Perbandingan Daun dan Bagian Cabang Ukuran Ketel Ruang Lingkup Penelitian dan Daerah Penelitian Jenis Data dan Sumber Data

Namun dalam hal ini tempat penyulingan masih menggunakan satu tabung bahan baku ketel dengan kapasitas 30 kg. Metode ini menghasilkan minyak berkualitas dengan rendemen tinggi. Selain itu, proses penyulingan berjalan relatif lebih cepat yaitu hanya 3 jam. Dalam satu hari proses penyulingan dilakukan sebanyak empat kali. Dimana dalam satu kali produksi menghasilkan minyak nilam sebanyak 0,9 ons. Untuk menghasilkan jumlah minyak lebih banyak, pembuatan mesin suling dapat dilakukan dengan memisahkan beberapa tabung bahan baku 2 atau 3 buah dengan kapasitas yang sesuai dengan kemampuan boiler. Keberhasilan metode ini juga ditunjang oleh perlengkapan dan jenis bahan yang digunakan dalam penyulingan seperti bahan pipa pada bak penampungkolam air yang tersedia, serta jumlah dan kapasitas air dalam jumlah banyak, cukup, serta mengalir. Hal-hal lain yang harus Diperhatikan dalam Proses Penyulingan a. Bau Daun Daun yang baik akan berbau khas nilam tanpa disertai bau apak karena adanya penjamuran. Penjamuran dapat terjadi apabila pengeringan daun belum cukup kering.

b. Perbandingan Daun dan Bagian Cabang

Usahakan dalam memasukkan bagian cabang sedikit mungkin, karena bagian cabang kurang kandungan minyaknya. Dan hal ini akan menyebabkan rendahnya kadar minyak rata-rata dari bahan.

c. Ukuran Ketel

Hasil minyak yang diperoleh dalam penyulingana pada umumnya berbandingan terbalik dengan ukuran atau besarnya ketel. Ketel yang Universitas Sumatera Utara berkapasitas kecil memberikan lebih banyak hasil dibandingkan dengan ketel yang berkapasitas besar. Hal ini disebabkan karena uap panas yang disalurkan untuk memanasi bahan akan lebih merata, jika dibandingkan dengan ketel yang berukuran besar.

d. Waktu Pemisahan Air dengan Minyak

Uap yang keluar, dialirkan kedalam pipa pendinginan. Dalam pipa ini uap akan mencair, cairan yang merupakan campuran minyak dan air akan tertampung dalam bak pemisah. Minyak yang telah terbentuk itu, harus segera dipisahkan dari air untuk menghindari kemungkinan terjadinya hidrolis ester-ester yang dapat menurunkan bilangan asam dari minyak. Aroma khas nilam akan diperoleh setelah minyak disimpan beberapa lama, dan penyimpanannya haruslah ditempat yang sejuk, dalam wadah yang tidak mudah berkarat dan bertutup rapat. Untuk menghindari penurunan mutu selama penyimpanan, sebaiknya nilam dikemas dalam botol-botol yang berwarna gelap yang terbuat dari gelas dan tertutup rapat. Botol diusahakan tidak di isi penuh tetapi disisakan ruang yang kosong 5-10 dari volume botol. Hal ini untuk mencagah terjadinya peledakan sewaktu disimpan.

2.7.5 Manfaat Minyak Nilam

Minyak atsiri merupakan minyak yang diperoleh dari daun, batang dan cabang nilam dengan cara penyulingan. Minyak yang dihasilkan terdiri dari komponen bertitik didih tinggi seperti patchouli alcohol, patchoulen, kariofilen dan non patchoulenol yang berfungsi sebagai zat pengikat. Minyak nilam yang terdapat pada daun adalah yang terbaik, oleh karena itu daun nilam merupakan Universitas Sumatera Utara bagian terpenting dan berharga dari tanaman nilam. Apabila daunnya diremas atau dihaluskan, maka akan keluar bau harum yang khas. Ini yang menyebabkan banyak masyarakat desa secara tradisonal memanfaatkannya sebagai bahan pewangi ketika mandi atau mencuci pakaian sebagai pengganti sabun. Tabel 2.2. Manfaat Minyak nilam No Jenis Industri Minyak Nilam Maanfaatnya 1 Industri Parfum Pewangi Ruangan, osephix,Cologne,Spray fixative, 2 Industri Kosmetik Kosmetik untuk Mandi, Kosmetik Wangi- Wangian, Kosmetik Tradisional 3 Industri Obat-obatan Obat Kulit, Obat anti bau badan 4 Industri makanan dan minuman Permen, Minuman 5 Industri Sabun Sabun Cuci, Sabun Mandi, Sabun Cuci Piring, Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat dalam Angka 2008

