36
8. Sistimatika Penulisan Tesis
Dalam  penulisannya  tesis  ini  akan  di  bagi  menjadi  lima  bab,  dan  masing- masing  bab  akan  memiliki  keterkaitan  antara  satu  dengan  yang  lain.  Pada  bab
pertama tesis ini akan diuraikan latar belakang masalah yang menjadi titik berangkat, serta rumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, studi pustaka, kerangka
teori, metodologi penelitian dan sistimatika penulisan. Dalam bab kedua penulis menguraikan mengenai pengertian kaum intelektual,
modal budaya dan simbolik, serta peran dan posisi kaum intelektual dalam kehidupan masyarakat maupun akademik.
Dalam  bab  ketiga  penulis  akan  menganalisis  peran  intelektual  dalam kehidupan  masyarakat  dengan  mengunakan  analisa  teoritik,  dan  juga  untuk
merepresentasikan  bagaimana  kaum  intelektual  secara  umum  memposisikan  diri mereka dengan berbekal  modal-modal  yang dimiliki dalam kehidupan sosial. Selain
itu  penulis  juga  akan  menjelaskan  seperti  apa  tanggung  jawab  sosial  dan  moral sebagai kaum intelektual yang hidup di arena perguruan tinggi dan dalam lingkungan
masyarakat dengan menggunakan konsep habitus dan arena. Dalam  bab  keempat  penulis  akan  mengambarkan  konflik  dan  karakteristik
konflik  1999-2000  yang  terjadi  di  Maluku  Utara  serta  upaya-upaya  penyelesaian konflik  yang  dilakukan  oleh  pemerintah,  kaum  intelektual,  dan  tokoh  masyarakat
setempat. Pada  bab  kelima  akan  dibahas  tentang  peran  dan  posisi  kaum  intelektual
Maluku  Utara  ketika  berada  dalam  suasana  konflik  di  Maluku  Utara,  pembentukan
37
identitas  intelektual  di  dalam  konflik  yang  terjadi  serta  hubungan  antara  modal budaya, dan modal simbolik dalam konflik tersebut.
Sementara itu pada bab enam penulis akan menyimpulkan beberapa hal pokok dari  tesis  ini,  yang  dimulai  dari  bab  pertama  sampai  bab  kelima  yang  dianggap  inti
dari  penelusuran  penulis  atas  peran  dan  posisi  kaum  intelektual  serta  identitasnya dalam konflik Maluku Utara.
38
BAB II KAUM INTELEKTUAL:
KAJIAN MENGENAI REPRODUKSI PENGETAHUAN DAN PRAKTIK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Pada  bab  ini  akan  diuraikan  mengenai  pengertian  kaum  intelektual,  modal budaya dan modal simbolik. Selain pengertian kaum intelektual dan modal  tersebut,
pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai peran kaum intelektual dalam kehidupan sosial-budaya.
1.
Siapakah Kaum Intelektual  Itu
Dilihat dari sudut sejarah kaum intelektual pertama-tama dalam tradisi filsafat dapat  dikatakan  kaum  sophis  Protagoras,  Gorgias,  Hippias,  Prodikos  yang
mengalami dekadensi di zaman Sokrates dan Plato, tetapi sampai abad ke-17, kaum intelektual  belum  merupakan  suatu  lapisan  masyarakat  yang  sadar  akan  dirinya.
46
Dengan  kata  lain,  mereka  kaum  sophis  masih  saja  hidup  di  menara  gading  yang sibuk  mengajarkan  pengetahuan  tanpa  mempraktikan  pengetahuan  tersebut  pada
kepentingan  masyarakat.  Oleh  karena  itu,  pengertian  mengenai  intelektual  masih mengalami  perbaharuan.  Baru  pada  abad  ke-18,  kata  intelektual  digunakan  dalam
bahasa Prancis, yakni intellectuel untuk melancarkan protes dalam kasus Dreyfus.
46
Wiratmo Soekito. Ketakterlanggaran Batas-Batas Kultural, dalam Aswab Mahasin  Ismed Natsir editor. Cendekiawan dan Politik. Jakarta: LP3S, hlm 167.