Metode Pengumpul Data Metode dan Alat Pengumpul Data

3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data

Menentukan metode dan alat pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian ilmiah. ;angkah ini merupakan cara bagaimana dapat diperoleh data mengenai tingkat kemampuan manajemen konflik. Berikut akan diuraikan metode dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini.

3.4.1 Metode Pengumpul Data

Data merupakan hal pokok dan utama dalam setiap penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian ilmiah, karena data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Metode pengumpulan data diperlukan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang akan diteliti. Jenis data yang akan digali dalam penelitian ini adalah data yang bersifat abstrak. Data abstrak merupakan data mengenai subyek perlu digali secara tidak langsung melalui cara-cara pengukuran karena subyek penelitian biasanya tidak mengetahui faktanya. Berdasarkan jenis data tersebut maka alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur psikologi berupa skala psikologi. “Metode pengumpul data adalah cara memperoleh data dalam suatu kegiatan penelitian” Arikunto, 2006:149. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan, dan reliabel. Untuk memperoleh data yang dimaksud maka menggunakan teknii-teknik dan prosedur pengumpulan data, serta alat-alat yang diandalkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa skala psikologis. Pengambilan skala psikologis sebagai metode pengumpulan data penelitian karena data yang akan diungkap melalui penelitian ini berupa construct atau konsep psikologi yang menggambarkan aspek kepribadian yang diperoleh dari perilaku individu yaitu kemampuan manajemen konflik sehingga metode pengumpulan data yang paling tepat digunakan adalah skala psikologis. Azwar 2005:4 menjelaskan tentang karakteristik alat ukur psikologi sebagai berikut: 1 Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkapkan atribut yang hendak diukur melainkan mengungkapkan indikator perilaku yang bersangkutan. 2 Atribut psikologis diugkap secara tidak langsung melalui indikator- indikator perilaku, sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item. 3 Respon subyek tidak diklasifikasikan jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dang sungguh-sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda diintepretasikan berbeda pula. Skala psikologis dapat digunakan sebagai alat ukur yang dapat mengungkap indikator perilaku yang berupa pertanyaan atau pernyataan tersebut. Dari hasil jawaban kemudian diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur yaitu tingkat kemampuan manajemen konflik. Skala psikologi digunakan untuk memperoleh data sampel yaitu pada pre test dan post test. Skala kemampuan manajemen konflik digunakan untuk mencari informasi siswa yang mempunyai memiliki tingkat kemampuan manajemen konflik dengan kategori tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Setelah sampel diperoleh, maka hasil dari skala kemampuan manajemen konflik dijadikan sebagai data pres test. Skala psikologi juga digunakan pada saat post test. Data post test digunakan untuk mengetahui apakah ada perubahan gejala atau perkembangan tingkat kemampuan manajemen konflik sebelum dan setelah diberikan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving

3.4.2 Alat Pengumpul Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 HARIAN T.A 2015/2016.

0 2 27

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TA. 2015/2016.

0 1 27

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU HEMAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGALINGGA TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 19

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 21

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGENALAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TAKENGON TAHUN AJARAN 2014/215.

0 2 23

PENGARUH PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP KEPEMIMPINAN KETUA KELAS SMA NEGERI 11 MEDAN TA. 2014/2015.

0 2 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLATING TERHADAP PENGURANGAN RASA MALU SISWA DI SMA NEGERI 1 AIR PUTIH TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22