1.3 Hipotesis
Hipotetis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dalam penelitian. Berdasarkan perumusan
masalah diatas maka untuk keperluan penelitian dibuat hipotetis sebagai berikut : 1.
Lama bertanam nilam berpengaruh positif terhadap tingkat produksi nilam di Kabupaten Pakpak Bharat, ceterius paribus.
2. Luas lahan produktif berpengaruh positif terhadap tingkat produksi Nilam di
Kabupaten Pakpak Bharat, ceterius paribus. 3.
Penggunaan pupuk berpengaruh positif terhadap tingkat produksi Nilam di kabupaten Pakpak Bharat, ceterius paribus.
4. Penggunaan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap tingkat produksi Nilam
di Kabupaten Pakpak Bharat, ceterius paribus. 5.
Biaya penyulingan berpengaruh negatif terhadap tingkat produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat, ceterius paribus.
6. Jarak antara permukiman dengan perkebunan Nilam berpengaruh negatif
terhadap tingkat produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat, ceterius paribus.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lama bertanam nilam terhadap tingkat produksi nilam di Kabupaten Pakpak Bharat
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh luas lahan produktif terhadap tingkat
produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat 3.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan pupuk terhadap tingkat produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan tenaga kerja terhadap
tingkat produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat 5.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya penyulingan terhadap tingkat produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jarak antara pemukiman dengan
perkebunan Nilam terhadap tingkat produksi Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangan ilmu pengetahuan Ekonomi khususnya di bidang Ekonomi Pertanian.
2. Sebagai bahan literature atau refrensi dalam melakukan penelitian dibidang
Ekonomi yang terkait dengan permasalahan yang sama. 3.
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat, terutama para pengambil keputusan maupun pelaksana pembangunan daerah
dalam merumuskan perencanaan dan kebijakan pembangunan daerah yang berkaitan dengan peningkatan produksi Nilam, khususnya dinas Pertanian
Kabupaten Pakpak Bharat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Ilmu Ekonomi Pertanian
Ilmu ekonomi pertanian adalah termasuk dalam kelompok ilmu – ilmu kemasyarakatan yaitu ilmu yang mempelajari prilaku dan upaya serta
hubungannya antar manusia. Dalam hal ini yang dipelajari adalah prilaku petani dalam kehidupan pertanianny, dan mencakup juga persoalan ekonomi lainnya
yang langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran, dan konsumsi petani. Menurut Kalson A tohir, pertanian adalah suatu usaha yang meliputi
bidang-bidang seperti bercocok tanam pertanian dalam arti sempit, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pengelolaan hasil bumi pertanian dalam arti
luas. Dimana bahan-bahan atu zat-zat anorganis dengan bantuan tumbuhan dan hewan yang bersifat reproduktif dan usaha pelestariannya.
Dengan demikian, pertanian dapat didefenisikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari fenomena-fenomena dan persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan pertanian,baik secara mikro maupun makro. Dalam konteks PDRB sektor pertanian merupakan kegiatan pengusahaan dan pemanfaatan benda-
benda biologis hidup yang diperoleh dari alam dengan tujuan untuk konsumsi.
2.2 Pembagian Bidang-Bidang Pertanian