Kerangka Kerja Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik

2.3.3. Kerangka Kerja Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik

Problem Solving Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok untuk membahas topik yang bersifat umum dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Bimbingan kelompok dalam penelitian akan digunakan sebagai perlakuan treatment dengan lebih dikhususkan pada penggunakan bimbingan kelompok teknik problem solving. Teknik problem solving adalah suatu proses melatih siswa untuk berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai perubahan-perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai hidupnya. Prosedur pelaksanaan bimbingan kelompok menggunakan teknik problem solving mengikuti pelaksanaan bimbingan kelompok secara umum yang meliputi tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran. Pelaksanaan teknik problem solving pada saat tahap kegiatan. Pada tahap kegiatan anggota kelompok, membahas topik beserta sub topik yang sudah ditentukan pemimpin kelompok. Setelah topik selesai dibahas dan didiskusikan, pemimpin kelompok memberikan permasalahan untuk diselesaikan, kemudian anggota kelompok dapat menyampaikan permasalahan pribadi yang sedang dialami untuk dicari penyelesainnya. Adapun pelaksanaan secara khusus dari bimbingan kelompok teknik problem solving adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Tahapan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Problem Solving No. Tahapan Pemimpin Kelompok Anggota Kelompok 1. Pembentukan 10 menit 1. Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan terima kasih. Merespon dengan membalas ucapan kembali kasih. 2. Memimpin berdoa. Berdo‟a. 3. Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok. Memperhatikan, mendengarkan. 4. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok diantaranya : - Format kegiatan. - Peran anggota kelompok. - Suasana interaksi. Memperhatikan dan mendengarkan. 5. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kerahasiaan. Memperhatikan. 6. Menyampaikan kesepakan waktu. Menyepakati waktu kegiatan. 7. Perkenalan dilanjutkan Permainan “Jika-Maka” untuk menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima sehingga tercipta dinamika kelompok. Memperkenalkan diri secara bergantian dan melaksanakan permainan. 2. Peralihan 5 menit 8. Mengkondisikan anggota kelompok agar siap melanjutkan ketahap berikutnya. Memberikan respon jawaban atas kesiapan anggota kelompok. 9. Menjelaskan kembali pengertian dan pelaksanaan bimbingan kelompok. Memperhatikan. 3. Kegiatan 20 menit 10. Menyampaikan topik yang akan dibahas. Memperhatikan. 11. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok. Mendengarkan dan memperhatikan No. Tahapan Pemimpin Kelompok Anggota Kelompok 12. Menentukan sub topik yang akan dibahas. Mengusulkan sub topik yang akan dibahas. 13. Pembahasan topik secara tuntas dengan anggota kelompok. Berpartisipasi aktif mengemukakan pendapat, saran, dan solusi. 14. Memberikan permasalahan untuk diselesaikan bersama- sama pemberian problem solving Mendisikusikan dan menyampaikan penyelesaian permasalahan 15. Menanyakan permasalahan pribadi yang dialami anggota untuk diselesaikan bersama Menyampaikan permasalahan pribadi yang dialami masing- masing anggota. 16. Memberikan kegiatan selingan Melaksanakan kegiatan selingan. 4. Pengakhiran 10 menit 17. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan segera di akhiri. Memperhatikan, mendengarkan. 18. Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahas. Mendengarkan, menyimpulkan. 19. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan: - Pemahaman yang sudah diperoleh oleh anggota kelompok. - Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung. - Rencana yang akan dilakukan setelah mengikuti kegiatan. - Kesan yang diperoleh selama kegiatan. Menjawab pertanyaan. 20. Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan bimbingan kelompok. Menjawab pertanyaan. 21. Mengucapkan terima kasih. Menjawab. 22. Memimpin doa. Berdoa. 23. Mengucapkan salam. Menjawab salam. 24. Perpisahan. Saling berjabat tangan.

2.4 Kerangka Berpikir

Siswa yang telibat dalam organisasi tidak jarang dihadapkan dengan masalah atau konflik. Konflik dapat berasal dari individu sendiri, kelompok dan keorganisasian. Konflik merupakan hal yang sudah biasa dialami oleh anggota Kelompok Ilmiah Remaja. Akan tetapi jika anggota Kelompok Ilmiah Remaja tidak mampu menyelesaikan konflik yang dialami, anggota tersebut berpotensi mengalami hal yang lebih buruk dan berdampak negatif lainnya sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan manajemen konflik yang baik. Kemampuan manajemen konflik diperlukan agar dapat dicapai tujuan yang diharapkan dari konflik yang sedang dihadapi. Kemampuan Manajemen konflik adalah kesanggupan seseorang dalam mengelola pertentangan atau konflik yang terjadi dengan memanfaatkan potensi dan materi yang dimiliki melalui proses khusus yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan agar tujuan yang diinginkan tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen konflik dimanifestasikan dalam bentuk sikap dan prerilaku yang ditunjukan seseorang dalam menghadapi konflik. Kemampuan manajemen konflik yang rendah dapat membesar konflik atau hilangnya kesempatan dari terselesainya konflik tersebut sehingga berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Siswa perlu dibantu untuk memahami dan meningkatkan kemampuan manajemen konflik. Bantuan dapat diberikan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terdapat empat tahap yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 HARIAN T.A 2015/2016.

0 2 27

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TA. 2015/2016.

0 1 27

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU HEMAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGALINGGA TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 19

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 21

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGENALAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TAKENGON TAHUN AJARAN 2014/215.

0 2 23

PENGARUH PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP KEPEMIMPINAN KETUA KELAS SMA NEGERI 11 MEDAN TA. 2014/2015.

0 2 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLATING TERHADAP PENGURANGAN RASA MALU SISWA DI SMA NEGERI 1 AIR PUTIH TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22