Validitas Uji Instrumen Penelitan

manajemen konflik yang selanjutnya mengalami revisi sehingga menjadi instrumen jadi. Peneliti menyususn kisi-kisi instrumen yang terdiri dari variabel, indikator, deskriptor dan nomor soal. Indikator dikembangkan menjadi pernyataan item. Rancangan instrumen dikonsultasikan kepada pembimbingkemudian direvisi berdasarkan perbaikan yang disarankan. Peneliti melakukan uji coba instrumen di lapangan. Hasil uji coba dijadikan acuan untu revisi instrumen yang kedua dan setelah itu menghasilkan instrumen yang siap untuk dijadikan alat pengumpulan data.

3.4.4 Uji Instrumen Penelitan

Kriteria instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Untuk menentukan validitas dan reliabilitas dapat dilakukan seperti yang dijelaskan dibawah ini:

3.4.4.1 Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengngkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas tinggi, begitu sebaliknya yakni instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto 2006:168 menjelaskan validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Validitas digunakan untuk mengetahui butir skala yang tidak mendukung validitas skala secara keseluruhan. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. Teknik uji korelasi product moment merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu alat dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh setiap item dengan skor total. Adapun rumus korelasi product moment yang digunakan sebagaimana menurut Arikunto 2006: 170 yaitu: r xy = � − {� 2 – 2 }{ � 2 – 2 } Keterangan : r xy = Skor total item dengan skor total validitas instrumen N = Jumlah subyek = Jumlah skor item variabel X = Jumlah skor item variabel Y = Jumlah perkalian skor variabel item X dengan item Y 2 = Jumlah kuadrat skor variabel X 2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y Arikunto 2006: 170 Instrumen dalam penelitian ini diujicobakan pada kelas X IIS 5 SMA Negeri 11 Semarang dengan jumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan taraf signifikasi sebesar 5 dengan bantuan program komputer Microsoft Exel untuk menghitung uji validitas. Masing-masing item akan dibandingkan dengan r tabel dengan kriteria sebagai berikut: maka masing-masing nilai r xy akan dibandingkan dengan r tabel . Sehingga setiap item akan menghasilkan kriteria sebagai berikut: 1 Apabila r xy r tabel r tabel yaitu 0,334 maka dapat dikatakan item tersebut valid. 2 Apabila r xy r tabel r tabel yaitu 0,334 maka dapat dikatakan item tersebut tidak valid. Skala kemampuan manajemen konflik yang terdiri dari 108 item dilakukan uji coba kepada 35 responden kemudian dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan program komputer microsoft excel. 108 item skala kemampuan manajemen konflik anggota kelompok ilmiah remaja tersebut bertaraf signifikansi 5 dengan N = 35, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,334. Hasil uji coba menunjukkan bahwa dari instrumen tersebut diantaranya, pada indikator menghindar dari 24 item terdapat 17 item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 39, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 50, 52 dan 53. Pada indikator mendominasi dari 24 item terdapat 17 item yang tidak valid yaitu item nomor 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 55, 56, 57, 58, 59, 61, 62, 63 dan 68. Pada indikator kompromi dari 36 item terdapat 7 item yang tidak valid yaitu item nomor 22, 23, 26, 75, 81, 84, dan 85. Pada indikator membantu dari 24 item terdapat 7 item yang tidak valid yaitu item nomor 36, 94, 98, 101, 102, 105, dan 106. Sehingga item yang tidak valid sebanyak 48 item tersebut tidak akan digunakan pada penelitian ini karena setiap indikator sudah ada item yang mewakili. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya instrumen disusun kembali dengan jumlah item 60 butir pernyataan yang terbukti valid.

3.4.4.2 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 HARIAN T.A 2015/2016.

0 2 27

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TA. 2015/2016.

0 1 27

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU HEMAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGALINGGA TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 19

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 21

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGENALAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TAKENGON TAHUN AJARAN 2014/215.

0 2 23

PENGARUH PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP KEPEMIMPINAN KETUA KELAS SMA NEGERI 11 MEDAN TA. 2014/2015.

0 2 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLATING TERHADAP PENGURANGAN RASA MALU SISWA DI SMA NEGERI 1 AIR PUTIH TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22