bagus. Peserta didik tidak menunjukkan respon yang baik ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu, peserta didik juga masih mengalami kesulitan ketika
diminta untuk menulis teks eksplanasi. Dari hasil tes awal prasiklus yang dilakukan oleh peniliti, hasil yang didapatkan peserta didik juga kurang
memuaskan. Penyebabnya antara lain keterbatasan pengetahuan, ide, dan gagasan yang dimiliki peserta didik dalam menyusun teks eksplanasi; peserta didik kurang
memahami struktur dan kaidah dari teks eksplanasi, peserta didik kesulitan dalam mengembangkan kalimat, yakni menjabarkan kalimat utama menjadi kalimat
penjelas; dan dalam menulis, peserta didik kurang memperhatikan tanda baca dan kepaduan paragraf.
Dengan keadaan tersebut, keterampilan menyusun teks eksplanasi peserta didik kelas VII A SMP N 19 Tegal harus ditingkatkan. Salah satu cara untuk
dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dalam menyusun teks eksplanasi secara tertulis adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
problem based learning.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitin ini ada dua, yaitu variabel keterampilan menyusun teks eksplanasi secara tertulis dan variable model pembelajaran berbasis masalah
problem based learning.
3.3.1 Variabel Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi secara Tertulis
Variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu keterampilan menyusun teks eksplanasi secara tertulis. Keterampilan menyusun teks eksplanasi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah proses menyusun teks eksplanasi secara tertulis secara
efektif, komunikatif, dan sistematif. Dalam menyusun teks eksplanasi secara tertulis, peserta didik dituntut memiliki kemampuan dalam mengekspresikan dan
mengungkapkan pengetahuan, ide, dan gagasan yang dimiliki terhadap suatu hal atau permasalahan dalam bentuk tulisan untuk dikembangkan menjadi sebuah teks
disesuaikan dengan struktur teks eksplanasi. Target yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peserta didik mampu menyusun teks eksplanasi sesuai
dengan aspek yang dinilai yaitu ketepatan isi teks, ketepatan struktur teks, kosakata, dan mekanik penulisan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peserta didik dikatakan berhasil apabila sudah mencapai target ketuntasan minimal sebesar 75 atau nilai konversi
3.00 dengan jumlah peserta didik yang berhasil mencapai KKM minimal 75 dari jumlah peserta didik keseluruhan.
3.3.2 Variabel Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based
Learning
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah problem based learning. Model pembelajaran berbasis masalah
problem based learning merupakan salah satu model yang disarankan dalam Kurikulum 2013 karena sesuai dengan pendekatan saintifik atau pendekatan
ilmiah. Problem based learning merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan petanyaan-
pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Permasalahan yang dikaji hendaknya permasalahan kontekstual yang ditemukan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Permasalahan harus dipecahkan dengan menerapkan
beberapa konsep dan prinsip yang secara stimultan dipelajari dan tercakup dalam kurikulum mata pelajaran Sani 2014:127.
3.4 Instrumen Penelitian