E. Kerangka Teoritik
Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
Uno, 2008:1. Dalam proses pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar mengajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai Sardiman,1986:75. Sebagai pendidik,
guru harus mampu memotivasi siswa untuk beraktivitas dalam proses pembelajaran. Ketika peserta didik termotivasi untuk melakukan aktivitas, maka
akan tampak partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karenanya, motivasi merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran.
Dimana motivasi sebagai dorongan atau keinginan untuk melakukan sesuatu atau berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Motivasi siswa dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan proses pembelajaran. Motivasi belajar siswa akan
mempengaruhi partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Guru sebagai motivator hendaknya memiliki strategi atau cara untuk meningkatkan motivasi
siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi siswa
yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Role playing adalah salah satu metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa melalui pemeranan langsung terhadap materi ajar yang dipelajari
dan mengandung unsur menyenangkan. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode role playing ini terdapat tiga tahapan yaitu Zaini,
2008:104: 1 perencanaan dan persiapan; 2 interaksiimplementasi; 3 refleksi dan evaluasi. Dalam metode ini, semua peserta akan ikut berpartisipasi
dalam proses pembelajaran. Metode
role playing ini akan diterapkan pada mata pelajaran Akuntansi dengan pokok bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Dalam penerapannya,
siswa akan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan beranggotakan empat orang. Setiap anggota dalam kelompok mendapatkan
perannya masing-masing sesuai dengan kemampuannya dan mempraktikkannya. Ada yang mempraktikkan bagian kurir yang bertugas melakukan transaksi
keuangan, bagian keuangan yang bertugas mengelola masuk dan keluarnya uang, bagian akuntan yang bertugas membuat siklus Akuntansi perusahaan jasa
dari pencatatan transaksi ke dalam jurnal hingga perekapan pada neraca saldo, dan pihak luar perusahaan yang bertugas menyediakan bukti transaksi keuangan
yang berperan sebagai toko, pelanggan, dan pemilik perusahaan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di tempat penelitian,
menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah dalam mengikuti pembelajaran Akuntansi. Di kelas guru menerapkan metode pembelajaran
ceramah. Hal tersebut menyebabkan aktivitaspartisipasi siswa dalam pembelajaran sangat rendah. Hal ini terbukti masih dijumpai siswa yang jenuh
mengikuti pelajaran, mengantuk, dan mengobrol dengan teman yang lainnya. Dengan kondisi ini, metode role playing dapat diterapkan dalam kelas sebagai
upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena dalam pembelajaran menggunakan metode role playing semua siswa diajak untuk beraktivitas
mempraktikkan masing-masing perannya sesuai dengan materi ajar. Dengan melakukan aktivitas dalam pembelajaran siswa akan termotivasi dalam proses
pembelajaran.
32
BAB III METODE PENELITIAN