Interprestasi Model Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan program computer eviews 6,1 dapat dilihat hasil regresinya dibawah ini.

4.3.1 Interprestasi Model

Model pesamaan sebagai berikut: Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 +µ Berdasarkan hasil regresi linear dengan menggunakan program eviews 6.1 diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Regresi Jumlah Produksi Nilam Hasil Regresi Jumlah Produksi Nilam Sumber: Lampiran III Keterangan : Signifikan pada α = 1 Signifikan pada α = 5 Signifikan pada α = 10 LY = -0.774023 + 0.057698X1 + 9.96E-05X2 + 0.001946X3 + 0.113288X4 + 0.006740X5 – 4.52E- 05X6 t-stat = -1.443158 2.528484 2.593348 0.672815 1.376162 1.769308 -0.511692 R² = 0.741986 F-stat = 11.02375 Universitas Sumatera Utara Dari hasil estimasi diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen yakni lama bertanam nilam X1, luas lahan produktif X2, jumlah penggunaan pupuk X3, jumlah penggunaan tenaga kerja X4, biaya penyulingan X5 dan jarak antara permukiman dengan perkebunan nilam X6 terhadap variabel tidak bebas dependen variabel yakni jumlah produksi nilam Y sebagai berikut:

1. Lama Bertanam Nilam X1

Lama bertanam nilam mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0,057698 artinya apabila lama bertanam nilam bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0,057698 satuan, ceteris paribus.

2. Luas Lahan Produktif X2

Luas lahan produktif dalam penelitian ini mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0000,996, artinya apabila luas lahan produktif bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0000,996 satuan, ceteris paribus.

3. Penggunaan Pupuk X3

Jumlah penggunaan pupuk mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0,001946, artinya apabila jumlah penggunaan pupuk bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0,001946 satuan, ceteris paribus.

4. Penggunaan Tenaga Kerja X4

Penggunaan tenaga kerja mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0,113288, artinya apabila Universitas Sumatera Utara penggunaan tenaga kerja bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0,113288 satuan, ceteris paribus.

5. Biaya Penyulingan X5

Biaya penyulingan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0,006740, artinya apabila biaya penyulingan bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0,006740 satuan, ceteris paribus.

6. Jarak Antara Permukiman dengan Perkebunan Nilam X6

Jarak antara permukiman dengan perkebunan nilam mempunyai pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0000,452, artinya apabila jarak antara permukiman dengan perkebunan nilam bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0000,452 satuan, ceteris paribus.

4.3.2 Test of Goodnes of Fit 1. Koefisien Determinasi