Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode

pembelajaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya di kelas. Oleh karena tujuan pembelajaran ini telah dicapai, maka pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus 2.

B. Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode

Pembelajaran Role Playing Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan. Dalam proses pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Analisis komparatif ini dilakukan untuk melihat perubahan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah PTK. Berikut ini dipaparkan analisis komparasi deskriptif motivasi belajar siswa dalam bentuk tabel: Tabel 5.13 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa Skala Motivasi Belajar Siswa Kriteria Motivasi Pra Penelitian Siklus 1 Perubahan 69 – 80 Sangat tinggi 21 Ada peningkatan sebesar 21 60 – 68 Tinggi 11 46 Ada peningkatan sebesar 35 54 – 59 Cukup 25 29 Ada peningkatan sebesar 4 48 – 53 Kurang 53 4 Ada penurunan sebesar 49 5 – 47 Sangat Kurang 11 0 Ada penurunan sebesar 11 JUMLAH - 100 100 - Catatan: lihat lampiran 31, hal. 227. Tabel 5.13 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa pada masa pra penelitian dan siklus 1 kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut tampak bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada masa pra penelitian atau sebelum penerapan metode pembelajaran role playing persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 0, setelah menggunakan metode pembelajaran role playing persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi meningkat sebesar 21, sehingga menjadi 21. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi adalah 11, setelah menggunakan metode pembelajaran role playing persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi meningkat sebesar 35, sehingga menjadi 46. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 25, setelah menggunakan metode pembelajaran role playing persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup meningkat sebesar 4, sehingga menjadi 29. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang adalah 53, setelah menggunakan metode pembelajaran role playing persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang menurun sebesar 49, sehingga menjadi 4. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat kurang adalah 11, setelah menggunakan metode pembelajaran role playing persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang menurun sebesar 11, sehingga menjadi 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role playing pada mata pelajaran Akuntansi dengan pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa mulai dari pencatatan transaksi ke dalam jurnal sampai dengan perekapan neraca saldo sesudah penyesuaian memberi dampak meningkatnya motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta dengan kriteria sangat tinggi sebesar 21 dan dengan kriteria tinggi sebesar 35. Hal ini juga didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 52,89; median = 52,5; modus = 51 pada saat sebelum penelitian dilaksanakan dan nilai mean = 62,21; median = 61,5; modus = 60 pada saat sesudah saat penelitian dilaksanakan.

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

PENINGKATAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Role Playing.

0 3 16

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYAMPAIKAN PESANMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Upaya Peningkatan Keterampilan Menyampaikan Pesan Melalui Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas VI SDN 03 Jati

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelaj

0 1 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Ka

0 1 11

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkra

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkra

0 0 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING.

0 1 4

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS X.2 SMA N 1 TALAMAU

0 0 12

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 252