Kadar Protein Terlarut Hasil Analisis Produk Minuman Sinbiotik Umbi Bengkuang.

63 H asil dan Pembahasan Pemanf aat an U mbi Bengkuang Pachyrrizus erosus U nt uk M inuman Sinbiot ik 63 asam juga akan meningkat sehingga nilai pH minuman sinbiotik semakin menurun. Hal ini didukung oleh Koswara 1992, asam laktat yang dihasilkan menyebabkan penurunan pH dan meningkatkan keasaman. Dan menurut Wibowo 1990 dalam Zubaidah 2006 yang menyatakan bahwa nilai pH dipengaruhi oleh asam yang dihasilkan, karena peningkatan dari asam laktat akan mengakibatkan semakin banyaknya ion H yang dibebaskan. Bertambahnya ion H bebas menyebabkan pH menurun.

4. Kadar Protein Terlarut

Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 6, dapat diketahui bahwa terdapat interaksi yang nyata p ≤ 0,05 antara perlakuan konsentrasi susu skim dan starter dan masing-masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang yang dihasilkan. Nilai rata-rata Protein Terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang pada perlakuan konsentrasi susu skim dan konsentrasi starter dapat dilihat pada Tabel IV.6 Tabel IV.6 Nilai rata-rata Protein Terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang pada perlakuan konsentrasi susu skim dan konsentrasi starter Susu Skim Konsentrasi Starter Rata-rata Protein Terlarut Notasi DMRT 5 10 15 20 2 4 6 2 4 6 2 4 6 0.2167 0.3533 0.4267 0.3300 0.4233 0.4733 0.3667 0.4933 0.5267 a c e b e f d g h - 0,01040 0,0109 0,00990 0,01070 0,01107 0,01127 0,01133 0,01120 Keterangan : Nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada p ≤ 0,05 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 H asil dan Pembahasan Pemanf aat an U mbi Bengkuang Pachyrrizus erosus U nt uk M inuman Sinbiot ik 64 Tabel IV.6 menunjukkan bahwa besarnya protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang berkisar antara 0,2167 – 0,5267. Konsentrasi susu skim 20 dan konsentrasi starter 6 memberikan protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang yang tertinggi yaitu 0,5267, sedangkan perlakuan konsentrasi susu skim 10 dan konsentrasi starter 2 memberikan protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang terendah yaitu 0,2167. Hubungan antara perlakuan konsentrasi susu skim dan konsentrasi starter terhadap protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang dapat dilihat pada Gambar IV.4. Gambar IV.4 Hubungan antara perlakuan konsentrasi susu skim dan konsentrasi starter terhadap protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang Gambar IV.4 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi susu skim dan konsentrasi starter yang ditambahkan protein terlarut minuman sinbiotik umbi bengkuang juga mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya konsentrasi susu skim dan konsentrasi starter yang ditambahkan maka pertumbuhan Lactobacillus casei akan meningkat yang mengakibatkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 H asil dan Pembahasan Pemanf aat an U mbi Bengkuang Pachyrrizus erosus U nt uk M inuman Sinbiot ik 65 karena nutrisi yang tersedia juga meningkat sehingga mengakibatkan semakin meningkatnya degradasi protein menghasilkan senyawa peptida yang lebih sederhana. Hal ini didukung oleh Marshall 2003 yang menyatakan bahwa susu skim merupakan bahan padatan bukan lemak yang mengandung protein, laktosa, vitamin, dan mineral. Widodo 2003 yang menyatakan bahwa agar dapat tumbuh pada media susu, bakteri asam laktat harus mampu untuk memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam amino dari proses proteolisis.

5. Total Padatan Terlarut