Pengertian Kelompok Ilmiah Remaja

karena memerlukan kemampuan komunikasi yang tinggi untuk berdebat dan bernegosiasi dengan lawan konflik. Sedangkan, strategi menghindar dan akomodasi tidak memerlukan banyak debat dan argumentasi sehingga ketrampilan komunikasi yang tinggi tidak banyak diperlukan. Manajemen konflik yang dimiliki seseorang akan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor-faktor baik faktor internal seperti kecerdasan emosi, keterampilan komunikasi dan pengalaman pribadi; atau faktor eksternal seperti prosedur dan norma dalam organisasi atau budaya pada lingkungan orang tersebut berada. Faktor-faktor manajemen konflik yang telah dijelaskan di atas memberikan wawasan pengetahuan terhadap penelitian yang akan dilakukan peneliti sehingga akan dijadikan pertimbangan-pertimbangan dalam memberikan perlakuan treatment.

2.2.2 Kelompok Ilmiah Remaja

2.2.2.1 Pengertian Kelompok Ilmiah Remaja

Menurut Suyanta 2009:3, Kelompok Ilmiah Remaja KIR adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu hasil yang disebut karya ilmiah. KIR merupakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkatan SMP-SMA sederajat bahkan Pondok Pesantren. KIR adalah suatu organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai potensi yang dimiliki.Kegiatan ekstrakurikuler KIR meliputi: pertemuan dan pelatihan ilmiah, penelitian, presentasi dan aplikasi hasil penelitian. Dari penjelasan di atas, yang dimaksud Kelompok Ilmiah Remaja dalam penelitian adalah sebuah ekstrakurikuler yang memiliki kegiatan mengembangkan kreativitas dan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan suatu karya ilmiah dan anggotanya merupakan remaja yang duduk di bangku SMP atau SMA. 2.2.2.2 Tujuan Kelompok Ilmiah Remaja Tujuan yang harus dicapai oleh anggota KIR secara individual adalah pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur sehingga akan didapatkan kompetensi untuk mengembangkan diri dalam kehidupan. Tujuan tersebut menjadi ciri khas dari KIR sehingga terdapat perbedaan antara anggota Kelompok Ilmiah Remaja dengan anggota kelompok ekstrakurikuler lain. Anggota Kelompok Ilmiah Remaja menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sikap ilmiah meliputi: jujur, disiplin, tanggung jawab, kreatif, inovatif, cinta lingkungan, cinta sesama dan memiliki rasa ingin tahu. Tujuan Kelompok Ilmiah Remaja di atas bagi penelitian yaitu memberikan wawasan informasi bahwa Kelompok Imiah Remaja memiliki tujuan yang positif bagi pengembangan diri siswa. Tujuan dari Kelompok Ilmiah Remaja tersebut nantinya akan dijadikan pertimbangan-pertimbangan dalam memberikan perlakuan khususnya mengenai materi yang akan diberikan terkait sikap-sikap ilmiah yang perlu dimiliki anggota Kelompok Ilmiah Remaja menungjang dalam meningkatkan kemampuan manajemen konflik. 2.2.2.3 Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja Kelompok Ilmiah Remaja KIR yang dikembangkan di sekolah mempunyai berbagai manfaat bagi siswa. Menurut Suyanta 2009: 3 manfaat mengikuti Kelompok Ilmiah Remaja antara lain sebagai berikut: a. Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan iptek; b. Meningkatkan daya nalar terhadap fenomen-fenomena alam; c. Meningkatkan data kreasi dan daya kreatif serta daya kritis; d. Menambah wawasan terhadap iptek; e. Meningkatkan keterampilan menguasai iptek; f. Meningkatkan minat baca terhadap iptek; g. Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi ilmiah; h. Mengenal cara-cara berorganisasi; i. Sebagai wahana untuk menempa kematangan sikap dan kepribadian; j. Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, pemberani, toleransi, kreatif, kritis, dan skeptis; k. Sebagai ajang uji coba prestasi dan prestise; l. Membuka kesempatan untuk mendapatkan prioritas melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja di atas bagi penelitian yaitu memberikan informasi bahwa Kelompok Imiah Remaja dapat memberikan dampak positif kepada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut. Manfaat-manfaat tersebut yang membedakan Kelompok Ilmiah Remaja dengan ekstrakurikuler lain seperti Palang Merah Remaja, Paskibra, Komunitas Inggris, Rohani Islam, Sepak Bola, dan ekstrakurikuler lainnya.

2.3 Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik

Problem Solving 2.3.1 Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun hal yang akan dibahas dalam bimbingan kelompok yaitu pengertian bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, model bimbingan kelompok dalam layanan kelompok dan tahapan dalam bimbingan kelompok.

2.3.1.1 Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok

Prayitno 1995:178 mengemukakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. Sementara Romlah 2001:3 mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi diri siswa. Menurut Suhesti 2012: 21 layanan ini diselenggarakan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi. Pembahasan dilakukan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 HARIAN T.A 2015/2016.

0 2 27

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TA. 2015/2016.

0 1 27

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU HEMAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGALINGGA TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 19

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 21

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGENALAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TAKENGON TAHUN AJARAN 2014/215.

0 2 23

PENGARUH PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP KEPEMIMPINAN KETUA KELAS SMA NEGERI 11 MEDAN TA. 2014/2015.

0 2 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLATING TERHADAP PENGURANGAN RASA MALU SISWA DI SMA NEGERI 1 AIR PUTIH TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22