Lokasi penelitian Jenis Penelitian Teknik Penentuan Informan

31 politik, menyebut fenomena semacam itu sebagai banalisasi kejahatan menjadi biasanya suatu tindak kejahatan. Bagaimana kejahatan bisa dilakukan oleh orang- orang tanpa ada perasaan bersalah? Beberapa hal dapat menjawab pertanyaan ini: korban kekerasan dibuat impersonal, lemahnya pertimbangan reflektif para pelaku kekerasan, impunity, dan fanatisme. 43 Posisi intelektual dalam konflik di Maluku Utara mencerminkan suatu upaya untuk membentuk identitas sosial sebagai individu yang mengkonstruksi dunia di sekitar mereka. Mereka dapat bertindak dalam pengertian praktis dengan cara mengorganisasi tindakan mereka. Intelektual terdominasi melalui arena yang dikuasai oleh elite lokal. Sebab dalam semua masyarakat prinsip dominasi dalam pengorganisasian sosial selalu ada yang menguasai dan dikuasai. Semuanya tergantung dari pertarungan modal di dalam arena yang dimiliki untuk mendapat pengakuan sosial.

7. Metodologi penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Maluku Utara dengan sasaran penelitian pada kaum intelektual saat gejolak konflik di Maluku Utara pada tahun 1999-2000. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah pertimbangan intelektual, yang untuk mengetahui bagaimana peran dan posisi kaum intelektual serta seperti apa 43 Lihat Haryatmoko. Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Buku Kompas, Cetakan kedua 2004, hlm 99. 32 pembentukan identitas mereka di Maluku Utara pada saat konflik terjadi. Untuk mengetahui itu semua, penulis melakukan penelitian di lokasi tersebut.

b. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural generatif. 44 Tujuannya adalah untuk mendapatkan data-data dan makna yang bersifat komparatif mengenai peran, posisi, dan identitas kaum intelektual pada konflik di Maluku Utara 1999-2000. Pendekatan strukturalisme generatif diharapkan dapat menjelaskan makna otonom intelektual dan asal-usul intelektual dalam arena kehidupan sosial dengan melihat relasi antara individu dan masyarakat, maupun antara struktur obyektif dan subyektif. Dengan demikian dapat membantu penulis dalam melihat posisi intelektual dalam arena kehidupan masyarakat.

c. Teknik Penentuan Informan

Dalam rangka untuk memperoleh data-data dan mencari makna indentitas dari kaum intelektual pada konflik di Maluku Utara, peneliti pertama-tama akan 44 Awalnya pendekatan strukturalisme mewarisi tradisi formalistik matematika, ekonomi, dan psikologi dan mengadopsi pendekatan analitik yang dikembangkan oleh semiotika. Strukturalisme berusaha mengidentifikasi dan memetakan setiap bagian di dalam sebuah sistem; satu peristiwa atau satu ra gkaia peristiwa dia ggap e iliki pola terte tu da pola i i ha ya dapat dite uka ketika kita menggunakan prespektif strukturalisme. Lihat Norman k Denzin Yvonna S. Lincoln Eds, Handbook of Qualitative Research. Terj, Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Cetakan Pertama 2009, hlm 619. 44 Selain itu strukturalisme mulai dikembangan salah satunya adalah Struktural generatif yang merupakan salah satu pendekatan metode Pierre Bourdieu untuk mendiskripsikan, memahami, dan memperhitungkan asal-usul agen-agen dan asal-usuk berbagai struktur serta kelompok sosial dan relasi antar subyek dan obyek. Harker Richard et al. Habitus X Modal+Ranah=Praktik, Komperhensif Kepada Pemikiran Pierre Bourdieu: Yogyakarta: Jalasutra. 2009, hlm 4. Bdk Arizal. Op.cit, hlm 160. 33 menentukan informan yang akan terlibat dalam pengumpulan data serta memiliki hubungan dengan fokus penelitian yang akan dikerjakan oleh penulis. Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini sebagai berikut: a Informan Kunci, yakni orang-orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi dan data-data mengenai posisi dan peran, serta identitas kaum intelektual pada konflik di Maluku Utara 1999-2000. b Informan Utama, yakni kaum intelektual yang pada waktu itu merasakan langsung bagaimana menempatkan posisi, peran, dan identitas pada konflik tersebut. c Informan Tambahan, yaitu individu-individu yang dianggap mengetahui dan dapat memberikan informasi tambahan tentang posisi, peran, dan identitas kaum intelektual di Maluku Utara pada saat konflik.

d. Teknik Pengumpulan Data