34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air limbah tahu untuk pertumbuhan
tanaman sawi caisim. Adapun variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut :
1 Variabel kontrol : Benih tanaman sawi, media tanam, umur tanaman,
dan waktu penyiraman 2
Variabel bebas : Konsentrasi air limbah tahu yaitu 10, 20 dan 30 3
Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman sawi meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada April-Juni 2015 yang pelaksanaannya dilakukan di Kebun Anggur Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan Laboratorium Pusat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
C. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, cangkul, ember, paranet, plastik, paku, kawat, bambu, sekop, gunting, gayung,
handsprayer, neraca analitik, oven listrik, pengaduk, timbangan, botol
mineral, pH meter, gelas ukur dan alat-alat lain yang mendukung
pelaksanaan penelitian ini.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tanaman caisim Brassica juncea L., air limbah tahu, EM4, tanah, air,
peptisida organik, tetes tebu, katul, tanah bambu, air dan alumunium foil.
D. Cara Kerja 1. Penelitian di Lapangan
a Penanaman Sawi
1 Persemaian Tanaman Sawi Caisim
Penelitian di lapangan di mulai dengan persemaian. Persemaian dilakukan pada tanggal 15 April 2015 dengan menanam benih
tanaman caisim Brassica juncea L. pada polybag ukuran 25x25 cm. Media tanam yang digunakan berupa tanah. Media
semai atau tempat persemaian sebelum di tanam benih disiram air terlebih dahulu hingga lembab. Setelah itu, benih disebarkan
pada polybag yang sudah diisi dengan media tanam. 2
Pengolahan Lahan dan Media Tanam Tanah Pengolahan lahan dilakukan pada tanggal 20 April 2015.
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan areal dari gulma dan tanaman yang telah mati. Kemudian lahan tersebut
dibuat dirumah-rumahan untuk tempat penanaman. Lahan dikelilingi dengan paranet dan plastik sebagai penutup.
Pengolahan media tanam dilakukan pada tanggal 25-26 April 2015. Pengolahan media tanamnya tanah berupa campuran
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Polybag yang digunakan untuk mengisi media tanam berukuran 35x35
cm. 3
Pemindahan Bibit Penanaman Pemindahan bibit dilakukan pada tanggal 1 Mei 2015. Setelah
tanaman sawi caisim tumbuh, dipilih tanaman yang seragam sebanyak 50 tanaman dan dipindahkan ke dalam polybag yang
telah disiapkan. Tanaman sawi yang dipilih tinggi dan jumlah daunnya harus sama agar pada saat perlakuan tanaman yang
digunakan seragam pertumbuhannya. 4
Aklimatisasi Aklimatisasi dilakukan selama 6 hari, mulai dari pemindahan
bibit tanaman sampai diberikan perlakuan air limbah tahu. Aklimatisasi dilakukan untuk memberikan penyesuaian atau
adaptasi terhadap tanaman setelah pemindahan ke polybag. 5
Penyisipan Penyisipan penyulaman dilakukan guna mengganti tanaman
yang rusak akibat hama, penyakit, ataupun kerusakan mekanisme yang lainnya. Penyisipan dilakukan paling lama 12
hari setelah pindah tanam.
6 Pemberian Perlakuan
Pemberian perlakuan dilakukan pada tanggal 7 Mei 2015. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol
air, air limbah tahu dosis berbeda-beda, dan pupuk cair EM4. Setiap perlakuan terdapat 10 replikasi tanaman, sehingga
seluruh tanaman sebanyak 50 tanaman. 7
Pemeliharaan Penyiraman
Penyiraman air limbah tahu dilakukan pada hari Senin dan Kamis yaitu pukul 16.00-17.00 WIB secara merata pada
seluruh tanaman dengan menggunakan gelas ukur dan gayung.
Penyiangan Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan
mencabut gulma yang tumbuh di sekitar polybag maupun lahan tanam.
Pencegahan Hama Usaha untuk mencegah serangan hama dilakukan dengan
menyemprotkan peptisida organik “PESONA” PT. Natural
Nusantara dengan konsentrasi yang telah dianjurkan. 8
Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Tanaman sawi caisim mulai diukur saat pada tanggal 5 Mei
2015. Pengukuran pertumbuhan tanaman sawi caisim dilakukan
seminggu 2 kali pengukuran. Pengukuran dilakukan setiap hari selasa dan jumat. Data yang diamati adalah tinggi tanaman dan
jumlah daun pada masing-masing perlakuan. 9
Panen Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 32 hari
setelah tanam.
b Pembuatan Mol
Langkah kerja sebagai berikut : menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu. Menimbang katul sebanyak 2 kg
dan tanah bambu sebanyak 2 kg. Masukkan tetes tebu sebanyak 2 botol dan tambahkan air sebanyak 120 liter, kemudian aduk hingga
tercampur. Tutup rapat-rapat dan didiamkan hingga ± 1 minggu, kemudian siap digunakan.
c Fermentasi Air Limbah Tahu
Langkah kerja sebagai berikut : siapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu. Cuci botol mineral hingga bersih,
kemudian siapkan air limbah tahu sebanyak 500 ml dan masukkan ke dalam botol mineral. Tambahkan mol yang sudah jadi sebanyak
500 ml ke dalam botol mineral tersebut. Tutup botol mineral hingga rapat dan kocok sampai tercampur. Diamkan selama 1 hari dan
fermentasi air limbah tahu siap digunakan untuk penyiraman. Fermentasi air limbah tahu dibuat sekali untuk selama penyiraman.
2. Pengamatan di Laboratorium a. Penimbangan Berat Basah
Setelah selesai panen maka tanaman sawi caisim Brassica juncea L.
ditimbang menggunakan timbangan analitik. Penimbangan dilakukan pada setiap masing-masing perlakuan kemudian dicatat
hasilnya kedalam tabel.
b. Berat Kering Tanaman
Tanaman sawi caisim Brassica juncea L. yang telah dijemur di bawah sinar matahari kemudian di oven selama 48 jam. Sebelum di
oven, tanaman sawi caisim Brassica juncea L. dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan alumunium foil setiap perlakuan dan
berikan label pada masing-masing perlakuan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pada saat penimbangan dan pendataan. Setelah 48 jam,
tanaman sawi caisim Brassica juncea L. diangkat dan kemudian ditimbang pada timbangan analitik. Penimbangan ini dilakukan
sampai berat sawi konstan.
E. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan percobaan dalam polybag yang dilakukan di green house. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL
berkelompok atau Randomized Complete Blok Design RCBD. Adapun kombinasi perlakuan yaitu 3 perlakuan, sebagai berikut :
Kelompok 1 : Kontrol K = 1000 ml air 100 mltanaman dilakukan setiap hari senin dan
kamis. Kelompok 2 : Air Limbah Tahu
Konsentrasi 10 = 100 mlliter 100 mltanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis.
Konsentrasi 20 = 200 mlliter 100 mltanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis.
Konsentrasi 30 = 300 mlliter 100 mltanaman dilakukan setiap hari senin dan kamis.
Kelompok 3 : EM4 Kontrol positif EM4 = 10 mlliter 100 mltanaman dilakukan setiap hari senin dan
kamis.
Jumlah replikasi blok = 10 replikasi Jumlah plot blok = 5 plot
Jumlah seluruh plot = 50 plot Jumlah tanamanplot = 10 tanaman
Jumlah seluruh tanaman = 50 tanaman
F. Desain Penelitian