1. Industri parfum

Perkembangan industri parfum dalam negeri terus berkembang sehingga permintaan akan minyak nilam cukup besar, dan ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi khususnya dalam bidang gaya hidup style. Minyak nilam adalah minyak atsiri yang tergolong pada kelompok aroma akhir end note dimana aromanya dapat bertahan lama, dan minyak nilam sendiri sebenarnya telah dapat disebut sebagai parfum. Minyak nilam dapat berfungsi sebagai zat pengikat yang baik dan sangat penting sebagai bahan pembuatan parfum. Zat pengikat adalah suatu senyawa yang mempunyai daya menguap lebih rendah atau titik uapnya lebih tinggi dari zat pewangi, sehingga kecepatan penguapan zat pewangi dapat dikurangi atau Universitas Sumatera Utara dihambat. Penambahan zat pengikat ini didalam parfum bertujuan untuk mengikat bau wangi dengan mencegah laju penguapan zat pewangi yang terlalu cepat, sehingga bau wangi tidak cepat hilang. Komposisi minyak nilam yang digunakan dalam suatu parfum dapat mencapai 50. Dalam industri parfum, minyak nilam tidak dapat digantikan oleh zat sintetik lainnya karena sangat berperan dalam menetukan kekuatan, sifat dan ketahanan wangi. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat mengikat bau wangi dari bahan pewangi lain dan sekaligus dapat membentuk bau yang harmonis dalam suatu campuran parfum.

2. Industri sabun dan kosmetik

Industri sabun dan kosmetik dalam negeri juga berkembang dengan baik sehingga kebutuhan akan minyak nilam sebagai bahan baku industri terus meningkat. Fungsi minyak nilam dalam industri sabun dan kosmetik tidak berbeda dengan pada industri parfum yaitu sebagai zat pengikat agar wewangian tidak cepat hilang pada saat pemakaian. Banyaknya industri sabun dan kosmetik menggunakan minyak nilam sebagai pengikat karena sampai saat ini minyak nilam masih yang terbaik sebagai pengikat bahan. Disamping itu juga dapat bermanfaat sebagai antiseptik untuk mengobati gatal-gatal pada kulit.

3. Pestisida

Daun Tanaman nilam dapat digunakan sebagai bahan baku pestisida, dimana daun nilam digunakan sebagai insektisida terutama untuk mengusir ngengat kain Thysanura karena didalam mengandung zat yang tidak disukai oleh serangga tersebut, karena terdapat dalam komponen minyak nilam seperti pinen. Dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara minyak nilam dapat digunakan sebagai pengendali populasi serangga karena sifatnya sebagai bahan penolak dan penghambat pertumbuhan serangga. Sebagai pengendali hama, minyak nilam mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai salah satu bahan baku insektisida nabati. Minyak nilam dapat digunakan untuk mengendalikan hama, baik hama gudang maupun hama tanaman. Minyak nilam mampu mematikan populasi Stegobium paniceum, yang merupakan hama ketumbar selama penyimpanan. Dengan mengoleskan sedikit minyak nilam disekitar dinding tempat penyimpanan, populasi Stegobium paniceum dapat berkurang sebesar 25 - 42 setelah penyimpanan 9 hari. Dimana bagian akar, batang dan daun tanaman nilam dapat membunuh ulat Crocidolomia binotalis dan Spodotera litura yang merupakan hama penting pada tanaman, sedangkan daun dan pucuk nilam dapat membasmi semut Formicida dan kecoa Blattidae didalam rumah.

4. Dupa

Sisa dari hasil penyulingan minyak nilam masih dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuat dupa, karena mempunyai aroma yang khas atau harum. Ampas tersebut dijemur kemudian digiling dan siap digunakan sebagai bahan baku pembuat dupa berbentuk lidi joss stick. Dalam pemrosesannya bubuk halus ampas dicampur dengan bahan perekat gum Arabic, dan dentrose, tepung onggok, tepung tempurung, pewarna dan pewangi lainnya. Semua bahan tersebut dicampur dibuat adonan dan selanjutnya dicetak berbentuk lidi.

5. Obat nyamuk bakar

Seperti diketahui bahwa minyak nilam selain mempunyai aroma yang khas juga bersifat menolak serangga. Pada saat ini industri obat nyamuk bakar Universitas Sumatera Utara berkembang pesat di Indonesia dan pemakaiannya mencapai seluruh pelosok ditanah air. Komponen yang terkandung dalam formula obat nyamuk bakar antara lain adalah bahan pengisi organic filler dan bahan pewangi. Bahan pengisi yang biasa digunakan untuk obat nyamuk bakar antara lain serbuk tempurung kelapa atau ampas tebu. Sedangkan pewangi yang biasa digunakan misalnya kenanga dan bunga melati. Dengan menggunakan ampas dari penyulingan minyak nilam sebagai organic filler, maka obat nyamuk bakar akan beraroma harum ketika digunakan. Sebagai bahan pengisi, ampas nilam selain berbau harum juga bersifat menolak nyamuk ketika obat nyamuk tersebut dibakar.

6. Penggunaan lainnya

Limbah nilam yang berupa daundaunan dan batang dapat digunakan sebagai pupuk kompos atau mulsa. Ampas nilam yang digunakan sebagai pupuk pada tanaman lada mampu meningkatkan produksi lada. Hal ini disebabkan karena didalam limbah nilam masih terdapat bahan aktif yang dapat bersifat menolak repellent serangga Lophobaris piperis yang merupakan salah satu hama tanaman lada. Penggunaan limbah nilam sebagai pupuk kompos dapat menghemat pemakaian pupuk Nitrogen sebesar 10 dan disamping itu juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Di Bengkulu limbah nilam disamping digunakan sebagai pupuk di sawah, juga berfungsi sebagai penolak hama wereng. Kompos limbah sisa hasil prosesing minyak nilam mempunyai kandungan hara yang cukup tinggi dan potensial bagi sumber pupuk organik alternatif yang bermutuh tinggi. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan masalah dan menguji hipotesis dan penelitian. Metode penelitian ini untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi dan bagaimana memecahkan permasalahan tersebut. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi penulis menggunakan cara sebagai berikut:

3.1 Ruang Lingkup Penelitian dan Daerah Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat. Di kecamatan Sala, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kecamatan Sitellu Tali urang Julu. Dengan alasan, karena di Kecamatan tersebut sebagian besar penduduknya bermata pencaharian usaha tanaman dan pengolahan daun nilam. Sehingga sangat mendukung untuk dilakukan penelitian di Kabupaten tersebut.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Dalam pengumpulan data dan informasi tentang berbagai hal yang menyangkut lama bertanam nilam, luas lahan produktif, banyaknya pupuk yang digunakan, biaya penyulingan, jumlah tenaga kerja yang digunakan, jarak antara permukiman responden dengan perkebunan nilam, serta informasi lain yang berkaitan dengan tanaman Nilam tersebut tentunya diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat. Jenis data yang di gunakan adalah data Primer dan Data Sekunder. Universitas Sumatera Utara Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, atau hasil observasi dari masyarakat yang memiliki usaha tanaman Nilam di Kabupaten Pakpak Bharat dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah dipersiapkan penulis sebelumnya. Data sekunder adalah data yang telah diolah. Diperoleh dari studi kepustakaan, buku literature, internet, jurnal, Dinas Pertanian daerah setempat, serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data