belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengalaman, keterampilan dan nilai sikap. Beberapa pengertian di atas mengatakan bahwa belajar pada intinya
perubahan tingkah laku yang dipengaruhi oleh lingkungan. Peserta didik mendapatkan pengalaman-pengalaman baru lewat proses belajar. Berbagai
pengalaman-pengalaman yang didapat nantinya akan mempengaruhi perubahan tingkah laku yang mencakup banyak aspek seperti : keterampilan,
sikap, kebiasaan, dan juga pemahaman yang semuanya itu dikarenakan karena adanya proses belajar. Perubahan tingkah laku ini yang nantinya akan menjadi
indikator terjadinya proses pembelajaran yang dinamakan hasil belajar.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku,
baik pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan peserta didik sehingga lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar dapat diketahui melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
pencapaian tujuan pembelajaran Purwanto, 2008. Menurut Gagne dalam Supriyono 2009, prestasi belajar meliputi 5 ranah,
yaitu keterampilan motorik, informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif dan sikap
Sedangkan menurut Bloom dalam Sudjana 1989 hasil belajar dibagi menjadi 3 ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni aspek pengetahaun atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut sebagai kognisi tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya adalah kognisi tingkat tinggi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan
refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek
peilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah yang dijabarkan Bloom, guru paling banyak menilai siswa melalui ranah kognitif karena ranah ini berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan ajar. Hasil belajar dapat dinilai dengan menggunakan patokan atau kriteria
penilaian. Menurut Warijan 1984, informasi mengenai hasil belajar dapat digunakan sebagai berikut :
a Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru mendesain program pembelajaran yang apabila dilaksanakan akan mengisi selisih antara
apa yang telah dicapai oleh siswa dengan apa yang dikehendaki oleh tujuan pengajaran.
b Dengan mengetahui hasil belajar siswa dari waktu ke waktu, proses kemajuan dan kemunduran belajar siswa, dapat diikuti untuk maksud-
maksud memberikan motivasi belajar. c Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru mengidentifikasi
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dan konselor pengajaran mendiagnosa kesulitan belajar siswa dalam rangka memberikan
bimbingan dan konseling pengajaran. d Dengan mengetahui hasil belajar siswa, dapat diramalkan keberhasilan
belajar siswa di masa depan. e Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat menetapkan siswa
dalam kualifikasi tertentu lulustidak lulus, menetapkan peringkat siswa dalam prestasi
belajar siswa rangking hasil ujian, menggolongkan siswa dalam kelompok tertentu pandai atau kurang
pandai serta menyeleksi siswa untuk maksud-maksud tertentu. f Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa termotivasi untuk belajar
lebih bersemangat, tekun dan teliti.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar