penggunaan tenaga kerja bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0,113288 satuan, ceteris paribus.
5. Biaya Penyulingan X5
Biaya penyulingan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0,006740, artinya apabila biaya penyulingan
bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0,006740 satuan, ceteris paribus.
6. Jarak Antara Permukiman dengan Perkebunan Nilam X6
Jarak antara permukiman dengan perkebunan nilam mempunyai pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap tingkat produksi nilam sebesar 0000,452,
artinya apabila jarak antara permukiman dengan perkebunan nilam bertambah 1 satuan maka akan meningkatkan jumlah produksi nilam sebesar 0000,452 satuan,
ceteris paribus.
4.3.2 Test of Goodnes of Fit 1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menjelaskan bahwa seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama-sama dapat memberikan penjelasan terhadap
variabel dependen. Dari hasil regresi diatas dapat dilihat bahwa nilai R
2
= 0,741986, artinya bahwa variabel independen yakni lama bertanam nilam, luas
lahan produktif, jumlah penggunaan pupuk, jumlah penggunaan tenaga kerja, biaya penyulingan, jarak antara permukiman dengan perkebunan nilam, mampu
menjelaskan variabel dependen tingkat produksi nilam sebesar 74,1 dan sisanya 25,9 yang dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model
estimasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji T-Statistik Uji Parsial
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen dan dengan variabel lainnya kostan. Dalam uji ini dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
Lama Bertanam Nilam X1
Ho:b = 0 Ha:b
≠ 0 α = 10
Df = n-k-1 = 30-7-1 = 23 T-tabel = 2,064
T-hitung = 2,528484 Keputusan:
Dari hasil regresi diperoleh bahwa nilai t.hitung adalah 2,528484, lebih besar dari t.tabel. Maka keputusannya adalah hipotesa alternative Ha diterima,
hipotesa null Ho akan ditolak. Hasil dari uji t tersebut lama bertanam nilam berpengaruh positip terhadap
jumlah produksi nilam. Sehingga dapat dinyatakan bahwa lama bertanam nilam berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi nilam dengan pengujian pada tingkat
kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Luas Lahan X2
Ho:b = 0 Ha:b
≠ 0 α = 10
Df = n-k-1 = 30-7-1 = 23 T-tabel = 2,064
T-hitung = 2,593348 Keputusan:
Dari hasil regresi diperoleh bahwa nilai t.hitung adalah 2,593348, lebih besar dari t.tabel. Maka keputusannya adalah hipotesa alternative Ha diterima,
hipotesa null Ho akan ditolak. Hasil dari uji t tersebut luas lahan produktif berpengaruh positip terhadap
jumlah produksi nilam. Sehingga dapat dinyatakan bahwa luas lahan produktif berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi nilam dengan pengujian pada tingkat
kepercayaan 95.
Penggunaan Pupuk X3
Ho:b = 0 Ha:b
≠ 0 α = 10
Df = n-k-1 = 30-7-1 = 23 T-tabel = 2,064
T-hitung = 0,672815
Universitas Sumatera Utara
Keputusan: Dari hasil regresi diperoleh bahwa nilai t.hitung adalah 0,672815, lebih
kecil dari t.tabel. Maka keputusannya adalah hipotesa alternative Ha ditolak, hipotesa null Ho akan diterima.
Hasil dari uji t tersebut penggunan pupuk berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap jumlah produksi nilam. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi nilam
dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 95.
Penggunaan Tenaga Kerja X4
Ho:b = 0 Ha:b
≠ 0 α = 10
Df = n-k-1 = 30-7-1 = 23 T-tabel = 2,064
T-hitung = 1,376162 Keputusan:
Dari hasil regresi diperoleh bahwa nilai t.hitung adalah 1,376162, lebih kecil dari t.tabel. Maka keputusannya adalah hipotesa alternative Ha ditolak,
hipotesa null Ho akan diterima. Hasil dari uji t tersebut penggunaan tenaga kerja berpengaruh positip
namun tidak signifikan terhadap jumlah produksi nilam. Sehingga dapat dinyatakan bahwa penggunaan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap
jumlah produksi nilam dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Biaya Penyulingan X5
Ho:b = 0 Ha:b
≠ 0 α = 10
Df = n-k-1 = 30-7-1 = 23 T-tabel = 2,064
T-hitung = 1.769308 Keputusan:
Dari hasil regresi diperoleh bahwa nilai t.hitung adalah 1.769308, lebih besar dari t.tabel. Maka keputusannya adalah hipotesa alternative Ha diterima,
hipotesa null Ho akan ditolak. Hasil dari uji t tersebut biaya penyulingan berpengaruh positip terhadap
jumlah produksi nilam. Sehingga dapat dinyatakan bahwa biaya penyulingan berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi nilam dengan pengujian pada tingkat
kepercayaan 95.
Jarak antara Permukiman dengan Perkebunan Nilam X6
Ho:b = 0 Ha:b
≠ 0 α = 10
Df = n-k-1 = 30-7-1 = 23 T-tabel = 2,064
T-hitung = -0,511692
Universitas Sumatera Utara
Keputusan: Dari hasil regresi diperoleh bahwa nilai t.hitung adalah -0,511692, lebih
kecil dari t.tabel. Maka keputusannya adalah hipotesa alternative Ha ditolak, hipotesa null Ho akan diterima.
Hasil dari uji t tersebut Jarak antara Permukiman dengan Perkebunan
Nilam produktif berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah
produksi nilam. Sehingga dapat dinyatakan bahwa Jarak antara Permukiman dengan Perkebunan Nilam tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi
nilam dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 95. 3. Uji F-Statistik Keseluruhan
Uji F-statistik adalah pengujian secara bersama sama yang bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara bersama sama menyeluruh
terhadap variabel terikat. Hipotesis dirumuskan sebagi berikut: Ho:b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = bk = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama sama dari seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Ha:b1
≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 bk ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama sama
dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jumlah observasi, n = 30 Jumlah parameter, k = 8
Nilai F tabel, df1 = n – k = 30 – 8 = 22
Universitas Sumatera Utara
Df2= k – 1 = 8 – 1 = 7 = 7,22, α= 3,44
Maka dapat diperoleh F Tabel pada α 10 = 2,59 α 5 = 3,44 α 1 = 6,16
Dari hasil estimasi diperoleh Nilai F hitung = 11,02375 Berdasarkan data diatas, Hasil yang diperoleh yaitu nilai F hitung
11,02375 F. Tabel α 5 3,44 maka keputusannya adalah Hipotesa Null
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel lama bertanam nilam,luas lahan produktif, penggunaan pupuk,
penggunaan tenaga kerja, biaya penyulingan, jarak antara pemukiman responden dengan perkebunan Nilam, Jarak antara Permukiman dengan Perkebunan Nilam
secara keseluruhan bersama sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat produksi nilam di Kabupaten Pakpak Bharat pada tingkat kepercayaan 95.
4.3.3 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Multikolinieritas