingin merasakan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Catatan: lihat lampiran 26, hal. 217. Tabel 5.11 menunjukkan deskripsi refleksi guru setelah melaksanakan serangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing melalui lembar refleksi dan hasil wawancara lampiran 27 hal. 218. Hambatan yang dihadapi selama perencanaan dan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing berlangung, yakni perlunya persiapan perencanaan, media dan bahan dalam jangka waktu lama yang akan digunakan untuk pembelajaran dan membutuhkan waktu yang lama untuk layout tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sehingga waktu yang digunakan untuk pembelajaran berkurang. Sedangkan Manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan serangkaian proses pembelajaran, antara lain: 1 Gambaran dan pemahaman materi Akuntansi lebih kontektual sehingga siswa dapat mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan. 2 Proses pembelajaran lebih menyenangkan. 3 Dapat merangsang pengetahuan siswa agar lebih memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa melalui peran yang telah dimainkan oleh masing-masing siswa. 4 Ada metode pembelajaran baru yang dapat digunakan siswa sebagai praktik Akuntansi. Selama proses pembelajaran, siswa pun aktif dan berminat mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran. Namun, dalam pelaksanaannya, ada kegiatan-kegiatan yang perlu diperbaiki yakni pada akhir pelajaran, siswa dan guru kurang menyimpulkan dan merefleksikan pembelajaran. Setelah adanya PTK ini, guru akan melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing yang akan digunakan sebagai praktik akuntansi perusahaan jasa. Hal tersebut dilakukan guru sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran siswa di kelas terutama dalam hal motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi Akuntansi khususnya siklus akuntansi perusahaan jasa. b Siswa Tabel 5.12 Refleksi siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran No Uraian Komentar 1 Manfaat yang saya peroleh dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran • Mengetahui bagian-bagian dan tugas masing-masing bagian dalam perusahaan. • Lebih mengetahui semua tugas dalam bagian akuntansi, keuangan, kurir bagian penjualanpembelian, dan pihak diluar perusahaan pada role playing kehidupan nyata. • Lebih mudah dan paham terhadap siklus akuntansi perusahaan jasa secara nyata • Lebih bisa menguasai materi pelajaran Akuntansi. • Bisa merasakan cara kerja yang nyata. • Dapat mengetahui lebih jelas lagi transaksi-transaksi yang terjadi dalam pembelajaran Akuntansi • Dapat mengetahui bagaimana praktik akuntansi dan belajar bekerja sama dalam satu tim. • Pengalaman sebagai seorang akuntan dan belajar bekerja di perusahaan. 2 Hambatan yang saya temui selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran role playing • Waktu yang dialokasikan untuk proses pembelajaran kurang. • Proses pembelajaran terlalu cepat. • Bingung pada saat pengerjaan ke buku praktik akuntansi perusahaan jasa pada bagian akuntansi. Catatan: lihat lampiran 28, hal. 220. Tabel 5.12 adalah deskripsi refleksi siswa terhadap proses pembelajaran. Menurut seluruh siswa ada banyak manfaat yang diperoleh dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing, antara lain: 1 Siswa dapat mengetahui bagian-bagian dan tugas masing- masing bagian dalam perusahaan. 2 Siswa dapat lebih mengetahui semua tugas dalam bagian akuntansi, bagian keuangan, kurir, dan pihak diluar perusahaan dalam kehidupan nyata. 3 Siswa lebih mengerti dan memahami siklus akuntansi perusahaan jasa secara nyata. 4 Lebih bisa menguasai materi akuntansi pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa. 5 Dapat lebih mengetahui transaksi-transaksi yang terjadi dalam pembelajaran akuntansi. 6 Dapat mengetahui bagaimana praktik akuntansi yang sesungguhnya dan belajar bekerja sama dalam satu tim. 7 Seolah-olah telah memiliki pengalaman sebagai seorang akuntan dan belajar bekerja diperusahaan. Sedangkan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing adalah kurangnya waktu dalam proses pembelajaran, menentukan batas waktu dalam setiap transaksi terlalu cepat, kelas agak ramai, dan siswa yang berperan sebagai bagian akuntansi mengalami sedikit kebingungan pada saat pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Setelah melaksanakan PTK ini, siswa berminat kembali untuk melaksanakan metode pembelajaraan dengan menggunakan metode role playing. Siswa merasakan bahwa metode role playing ini menyenangkan dan lebih mudah memahami materi pelajaran Akuntansi khususnya siklus akuntansi perusahaan jasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa menilai pada siklus 1 ini menunjukkan bahwa keseluruhan perangkat dan proses pembelajaran sudah cukup baik dan berjalan dengan lancar. 3 Penyimpulan a Perencanaan – Tindakan Sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan tindakan dalam PTK ini ada hal-hal yang sudah baik dan ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Hal-hal yang sudah baik yakni guru dan peneliti telah merencanakan penelitian dengan baik sehingga tindakan pembelajaran pun berjalan dengan lancar. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yakni waktu yang dialokasikan untuk proses pembelajaran kurang sehingga proses pembelajaran berlangsung terlalu cepat, dan siswa mengalami kebingungan pada saat pengerjaan ke buku praktik Akuntansi perusahaan jasa. b Guru dan peneliti menyimpulkan dengan pelaksanaan PTK ini, motivasi belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran Akuntansi mengalami peningkatan. Hal-hal yang menyebabkan peningkatan motivasi belajar siswa adalah pembelajaran yang bersifat student centered dimana siswa aktif melakukan kegiatan pembelajaran dan metode pembelajaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya di kelas. Oleh karena tujuan pembelajaran ini telah dicapai, maka pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus 2.

B. Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

PENINGKATAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Role Playing.

0 3 16

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYAMPAIKAN PESANMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Upaya Peningkatan Keterampilan Menyampaikan Pesan Melalui Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas VI SDN 03 Jati

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelaj

0 1 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Ka

0 1 11

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkra

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkra

0 0 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING.

0 1 4

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS X.2 SMA N 1 TALAMAU

0 0 12

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 252