8 Emotional Activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tegang, tenang dan gugup.
Adapun aktivitas siswa yang ingin peneliti amati memiliki indikator- indikator sebagai berikut :
1 Oral Activities Seperti memberikan ide kepada kelompoknya, menanyakan kepada
anggota kelompoknya jika ada permasalahan yang tidak dimengerti. 2 Listening Activities
Mendengarkan ide dari kelompoknya. 3 Writting Activities
Mengisi angket di setiap awal dan diakhir siklus. 4 Mental Activities
Berani mengambil keputusan atas jawaban yang telah didiskusikan di dalam kelompok diskusi dalam proses pembelajaran
5 Emotional Activities Menaruh minat akan pembelajaran yang telah diberikan oleh guru.
E. Pembelajaran PAIKEM
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, efektif dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan
sebagai: pendekatan mengajar approach to teaching yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai
penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa
merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan konsep dan keterampilan yang diajarkan. Supriyono, 2009
Pembelajaran PAIKEM memiliki karakteristik sebagai berikut : a Berpusat pada siswa
b Belajar yang menyenangkan joyfull learning c Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu
competency-based learning d Belajar secara tuntas mastery learning
e Belajar secara berkesinambungan continous learning f Belajar sesuai dengan ke-kini-an dan kedisinia-an contextual learning
Pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga merupakan salah satu strategi pembelajaran PAIKEM karena menekankan pada aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kreativitas siswa diasah untuk bekerja sama di dalam permainan, dan di dalam proses pembelajaran siswa
tidak merasa bosan dan justru pembelajaran terasa menyenangkan apabila dilakukannya prinsip belajar sambil bermain.
Seorang anak dapat mengembangkan rasa harga diri melalui bermain, karena dengan bermain dia
memperoleh kemampuan untuk menguasai tubuhnya, benda-benda, dan keterampilan sosial. Melalui bermain anak dapat mengerti cara berinteraksi
dan belajar mengkreasikan pengetahuan. Bermain juga merupakan cara dan jalan anak berpikir dan menyelesaikan masalah, mereka membutuhkan
pengalaman langsung dalam interaksi sosial agar mereka memperoleh dasar kehidupan sosial.
F. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan
media seharusnya menjadi perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara dan media juga merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar. Sedangkan pembelajaran
adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Maka media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
informasi oleh guru kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa yang pada akhirnya dapat menjadikan
siswa belajar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat berfungsi sebagai saluran atau perantara komunikasi dalam kegiatan pendidikan agar
berlangsung secara efesien dan efektif. Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1992:2
Pemanfaatan media
di dalam
pembelajaran diharapkan
dapat mempertinggi hasil belajar yang akan dicapai. Sudjana dan Rivai 2009:2,
berpendapat bahwa dengan adanya media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Hal ini dikarenakan dengan adanya media pembelajaran,
metode belajar akan lebih bervariasi, dan tidak bosan dan pada akhirnya akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Selain itu bahan ajar yang ingin diajarkan akan jelas maknanya sehingga akan
dapat lebih dipahami siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
Terbatasnya media yang digunakan di dalam kelas diduga merupakan satu penyebab lemahnya hasil belajar siswa. Dengan demikian, penggunaan media
dalam pembelajaran di kelas merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Salah satu upaya yang ditempuh adalah bagaimana menciptakan
situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggunakan media pembelajaran. Salah satu bentuk media
pembelajaran ialah media permainan. Dengan adanya media permainan diharapkan dapat menumbuhkan kesenangan maupun mengembangkan
informasi pada anak Sudono, 2000. Selain itu, dengan adanya media permainan di dalam proses pembelajaran dapat menciptakan atmosfer
menggembirakan yang penting bagi perkembangan anak. Misalnya bagi perkembangan beberapa aspek belajar yaitu kognisi, motorik, emosi dan sosial
sehingga bermain sebagai ekspresi kegembiraan menjadi penting perannya dalam menciptakan iklim belajar yang baik bagi anak
G. Belajar Sambil Bermain