2.2.2.5 Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Menyusun Teks Eksplnasi
Keterampilan menyusun teks eksplanasi merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil dalam
menyusun teks eksplanasi apabila teks yang dibuat tersusun secara logis dan sistematis. Adapun hal-hal yang harus dipenuhi agar peserta didik terampil dalam
menyusun teks eksplanasi yaitu meliputi aspek 1 gagasan utama, 2 kalimat utama, 3 kalimat penjelas, 4 unsur-unsur paragraf, dan 5 ejaan dan tanda
baca. 1.
Gagasan Utama Gagasan utama atau pikiran utama, yaitu aspek yang dikembangkan
menjadi sebuah paragraf. Pikiran ini dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam paragraf, pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf.
2. Kalimat Utama
Sebuah paragraf yang baik mengandung satu pokok pikiran. Pokok pikiran tersebut dituangkan dalam satu kalimat. Kalimat yang mengandung pokok
pikiran paragraf disebut kalimat utama atau kalimat topik Wiyanto 2004:25. 3.
Kalimat penjelas Menurut Wiyanto 2004:27, kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisi pikiran penjelas yang diwujudkan dalam kalimat-kalimat yang isinya menjelaskan, merinci, membandingkan, atau memberi contoh secara khusus.
4. Unsur-unsur Paragraf
Paragraf dikatakan baik jika mempunyai unsur-unsur pembangun paragraf. Adapun unsur-unsur paragraf yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Kesatuan dan kekoherensian
Menurut Keraf 2004:84, koherensi berarti hubungan timbal balik yang serasi antarunsur dalam kalimat. Mulyati dalam Mulyana 2005
menyatakan wacana yang koheren memiliki ciri-ciri susunannya teratur dan rapi sehingga dapat diinterpretasikan.
b. Kepaduan Bentuk atau Kohesi
Kohesi dalam wacana diartikan sebagai kepaduan bentuk yang secara strukural membentuk ikatan sintaktikal Mulyana 2005:26.
Konsep kohesi pada dasarnya mengacu pada hubungan bentuk. Hartono 2012:108 menjelaskan bahwa kohesi adalah kaitan semantis
antara satu proposisi atau kalimat dengan proposisi lainnya dalam wacana itu. Pendapat senada disampaikan oleh Alwi, dkk. 2013:41
bahwa kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik
dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana. c.
Kelengkapan Paragraf harus memiliki unsur yang berupa kelengkapan. Suatu
paragraf dikatakan lengkap, apabila memiliki kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat
utama. Sebaliknya suatu pargraf dikatakan tidak lengkap, apabila tidak dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan.
d. Diksi
Salah satu unsur pembangun paragraf adalah diksi. Diksi terkait dengan pemilihan kata dalam kalimat yang membentuk paragraf.
Menurut Keraf 2009, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan,
bagaimana membentuk pengelompokkan kata kata yang tepat atau menggunakan ungkapan ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang
paling baik digunakan dalam suatu situasi. Diksi yang digunakan dalam tulisan eksplanasi adalah yang memenuhi syarat baku, lazim,
hemat, dan cermat. e.
Ejaan dan Tanda Baca Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lamabang itu pemisahan dan penggambungan dalam suatu bahasa, secara teknis
yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca Arifin dan Tasai 2004:170. Tanda baca
adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan.
2.2.2.6 Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi